i. trying

4.6K 996 348
                                    

“Mau minum teh bersama, Tae?” tanya wanita beriris teduh itu menatap Taehyung yang kini tengah duduk bersandar pada kursi rotan di balkon kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Mau minum teh bersama, Tae?” tanya wanita beriris teduh itu menatap Taehyung yang kini tengah duduk bersandar pada kursi rotan di balkon kamarnya.

Taehyung mengangguk, mengiyakan tawaran istrinya yang tengah membawa dua cangkir teh di tangannya. Duduk berdampingan sembari menyesap sedikit demi sedikit teh hangatnya. Suasana cukup hening, hanya ada bising lalu-lalang jalan raya yang tetap hidup ditengah malam seperti ini.

“Balkon tidak terlalu buruk juga.”

Aeri berdiri dan mendekat pada tepi balkon, yang kemudian duduk dan menggantungkan kakinya di antara celah sekat balkon tersebut. Membiarkan kakinya terjulur menggantung keluar sembari di ayunkan bebas.

“Aeri, bisakah kau duduk di sini saja? Kau sedang memakai dress, jika ada seseorang di bawah, itu akan—” Taehyung mengusap tengkuknya, bingung untuk melanjutkan kata-kata yang akan ia sampaikan.

Hal itu membuat Aeri terkekeh, menatap suaminya dengan lembut nan yakin.

“Tidak. Tolong jangan hentikan aku kali ini saja, Tae. Aku sangat ingin melakukan ini. Sebentar saja.”

Pria itu hanya menggelengkan kepala, melihat tingkah Aeri yang terkadang memang masih terlihat sedikit manja.

“Ini tidak akan merusak citraku sebagai istri yang baik, ‘kan?” Wanita itu terkekeh kecil sembari menunjukkan sederet giginya yang rapi.

Taehyung menatap Aeri aneh, ada yang berbeda dengan wanitanya. Ia jelas tak pernah melihat Aeri dengan tatapan semendung itu pada situasi apapun, walaupun senyum selalu tersemat di sana. Mungkin ia lupa, bahwa Aeri juga manusia.

“Ketika masih di bangku sekolah menengah, aku selalu melakukan ini di balkon sekolah dengan sahabatku. Ah aku lupa—kau bahkan tak pernah tau bahwa aku pernah punya sahabat.”

Kekehan kecil itu kini menggetarkan bahu ringkih milik Aeri. Wanita itu benar, bahwa Taehyung tak pernah tau apapun tentang dirinya. Selama ini seperti ada tembok kokoh yang membuat keduanya tak mampu berbicara secara terang-terangan layaknya pasangan lain.

Entah itu hanya bercerita tentang hal konyol yang menggelitik perut, ataupun masalah serius sebuah rumah tangga. Hal tersebut tak pernah terjadi diantara mereka, yang Taehyung tau hanya ia menafkahi Aeri dan Gyura dengan cukup. Tanpa tau bahwa wanita tetap membutuhkan sandaran untuk bercerita.

“K-kau tak pernah menceritakan bukan?”

Setuju, Aeri mengangguk dan segera bertanya dengan menatap netra Taehyung penuh harap. “Jadi, apa boleh aku menceritakan padamu sekarang?”

Alibi! Ini hanya sebuah alibi agar Taehyung sadar bahwa sebuah keterbukaan dalam berkeluarga itu penting. Aeri mulai berusaha membuka secercah harapan dari hal ini. Tetapi bukan berarti yang Aeri ceritakan tidak benar, ini semua nyata terjadi dalam hidupnya.

EPOCH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang