p. feel

4.8K 876 186
                                    

Dinding seputih awan dengan beberapa dokumen yang dimiliki dokter Yeonho di meja ruang konsultasinya adalah satu-satunya yang bisa dilihat Hera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dinding seputih awan dengan beberapa dokumen yang dimiliki dokter Yeonho di meja ruang konsultasinya adalah satu-satunya yang bisa dilihat Hera.

Ia rasa semua kenangan buruk yang kembali menyeruak akhir-akhir ini terlampau kelewat batas. Wanita itu kadang sampai merasa bahwa suara-suara Yoongi, deru mesin rumahnya di California, sampai bentuk kekerasan yang ia terima dulu seolah masih ada di sekitarnya.

"Kau tahu bahwa berlebihan menanggapai halusinasi akan membuat syndorm yang kau miliki kembali bukan?" tanya Yeonho, ia adalah psikiater yang menangani Hera sudah satu tahun ini. Kondisi mengerikan wanita itu disaat pertama kali bertemu dengannya bahkan sangat jauh dari kata baik, berbeda dengan saat ini di mana ia lebih mampu berpikir secara rasional untuk menanggapai sesuatunya.

Yeonho mempersilahkan Hera untuk mengetes apakah syndrome itu kembali atau tidak. Diletakannya tiga buah benda plastik di atas meja dengan posisi berderet dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

"Ambil benda urutan ke dua."

Hera belum berkutik, hanya memandangi benda berbentuk bola tersebut tanpa mau menyentuhnya untuk waktu yang cukup lama. Ia berusaha berkonsentrasi penuh atas itu.

Sampai tangannya mulai bergerak, mendekati benda dihadapannya yang berbaris. Namun alih-alih menyentuh benda nomor dua, tangan Hera malah bergerak semakin menjauh, sampai tangannya menyentuh dan menggeser sebuah jam di meja sampai terjatuh tanpa bisa ia kendalikan. Aku tak bisa melakukannya.

Ia sadar beberapa hal, bahwa sejatinya ia hanya bisa menghilangkan semua ini ketika ia mampu mengatasi segala kenangan buruknya. Bukan mencari kenangan indah lainnya. Namun, Hera tidak sanggup. Ia terlalu berdosa, ia merasa tak pantas di maafkan atas segala yang terjadi.

Karena ia telah membunuhnya, membunuh pria bermarga Min yang merupakan ayah dari Taeguk.

"Hera, dengarkan aku. Satu yang harus kau lakukan adalah memaafkan dirimu. Kau tidak sengaja melakukannya, itu semua karena bentuk reflek perlawanan dari seseorang yang mengalami strangelove syndrome sepertimu."

Hera melipat kedua tangannya, terisak kembali ketika terbayang hal apa yang membuatnya pergi dari California dan kembali ke Korea. Yaitu kabur dari segala tuduhan pembunuhan yang di lontarkan orang-orang ketika Hera sudah divonis tidak bersalah karena suatu kelainan yang ia miliki.

Ia membawa Taeguk pergi, kembali ke rumah lamanya di Daejoon walaupun tidak ada satupun sanak saudara yang Hera miliki. Ia sebenarnya tak berharap bertemu kekasih lamanya di sana, namun sepertinya takdir sungguh bermain-main dengannya.

Hera benar-benar bertemu dengan Taehyung. Namun pria itu tidak sendiri saat itu. Matanya telah berbinar lebih dari apapun, bermain-main dengan sosok gadis kecil yang amat mirip dengan pria itu, dan sosok perempuan yang duduk manis sembari tersenyum melihat keduanya saling meledek satu sama lain.

EPOCH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang