Danial udah beres sama acara mandinya. Pas keluar dari kamar mandi, yang pertama dilihatnya seorang gadis yang tertidur damai di sofa.
Danial tak dapat membendung senyumnya."Lo cantik" gumamnya pelan
Danial semakin mendekatkan wajahnya pada wajah qila.
'chup'
Dikecupnya kening gadis itu lama. Dengan tangan kiri yang mengusap lembut rambut qila.
Tiba tiba mata qila terbuka dan hampir menonjok danial. Danial reflek menjauhkan wajahnya dan bergaya seolah tak terjadi apa apa.
"Barusan lo apain gue?!" ucap qila ngegas
"Lo tidur lama" balas danial cuek
"Enggghh- KYAAAA LO GADA NIATAN PAKE BAJU?! LO CUMA PAKE HANDUK DOANG ANJIR" Qila berteriak heboh di depan danial
"Lo gak nafsu sama gue?" tanya danial polos
"Huek! Boro boro nafsu. Gue malah jijik!" ucap qila malas. Danial menggerutu kemudian pergi.
Setelah memakai baju danial kembali duduk disamping qila sambil mengeringkan rambutnya memakai handuk.
Maygattt! Nikmat tuhan inimah-qila
"Ngapain liatin gue kaya gitu?"
Seketika lamunan qila buyar
Eh anjir ketangkep basahkan?! Gue gak berani natep inimah! -nea
"Gak" bales qila lalu memaikan handphone nya
"Daniall" panggil qila ragu
"Hm" danial cuma jawan pake deheman
"Anterin pulang" kata qilaa polos
"Gak" jawab danial judes
"Tapikan ini udah malem" rengek qila
"Tadi gue dianter naurah jadi gabawa mobil" tambahnya
"Males" tolak danial lagi
"Yaudah gapapa, gue pulang kalo besok gak ketemu gue jangan cari gue!" jawab qila ketus
Qila keruar dari kamar danial dan memperhatikan seisi rumah.
"Keren" gumamnya pelan
"EH ANAK MONYET, IYA AH GUE ANTER!" teriak danial sambil lari nurunin tangga
"Yaudah cepet, lah gosah pake mobil lama. Motor aja!" kata qila
"Gak" jawab danial datar
"Ish yodah gue pesen gojek aja biar naik motor" kata qila yang natep danial males
"Gak, ini udah malem"
"Cepet naik tai!" tambahnya
"Sabar napa!" jawab qila sewot
Tiba tiba..
Gdwarr!!!
"Danialll" pekik qila reflek langsung memeluk danial. Danial sontak menghentikan mobilnya.
"Gue takut petir" pekik qila lagi.
"Petir udah misahin gue sama jesii, gue benci"
"Gue benci petir"
Tangan dan bibir qila bergetar hebat, danial yang melihat itu langsung menarik tubuh qila kedekapannya.
"Lo tenang ada gue" ucap danial lembut sambil mencium pucuk kepala qila
Deru nafas qila mulai teratur. Danial mulain melepaskan pelukannya lalu kembali melajukan mobilnya
"Gue hawatir qil" gumamnya pelan
'ceklek'
"Dan--EH BUSET QILA KENAPA?!" pekik naurah
"Pingsan gak? Soalnya diluar petir kenceng banget, qila pasti ketakutan!" kata sofi hawatir
"Gak" jawab danial cuek
"Dimana kamarnya" tanya danial
"Tuh yang tengah" tunjuk naurah lalu mengekori danial dari belakang.
"Qila kenapa?" tanya naurah lagi
"Cuma tidur" jawab danial datar
"Huhhh sukur deh!" naurah dan sofi membuang nafas lega lalu mereka duduk di sofa qila.
"Loh?" ucap danial bingung
"Diluar ujan deres, qila takut petir kalo denger suara petir dia langsung bangun, badannya menggigil, mukanya pucet pasi. Jadi kita temenin dia disini takutnya kebangun" jawab naurah panjang lebar
Ciahhh besprenmah gitohhhhhh-thor
"Pantes" gumam danial pelan
"Biar gue aja yang nemenin qila" ucap danial
"Eh lo gak pulang?" tanya sofi
"Nanti aja" jawab danial
"Udah sana" usir danial lalu menutup pintu kamar qila
"QILA JANGAN DIAPA APAIN!" pekik Naurah
"DIA HAMIL GUE TANGGUNG JAWAB!" bales danial
"SOMPLAK!"
Danial duduk dipinggir ranjang qila dia mandang wajah damai qila kalo lagi tidur.
"Tidur yang nyanyak. Gue jagain" katanya pelan lalu mencium jidad qila. Lagi.
Jam sudah menujukan pukul 12 malam, hujan diluar semakin deras. Danial yang terbawa suasana pun ikut tertidur di sofa qila.
Gwdarrrrr!!
"HUAAAAA" pekik qila lagi. Tangan dan bibirnya bergetar hebat. Danial sontak bangun dan menghampiri qila
"Hey tenang ada gue" lembut danial menarik qila kepelukannya. Qila menenggelamkan wajahnya di dada bidang danial dan danial mengusap rambut qila dan sesekali menciuminya.
"Sekarang tidur lagi, gue temenin" ucap danial dengan posisi memeluk pinggang qila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Shaqilla
Random"MAU LO APA SIH?! DANIAL? LO SUKA DIA? AMBIL ANJING JANGAN KAYA ORANG SUSAH!" kata qila yang sudah tersulut emosi "KENAPA HAH?! SINI LO MAJU BANGSAT!" teriak qila sambil melangkah menghampiri meysa. Karena meysa perlahan melangkah mundur dengan keri...