Bagian empat : berbeda

211 14 0
                                    

Happy reading!

Shan.. gue percaya cinta datang karena terbiasa. Siapa tau Gara bisa suka sama gue karena sering jalan bareng sama gue

Cuma saat ini biarin gue masuk ke dalam hidup Gara dulu

Gara mendesah pelan. Kaina dan kata-katanya berhasil membuat Gara berpikir keras. Apa iya gadis cerewet itu suka padanya? Mereka tidak saling mengenal sebelumnya, jadi tidak ada alasan untuk jatuh cinta.

Alasan Gara memilih Kaina untuk membantunya karena Kaina itu berbeda. Kaina dan dunia kupernya akan membuat Bella berpikir dua kali untuk menjauhi Gara. Masa iya Gara berpaling dari Bella dan memilih gadis biasa semacam Kaina. Jika Gara benar ingin mencari pengganti Bella, setidaknya cowok itu memilih gadis most wanted lain, Rafanda misalnya, ketua club model SMA Purnama. Bella akan lebih rela Gara menjadi milik Rafanda ketimbang Kaina.

Gara dan pemikirannya, selalu tepat dengan pikiran Bella.

Kaina. Beberapa kali Gara terjebak dalam satu ruangan dengan cewek itu. Ketika Kaina menolak menjadi perwakilan olimpiade fisika tahun lalu, ketika gadis itu menolak perwakilan olimpiade matematika tahun lalu, ketika gadis itu juga menolak mengikuti segala ekskul apapun di SMA Purnama. Lagi, saat Gara diminta ke ruang BK untuk menemui Kaina karena guru BP pikir mereka saudara. Gara dan Kaina memiliki nama belakang yang hampir sama. Saat itu guru BP meminta Gara membujuk Kaina agar mau mengikuti pelatihan olimpiade fisika. Di sana Gara berbicara bahwa mereka bukan saudara. Yang Gara lihat Kaina juga membantah dan setelah itu Gara pergi.

Gara memang tidak pernah mendengar nama Kaina diperbincangkan oleh anak-anak Purnama. Namun beberapa kali pelatih ekskul basketnya menyebut nama Kaina, terlihat kebingungan mencari kandidat ketua tim basket putri. Katanya hanya Kaina dan Angel yang mempunyai kriteria sempurna sebagai kandidat. Kaina sebagai ketua dan Angel sebagai wakilnya. Ternyata Kaina tidak mau masuk dalam ekskul basket. Padahal seringkali pelatih basket mereka melihat Kaina bermain basket sendirian setelah bel pulang berbunyi. Juga saat pengambilan nilai basket di kelas sepuluh, Kaina menempati nilai yang sempurna.

Jadi hanya sebatas itu. Mereka berdua tidak saling kenal.

Mungkin Kaina cuma mau meyakinkan temannya itu. Berpura-pura suka sama gue?

Gara masih setia memandangi langit-langit kamarnya ketika ponselnya tiba-tiba bergetar secara beruntun. Cowok itu segera mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas nakas dan menghidupkannya. Ada beberapa chat masuk dari grup kelas, teman-temannya, mamanya, dan yang terakhir-chat yang membuat notifikasi beruntun-dari Kaina.

Kaina Tasya F

Gar lo sibuk nggak?

Gue bete nih. Jalan yuk

Jemput ya Gar

GARA JANGAN DI READ, PLEASE!! ITU BUKAN GUE BENERAN. HP GUE DI BAJAK. YA AMPUN INI CARA HAPUSNYA GIMANA SIH BIAR LO NGGAK BISA LIAT CHATNYA

Pesan terakhir Kaina yang bercapslock itu berhasil membuat Gara mengernyit sekaligus mendengus geli. Kira-kira apa yang sedang terjadi dengan ponsel cewek itu di sebrang sana.

Masih sibuk dengan pikiran tentang ponsel Kaina, tiba-tiba ponsel Gara bergetar kembali menampilkan foto profil Kaina. Cewek itu menelponnya lewat voice call. Tanpa ragu Gara menggeser keatas opsi berwarna hijau yang terletak di tengah-tengah.

"Hal..."

"ABANG BALIKIN!! JANGAN BIKIN GUE MALU DEH. YA AMPUN"

Gara mengernyit ketika ucapannya harus terpotong oleh suara teriakan Kaina dan suara gedebag-gedebug di sebrang sana. Sepertinya di rumah Kaina sedang ada keributan.

Fake MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang