t. that day

5.4K 800 261
                                    

Yang pada nagih update, yakin udah follow akun ini? <( ̄︶ ̄)>

____

Ini sudah sekitar dua minggu semenjak kepulangan Aeri dari rumah sakit, walaupun ia masih melakukan kontrol secara rutin, tetapi itu bukan lagi menjadi hambatan untuk dirinya tetap beraktivitas secukupnya—hanya tangannya saja yang masih sedikit cedera.

Pagi ini sedikit riuh, selain suara mesin penghangat yang Taehyung janjikan akan dibetulkan secepatnya—nyatanya sampai sekarang belum juga—terdengar pula rengekan seorang gadis kecil yang sepertinya akan segera mengamuk jika tak dituruti maunya. Gyura merengek ingin mainan yang Taehyung janjikan di toserba beberapa waktu lalu, dan pagi-pagi begini gadis itu sudah memukuli ayahnya berkali-kali.

"Gyura, hari ini kan sudah janji mau ke rumah Nenek?" Aeri mencoba mengingatkan putrinya tentang agenda libur minggu ini.

"Tidak mau! Ayah kan juga berjanji pada Gyura!" seru gadis manis itu dengan menatap ayahnya nanar.

"Belum ada toserba maupun toko mainan yang buka jam tujuh pagi, Sayang."

"Ayah membual! Gyura tidak suka!"

Kedua orang tua gadis kecil itu hanya menghela napas panjang, sebab putrinya satu itu memang tidak bisa diajak kompromi. Ia tidak bisa dilipur dengan ucapan tanpa fakta, oleh sebab itu Aeri memberi kode pada Taehyung untuk menuruti kemauan Gyura saat itu juga.

"Baik, Gyura berganti baju dulu. Ayah akan siap-siap. 'kay? Highfive!" ucap Taehyung sembari memberikan satu telapak tangannya terjulur pada Gyura yang kemudian dibalasnya.

"Kau bagaimana? Ikut?" tanya Taehyung pada Aeri.

"Tidak, Tae. pengurus rumah yang aku ceritakam akan datang jam delapan nanti, aku harus menemuinya. Setelah menuruti Gyura, langsung ke rumah Ibu saja, aku akan ke sana sendirian."

"Biar aku menjemputmu."

"Tidak, tidak. Aku akan naik bus saja, aku sudah sangat lama tidak menggunakan kendaraan umum."

"Tapi—" ucapan Taehyung terpotong sebab Aeri meraih tangan hangat miliknya dan berkata, "Aku baik-baik saja. Jangan terlalu dilebih-lebihkan."

Taehyung mengangguk mengerti, sebab dari sorot mata Aeri terlihat berusaha meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. Pria itu segera beranjak, melangkahkan kakinya untuk segera bersiap menuruti kemauan putrinya. Tetapi kemudian langkahnya terhenti, beberapa detik mematung dan tubuhnya kembali berbalik ke arah Aeri.

"Ada apa?" tanya wanita itu.

Taehyung hanya tersenyum, menggeleng kemudian dan berkata, "Entahlah. Aku hanya ingin menatapmu lebih lama."

"Kau membual?"

"Tidak, Aeri."

"Kau membual, Taehyung. Lekas bersiaplah, Gyura akan marah kalau kau tak bergegas."

Taehyung mengangguk mengerti, kemudian beranjak.

***

Dintengah terik matahari, awalnya Hera tak yakin atas kehendaknya satu ini, tetapi ketika ia telah yakin dan mendapat dukungan fakta untuk segala sasumsinya selama ini, wanita itu melangkah dengan cepat—keringat bahkan bercucuran tak terhiraukan.

EPOCH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang