e. meet

5.1K 924 314
                                    

Matahari mulai turun menuju titik terendah penglihatan, diiringi dengan jingganya langit menuju malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari mulai turun menuju titik terendah penglihatan, diiringi dengan jingganya langit menuju malam. Tetapi Taehyung dan Aeri malah tak hirau, mereka mencari atensi Gyura yang entah ke mana perginya setelah Aeri tinggal sebentar ke mini market dan membiarkan Gyura bersepeda bersama Taehyung.

Taehyung akui dia lalai, dia melaju dengan sepedanya sendiri sedangkan Gyura yang bahkan baru beberapa jam yang lalu bisa menggunakan sepeda ia tinggal di belakangnya.

Kini Aeri dan Taehyung berpencar untuk mencari gadis kecilnya. Dengan telepon yang tersambung antara mereka, Aeri ke arah barat taman dan Taehyung ke arah timur taman.

"Aeri, ku mohon tenanglah. Dengarkan aku, Gyura gadis yang pintar, aku percaya padanya bahwa dia akan baik-baik saja," ujar Taehyung menenangkan Aeri dari seberang telepon, sedangkan di sisi lain terdengar Aeri yang sudah mulai sesenggukan sebab tangisnya. Bukannya Taehyung tidak khawatir, tetapi dia berusaha menahan kekhawatirannya agar mampu meyakinkan Aeri atas keadaan ini.

Tidak lama kemudian di ujung pandangan Aeri, terlihat sepeda pink kecil milik gadisnya sedang terparkir di pinggir jalan tepat di bawah lampu jalanan yang menyala oranye pudar.

Ia bisa melihat Gyura ada di sana, tetapi gadis kecilnya tidak sendiri. Ia bersama seorang anak laki-laki yang kira-kira umurnya tidak jauh dari Gyura dan seorang wanita yang seperti ibu dari anak tersebut.

"Tae, aku melihat Gyura. Ya benar, itu dia! Itu Gyura!" ucapnya pada Taehyung yang masih tersambung dengan saluran telepon.

Tanpa berpikir panjang wanita itu langsung berlari, menghampiri Gyura yang ternyata sedang menikmati obrolan mereka. Sudah dikatakan, Gyura memang pandai bergaul dan akrab dengan siapapun—tipe social butterfly.

"IBU!!!" Gyura langsung mendekat dan memeluk Aeri begitu melihat presensinya.

Taehyung yang mendengar suara Gyura dari ponselnyapun terlihat begitu lega, menghentikan langkah kakinya dan mengatur napasnya akibat berlarian.

"Gyura tidak apa-apa? Astaga, Ibu sangat khawatir." Aeri segera memeluk Gyura, menciumi gadis itu dengan penuh kasih sayang sembari menahan air matanya.

"Gyura tertinggal dari Ayah, jadi Gyura berhenti. Untung bertemu dengan Bibi dan Taeguk." Gyura menuding sosok anak lelaki kecil dan seorang wanita yang terlihat lebih tua sedikit dibanding dirinya. Wanita itu tersenyum dan sedikit mengangguk pada Aeri.

Namun seketika hati Aeri mencelos, tubuhnya membeku memandang wajah wanita itu. Ia begitu mirip dengan potret yang sering Taehyung lihat—ia mirip dengan Hera.

"Aeri?"
"Hallo?"
"Sayang, kau masih disana?"
"Gyura bersama siapa?" Suara Taehyung masih menggema dari ponsel yang sedari tadi Aeri nyalakan fitur loud speaker.

"I-iya, aku masih di sini. Kau di sebelah mana? Sebaiknya kita bertemu di tempat awal. Aku akan menghubungimu lagi."

Kemudian sambungan telepon diputuskan secara sepihak oleh Aeri.

EPOCH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang