Bagian satu : ekspektasi atau realita?

507 23 0
                                    

Mimpi, bisa jadi karena obsesi bisa juga memang petunjuk mendapatkannya

Happy reading!

"Kamu mau jadi pacar aku?"

Kaina harus mempertajam pendengarannya saat Gara memintanya untuk menjadi pacar cowok itu. Bahkan menurutnya ini adalah hal yang mustahil. Gara yang notabenenya cowok most wanted di SMA Purnama tidak mungkin menyukai seorang Kaina kan? Cewek kuper, minim teman, dan juga tidak suka akan kepopuleran. Sangat berbanding terbalik dengan seorang Anggara Kavin.

Namun Kaina tidak mungkin melewatkan kesempatan ini. Kata maminya, kita harus memanfaatkan kesempatan sekecil apapun. Apalagi Kaina memang menyukai Gara sejak lama. Jadi tidak ada alasan bagi Kaina untuk menolak permintaan cowok itu.

"Kaina..."

Suara Gara yang memanggilnya membuat Kaina mendongakkan kepala untuk melihat bola mata cowok itu. Kaina harus benar-benar memanfaatkan kesempatan ini jika masih ingin melihat bola mata itu secara dekat setiap hari.

"Aku mau jadi pacar kamu"

"Kaina"

"Iya Gara aku mau jadi pacar kamu"

"KAINA!!"

Kaina terlonjak kaget saat suara Gara membentaknya dengan suara lain? Kaina mengerjapkan matanya saat menyadari ia tertidur di kelas. Bu Berta guru matematika super killer tengah berkacak pinggang di samping Kaina hingga gadis itu hanya bisa meringis kecil.

"Mimpi apa kamu?!!"

"Hngg..." Kaina menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mana mungkin ia memberitahu mimpinya barusan pada orang lain. Mampus banget!! Bisa jadi tertawaan di kelas kalau teman-temannya pada tau.

"Mimpi jadi pacar Anggara kamu?"

Sekali lagi Kaina hanya bisa meringis. Apa ia tadi sampai mengigau? Ya tuhan memalukan sekali.

"Cuci muka sana!! Jangan kebanyakan mimpi jadi pacar Anggara!! Kamu nggak cocok sama dia!!"

Kaina hanya bisa menuruti perintah gurunya itu. Untungnya dia termasuk siswi yang pandai matematika, jadi tidur di kelas tidak membuatnya harus dihukum berjemur di lapangan sampai bel pulang berbunyi. Terdengar tidak adil memang. Tapi Kaina berani membantah, walaupun ia tidur di kelas pun yang penting ia bisa menjawab semua soal yang diberikan guru itu. Bu Berta pun berani bertaruh kalau Kaina memang bisa menjawab soal apapun yang ia berikan. Sudah terbukti selama ini Kaina memang kompeten dalam bidang apapun.

Untung anak-anak di kelas tidak heboh mengetahui Kaina yang bermimpi aneh-aneh. Hal seperti itu sudah biasa terjadi pada cewek itu. Kaina juga pernah bermimpi meneriaki Bu Berta yang akan menikah lagi. Dan akhirnya ia menjadi bahan tertawaan satu kelas dengan Bu Berta yang wajahnya merah padam karena ia tidak suka berselingkuh.

Kaina Tasya Farishky. Tidak suka kepopuleran, tidak suka banyak teman, cerewet, aneh, absurd, konyol, pintar dan berbakat. Yang harus digaris bawahi adalah walaupun pintar dan berbakat dalam bidang apapun seorang Kaina tidak suka mengikuti perlombaan jenis apapun. Cewek itu genius, seringkali dipaksa untuk perwakilan olimpiade matematika dan fisika, namun ia selalu menolak. Ia pintar bermain voly, futsal, dan juga basket, namun ia tidak minat untuk mengikuti ekskul apapun, termasuk bela diri, seorang Kaina ternyata sudah sabuk hitam.

Fake MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang