Bagian delapan : i'm so sorry Kaina

214 18 2
                                    

Pengen minta maaf aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengen minta maaf aja. Nggak tau kenapa gue ngerasa sangat bersalah sama lo

Anggara Kavin

Happy reading!

"Nggak ada yang boleh sayang sama Kaina selain gue"

Kafka dan Kaina menoleh bersamaan ke arah cowok yang berdiri di sebelah Kaina. Cowok itu mengenakan seragam yang sama dengan mereka berdua. Kafka menatap cowok itu dengan tidak terbaca sedangkan Kaina hanya mampu mengernyit bingung. Menurutnya ekspresi cowok itu sekarang sangat natural. Seperti benar-benar cemburu melihat pacarnya makan berdua bersama cowok lain.

"Gue kenal Kaina lebih dulu jadi lo nggak berhak ngelarang-ngelarang gue suka sama Kaina" balas Kafka percaya diri membuat Gara tersenyum miring.

"Lo boleh suka sama Kaina tapi jaga jarak sama cewek gue!! Kaina pacar gue. Gue berhak ngelarang dia dekat sama cowok manapun termasuk lo!!" Ucap Gara dengan nada sinisnya. Sumpah ekspresi Gara saat ini seakan melihat pacarnya ketahuan selingkuh dengan cowok lain.

Kaina melihat rahang Kafka yang sudah mengeras. Sebelum ada hal buruk terjadi Kaina memilih membawa Gara pergi. Bagaimanapun juga bela diri Kafka tidak sehebat Gara. Kaina yakin jika dua cowok itu bertempur pasti Kafka yang akan mati duluan.

"Gar pergi yuk. Maaf deh udah pulang sama cowok lain" ucap Kaina sambil mengamit lengan Gara. Sebelumnya cewek itu menaruh selembar uang lima puluh ribuan di depan Kafka. "Ka gue pulang duluan ya. Itu gue nitip bayar. Thanks udah ngajakin makan"

"Kai lo beneran milih dia dari pada gue?!" Tanya Kafka dengan nada tidak percaya. Cowok itu sudah berdiri dari tempat duduknya.

Kaina melihat wajah Gara yang terlihat muak dengan Kafka. Kaina merasa bersalah pada dirinya sendiri karena telah membohongi banyak orang. Cewek itu menghela napasnya dan membalikkan badannya, menoleh sebentar pada Kafka yang menatapnya penuh permohonan. "Maaf Ka, gue rasa kita emang udah selesai sejak lama. Dan sekarang hati gue cuma buat Gara"

Setelah itu Gara menarik paksa lengan Kaina. Cowok itu membawa Kaina keluar dari warung makan itu. Di perjalanan pulang tidak ada yang berbicara. Kaina dengan pikiran penuh kebingungan akan tingkah Gara dan Gara dengan pikiran campur aduknya tentang apa yang ia lakukan hari ini.

Sekitar sepuluh menit kemudian motor yang dikendarai Gara telah berhenti tepat di depan pintu gerbang rumah Kaina. Kaina segera turun dari motor Gara dan berterima kasih karena telah mengantarnya pulang.

"Kai" Gara memanggil Kaina yang hendak membuka pintu gerbang. Cewek itu pun berbalik dan menatap Gara tanpa bertanya.

"Sorry" ucap Gara dengan tulus. Melihat wajah Kaina yang merah padam tadi pagi membuat Gara tidak konsen belajar di kelas seharian. "Gue akuin gue lancang banget tadi pagi, meluk lo, nyium..."

Fake MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang