Satria pov

295 20 32
                                    

Happy reading!

Gue sudah menduga sejak kecil bahwa mama Raisa, mama Shasa dan ayah Langit pasti punya masalah yang mereka sembunyikan. Sudah terlihat dari hubungan mama Raisa dan mama Shasa yang tidak pernah bertemu untuk ukuran saudara kembar. Seharusnya mereka akrab dan sulit dipisahkan?

Apa mungkin karena gue? Gue memilih ikut mama Shasa karena dulu waktu kecil gue takut sama mama Raisa, mama kandung gue. Mama Raisa itu galak. Dia selalu melarang ini itu yang bahkan emang umum dilakukan oleh anak kecil. Apa lagi seingat gue sejak gue ketemu mama Shasa, sejak itu mama Raisa semakin tidak terkendali. Gue sering dimarahin sama dia. Makanya dulu gue sering nginep di tempat mama Shasa. Kenapa gue inget? Karena gue selalu nggak terima diperlakukan seperti itu oleh ibu kandung gue sendiri.

Jadi, sejak Kaina lahir, gue minta ikut mama Shasa saja. Awalnya mama Raisa semakin meradang. Ia menuduh mama Shasa telah meracuni otak gue. Tapi oma ngeyakinin mama bahwa ini yang terbaik. Gue nggak akan tumbuh baik jika hidup bersama mama. Akhirnya mama ngizinin karena ia sadar ia memang suka hilang kendali dihadapan gue. Gue ngga tau itu berlaku juga sama Bella atau enggak.

Gue lebih sayang mama Shasa tentunya. Durhaka? Iya mungkin. Tapi itu kenyataannya. Gue sayang mama Raisa tapi enggak sepenuhnya. Walaupun dia mama kandung gue tapi gue nggak bisa respect sama dia.

Jadi setelah Kaina menceritakan apa yang dia lihat, tanpa berpikir dua kali gue langsung pergi ke rumah mama Raisa. Dia nyambut gue seperti biasa. Cium pipi kanan kiri dan meminta gue untuk sarapan di sana. Tapi gue nolak untuk sarapan. Karena gue udah sarapan di rumah ayah. Mama Shasa selalu melakukan apapun dengan baik, termasuk sarapan yang tidak boleh dilewatkan oleh anak dan suaminya.

"Mama sama ayah ada hubungan apa?" Gue udah nggak bisa basa basi karena ingat wajah Kaina yang tidak ada senyumannya tiga hari ini.

"Hubungan yang kayak apa?" Mama tanya balik. Dan itu terkesan memancing gue untuk menyimpulkan bahwa mereka berdua memang mempunyai hubungan spesial.

"Jauhi ayah!!"

Mama terlihat biasa saja. Ia tersenyum tipis. "Akan lebih baik kalau Langit bisa gantiin Liam. Kita bisa hidup bahagia, Satria. Kamu nggak perlu pergi dari rumah ini untuk mendapat kasih sayang Langit."

"Cukup!! Jangan sakiti mama Shasa lagi!!" Gue berusaha untuk enggak membentak mama. Walaupun gue ingin tapi gue masih sadar kalau yang dihadapan gue ini adalah orang yang sudah membawa gue lahir di dunia.

"Siapa yang menyakiti siapa?" Mama tergelak pelan. "Kamu udah dewasa, Satria. Seharusnya kamu tau siapa yang menyakiti siapa!!" Suara mama udah terdengar emosi. "Shasa merebut kamu dari mama!! Shasa juga menghancurkan mimpi mama!! Apa itu yang kamu sebut mama menyakiti Shasa?!"

"Mama Shasa nggak pernah merebut aku." Ujar gue dingin. Gue nggak suka mama Shasa yang selalu disalahin. "Tapi mama yang bikin aku pergi dari rumah ini. Mama yang bikin aku lebih memilih untuk tinggal sama ayah."

"Dan kamu ninggalin mama sama Bella!! Kamu pikir mama senang saat kamu pergi!! Kamu nggak tau kan apa yang mama rasakan selama ini! Kamu selalu saja membela Shasa yang jelas-jelas bukan siapa-siapa kamu!!"

Mama mengatakannya sambil teriak. Dan itu cukup mengingatkan gue pada kejadian 18 tahun yang lalu. Untuk ukuran umur tiga tahun, memang belum tentu ingat apa yang terjadi saat itu. Tapi gue, saat mama marah-marah, teriak-teriak, gue selaku ingat, sampai sekarang.

"Dia tante aku kalau mama lupa." Ucap gue mengingatkan.

"Kamu itu anak durhaka, Satria!! Kamu lebih senang melihat mama menderita ketimbang menjauhi Shasa!! Sialan!!"

Gue menelan ludah. Gue anak durhaka? Jangan sampai mama mengutuk gue jadi batu. Itu nggak lucu! Gue masih bisa bersikap tenang. Walau sebenarnya emosi. Dan... gue sepertinya memang anak durhaka.

"Maaf kalau Satria durhaka sama mama. Tapi aku nggak bisa biarin mama aku sendiri merebut suami orang lain, suami adiknya sendiri. Aku nggak bisa biarin mama aku sendiri nyakitin hati orang lain. Aku nggak mau mama dinilai buruk sama orang lain. Itu aja."

"Nggak usah sok suci kamu!! Kalau Langit jadi milik mama, kamu juga pasti senang!! Jadi jangan halang-halangi mama lagi!"

"Ma, jangan kayak gini. Aku bakal balik ke rumah ini tapi mama lepasin ayah. Aku mohon."

"Nggak akan!! Langit udah membuat Bella hadir di dunia ini. Gue nggak akan pernah lepasin laki-laki itu sampai kapanpun!"

"Maksud mama?"

"Kamu tau artinya!! Jangan ikut campur urusan mama lagi! Ini demi Bella!!"

Setelah mengatakan itu mama masuk kamarnya. Mama nggak peduli saat gue panggil dia berkali-kali.

Bella anak biologis ayah Langit, begitu? Ini nggak mungkin. Mama pasti bohong. Gue nggak pernah percaya sama mama. Mama itu licik, gue tau itu.

Katakanlah gue anak durhaka! Terserah! Gue memang ingin sekali tidak menganggap dia sebagai ibu kandung gue. Tapi kenyataannya dia adalah orang yang telah melahirkan gue. Dan gue nggak bisa berbuat lebih untuk sekedar menyakiti ibu kandung gue sendiri.

Gue takut jika yang dikatakan mama itu adalah kebenaran. Gue nggak bisa bayangin perasaan Kaina jika dia tau ini.

Untuk pertama kalinya gue merasa setakut ini.

Papa, Satria kangen sama papa. Satria pengen papa nyadarin mama. Untuk kali ini, pa. Please papa bangun.

***

TBC

Sedikit informasi. Kalau yang baca troublemaker couple pasti tau siapa papanya Satria.

Papa nya Satria itu namanya Liam. Di cerita TC Liam itu koma. Dan nggak disebutin penyebabnya. Mungkin gue bakal nambahin extra capter tentang Liam di TC.

Kenapa Satria pengen Liam bangun? Karena Liam masih koma sampe sekarang, sampe 18 tahun. Gila nggak tuh? Mana gue tau. Namanya juga cerita. Dia itu masih bernafas. Dia juga nggak pake alat penyokong kehidupan. Cuma kalau makan atau minum ya harus pake selang, eh apa? Bodo, gue nggak tau apa namanya. Intinya gitu.

Liam cuma kayak tidur biasa. Dan kedua orang tua Liam yakin suatu saat Liam pasti bangun.

Keberadaan Liam? Saya rahasiakan.

Kenapa Satria tinggal di rumah Shasa? Kenapa Satria manggil Langit ayah dan manggil Shasa mama? Jawabannya ada di cerita TC.

See uuu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang