Nathan kemana?
"Nau apa nathan bolos?"
"Gak mungkin orang tadi pagi dia ada, yekan fi?"
"Iya ada gue liat! Dia pamer jambul!"
Qilla dan naurah tersenyum renyah saat mendengar jawaban sofi.
"Mending ngantin dulu yu inces salatri nih"sofi
"Iya qil, gimana?" ajak naurah
"Lettssss gowww"
Saat lewat taman sekolah, untuk pergi ke kantin. Mata qila menangkap sosok laki-laki yang sedang duduk dengan seorang gadis. Qila nampaknya mengenal punggung itu. Ya! Itu nathan.
"Nau fiii" ucap qila dengan nada lirihnya
"Loh kenapa?"tanya naurah sofi
"Tuh" qila menunjuk kearah taman dengan menggerakan dagunya ke arah depan.
"NATHAN?"pekik naurah sama sofi
Nathan ciuman sama cewe itu gaes!-thor
"ANJING NATHAN BANGSATTTTT!!!!" teriak qila sangat nyaring
Nathan sontak melepaskan ciumannya dengan gadis itu. Nathan kaget bukan main melihat kesumber suara dan benar itu suara qila, qila sofi dan naurah kini menatap tajam kearah nathan. Gadis yang bersama nathan tersenyum evil.
"Maksud lo apa nathan bangsat?!"
"Qil.. Gue bi-
Plakkkk
Qila nampar nathan, karena itu pantas buat nathan. Perih, yang kini nathan rasakan di pipi kirinya. Namun itu tak sebanding dengan apa yang qila rasakan sekarang
"Bacot, gue kecewa sama lo bangsat. KITA.PUTUS!" qila menatap nathan dengan bengis
"Oke! Kalo itu mau lo! Gue mau lo pergi dari hidup gue, dan jangan ganggu gue lagi ataupun deketin gue!" ucap nathan dengan penuh amarah
Naurah dan sofi terkejut bukan main, ternyata nathan menyakiti perempuan untuk kesekian kalinya. Ternyata jiwa playboy masih tumbuh di diri nathan.
"Lo sadar ga sih? Lo yang deketin gue! Lo yang selalu ganggu gue! Gue gak pernah mau deket sama lo kalo ahirnya kaya gini!"
"Apa pernah gue ngeluh, disaat lo diemin gue! Apa pernah gue ngeluh saat lo ngekang gue buat gapergi keluar kecuali sama lo! Apa pernah gue marah disaat ribuan cht gue gadibales sama lo! Apa pernah gue marah disaat lo lebih deket sama cewe lain dibanding gue?! Apa pernah nathan?! Jawab gue!!" ucap qila dengan air mata yang mengalir keras.
"Tanpa lo suruh, gue bakal pergi dari hidup lo! Gue gaakan deketin lo lagi. Asal lo tau, cewe sabar kaya gue sulit untuk memaafkan cowo brengsek kaya lo!"
Dalam satu tarikan saja, qila sudah berada di dekapan nathan.
"Jangan!" ucap nathan serak
"Ga, enggak qila gue gamau" ucap nathan sambil mengacak ngacak rambutnya
"Qila please buat kali ini aja. Gue gabakal ulangin ini. Please gue butuh lo" ucap nathan dengan nada bersungguh sungguh
Qila hanya diam dengan tatapan kosongnya. Dia sungguh tapercaya dengan apa yang barusan sudah dia liat.
"Lo boleh tampar gue, lo boleh pukul gue. Tapi please jangan pergi. Gue butuh lo. Gue sayang sama lo. Gue cin-
"STOPPPPP NATHAN! Gue gabisa lo gabo-
Mata nathan terbelakak manabisa qila menolaknya? Yang dia tau, qila sangat sayang padanya.
"Qilaaa.. Gue gamau lo pergi qila. Please gue gabisa" nathan menundukan kepalanya.
Bisa qila lihat, bahu nathan bergetar. Dia menangis. Nathan menangis.
"Gue belum bisa lupain apa yang barusan lo lakuin ke gue. Sekali lagi gue gabisa. Dan gue mohon jauhin gue-
"Qilaaa" nathan melihat qila dengann tatapan sendunya
"Gue sayang banget sama lo, gue gabisa pisah sama lo please qilaa" nathan melihat qila sendu
"Sorry nat, gue gabisa. Gue cuma mau bilang PENYESALAN SELALU DATENG DI AHIR " ucap qila sambil tersenyum getir lalu lari meninggalkan nathan.
"Yaiyalah kalo di awal namanya pendaftaran. Gimana sih qila" ucap sofi dengan lantang
Qila dan naurah langsung memberi tatapan tajam pada sofi
"Kenapa lo semua? Bener kan gue? Yailah secara gue kan pinter!" jawab sofi lugulugu bangsat
Saat suasana genting seperti ini bisa bisanya dia mebuat lawakan yang sangat retjehhhhh.
Dimana gadis yang tadi berciuman dengan nathan? Dia udah di teleg sama sofi! eh. Gg
Dia udah lari dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Shaqilla
Random"MAU LO APA SIH?! DANIAL? LO SUKA DIA? AMBIL ANJING JANGAN KAYA ORANG SUSAH!" kata qila yang sudah tersulut emosi "KENAPA HAH?! SINI LO MAJU BANGSAT!" teriak qila sambil melangkah menghampiri meysa. Karena meysa perlahan melangkah mundur dengan keri...