"Nggghh"
Qila bangun dari tidurnya lalu matanya bergerak ke kanan dan kekiri mencari seseorang.
"Eh itu yang malem beneran danial atw cuma halu gue?" gumam qila
Qila berniat untuk membangunkan tubuhnya namun terasa berat.
"KYAAA DANIALL NGAPAIN LO ANJING!"
"Egh udah bangun?" kata danial
Ternyata danial tidur dibawah selimut sambil memeluk tubuh qila.
"Jam berapa?" tanya danial
Bukannya menjawab pertanyaan danial. Qila malah nyerocos cem bebek.
"Lo ish berat tau pantes tadi gue ngerasa ke-
'Chup'
"Morning kis" danial memotong ucapan qila sambil menarik qila kedekapannya.
Monyedddd aing baper-qila
"QILA JAM 8?!" pekik danial lalu mendorong tubuh qila
"Gue mandi duluannn" pekik qila langsung berlari menuju kamar mandi di susul danial.
"Gue dulu!" kekeh danial
"Ish lo kira di rumah gue cuman ada 1 kamar mandi apa? Lo pake yng di bawah gue males jalan jauh!" cerocos qila mencoba meloloskan dirinya dari pintu yang dihalangi danial.
"Enggak!" kekeh danial bersiap menutup pintu kamar mandi.
"Vantadh minggir lo!" kesal qila mendorong pintu kamar mandi dengan kasar.
Brukkk
Danial bergeser otomatis qila terjungkal kedepan.
"Bwahahahaha, rasain lo anak tikus!" danial tertawa terbahak bahak lalu membantu qila berdiri.
"Ah lutut gue!" ringis qila
"Bedarah kan! Lo ish masih pagi udah bikin mood gue ancur!" omel qila sambil mengusap lututnya yang sedikit berdarah.
"Lo ga papakan?" panik danial
"Gak!" jawab qila sambil menutup pintu sangat keras.
***
Hap! Qila manjat tembok belakang sekolah. Danial yang melihat itu membulatkan matanya sempurna. Mereka sekarang sudah berada di kawasan sekolah langsung berlari menuju kelasnya.
"Sekarang kerjakan--
Bruk!
Semua mata tertuju pada qila yang sujud di ubin. Gg. Yang berlutut di ambang pintu.
"Ini semua gara gara lo!" cerocos qila sambil mencubit perut danial.
"Kalian--
Bukk
Danial melempar tasnya tepat di wajah qila.
"UDAH JELAS LO YANG LAMA! LO DI KAMAR MANDI AMPIR SETENGAH JAM, LO MANDI ATAU BERENANG?!" teriak danial gak mau kalah. Qila mendengus keshal lalu membanting tas danial kesembarang tempat.
"LO?!" pekik danial menunjuk wajah qila
"APA?! Gue cantik? Makasih!" qila mengibaskan rambutnya.
"Cihhh! sini lo anak monyet!" danial maju satu langkah dengan menantang qila.
"ENAK AJA! GUE SUMPAHIN LO JODOHNYA LUCINTA LUNA!" teriak qila. Seisi kelas masih menyimak perdebatan mereka.
"Bagus banget bacot lu sat!" ucap danial esmosi.
"Yaudah kalo gitu lo jodoh gue!" jawab qila enteng. Semua siswa yang berada di kelas cekikilan menahan tawa.
"Jijik banget" kata danial judes.
"Gue lebih jijik sama lo!"
"EH CURUT! Gue tanya, siapa yang peluk gue pas denger suara petir?!" ucap danial kembali menantang qila.
"Gue! Emang kenapa? Gue balik tanya! Siapa yang peluk gue pas gue bangun tidur!" Qila tak mau kalah
Seisi kelas menganga tak percaya dengan ucapan qila barusan.
"Ekhem! Danial qila duduk di bangku masing masing, sekarang!" geram bu ricis Spd.
Qila berjalan ke bangkunya menatap naurah dan sofi dengan tatapan elangnya.
"Eh qila" naurah cengengesan
"Lo" tunjuk qila pada mereka berdua.
Naurah dan sofi senyum kikuk.
"Sory ga ngebangunin, abisnya pintu kamar lo di kunci sama ni bocah" ucap naurah sambil menunjuk danial
"Yaudah sih santai ae, udah biasa ini telat" kekeh qila hendak duduk namun lututnya terasa nyeri.
"Loh lutut gue berdarah?" Tanya qila polos
Danial yang melihat itu langsung mengendong tubuh qila. Qila sempat menolaknya namun kekuatan danial lebih besar darinya.
"Eh eh, lepasinn ihhh" berontak qila
Murid dan guru yang ada di kelas menatap tak percaya.
"Danial-
"Uks" potong danial cepat
Qila dan danial kini sudah sampai di uks, danial mendudukan qila dengan hati-hati.
"Apasih gue malu tau!" keshal qila melipat tangannya di dada.
"Nanti infeksi" jawab danial datar sambil menempelkan hansaplas di lutut qila.
"Yaudah, makasih gue ke kantin dulu laper!" ucap qilaa langsung keluar ninggalin danial di uks.
Danial yang melihat itu hanya geleng geleng kepala.
"ASSALAMUALAIKUM CEUUUU! QILA MAU PESEN MIAYAM 1 SAMA JUS MELON 1 GPL!" teriak qila
"Aduh neng gausah teriak teriak atuh! Neng, disini ga ada gpl" ucap bibi Kantin
"Ck gpl tuh. Gak. Pake. Lama" jawab qila santai. Bibi cuma ngangguk terus bikinin pesenan qilaa.
Tiba.. Tiba..
"SHAQILA! HORMAT BENDERA. SEKARANG!" teriak bu Yuni
"Ntar, gue laper" jawab qila santai
"SEKARANG!" geram bu Yuni
Qila pun pergi meninggalkan kantin untuk menjalankan hukumannya. Sumpah serapah tak lepas dari mulut gadis itu.
"Mening gue ke rooftop aja kali ya daripada berjemur, takut item ntar ke papua nugini anjir!" qila bermonolog sendiri.
Disinilah Shaqilla Nathaniel Anggadipraja di rooftop sekolah.
Qila duduk di kursi yang ada di rooftop sambil memainkan hp nya. Tak sengaja melihat chat dari seseorang yang sangat dia rindukan.
From : +68288
Qilaa.... Maafin nath. Nath sayang qila, nath kangen ngomong berdua sama qila nath bahagia kalo deket qila. Maafin nath, nath salah. Izinin nath ulang semuanya. Maaf.
Tak terasa air mata qila jatuh saat membaca pesan itu.
"Qila!" panggil naurah. Yang dipanggil menoleh.
"Lo kenapa-- Lo nangis?!" pekik naurah
"Gue kangen sama nath" lirih qila
"Ambilin roko di ruangan itu" ucap qila serak
"Apasih lo gak--
"AMBILIN!" bentak qila. Naurah terpaksa mengambilkan roko dari ruangan yang berada di rooftop sekolah.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Shaqilla
Random"MAU LO APA SIH?! DANIAL? LO SUKA DIA? AMBIL ANJING JANGAN KAYA ORANG SUSAH!" kata qila yang sudah tersulut emosi "KENAPA HAH?! SINI LO MAJU BANGSAT!" teriak qila sambil melangkah menghampiri meysa. Karena meysa perlahan melangkah mundur dengan keri...