Kehilangan

135 4 1
                                    

Danial yang terbawa suasana pun ikut tidur bersama Qila. Tiba tiba hp danial bergetar. Bukannya langsung mengangkat telfon, danial malah memandang wajah qila yang sedang tertidur pulas di pangkuannya.

"Nghhh. Halo" serak danial

.....

"APA?!" ucap danial kaget langsung berdiri. Sontak qila yang berada di pangkuannya terjatuh.

Bruk

"Anying ishhh daniall-- HEY KENAPA?!" tanya qila hawatir karena melihat mata danial sudah berkaca-kaca.

"Da daniel" lirih danial

"Dia kecelakaan" tambahnya dan langsung berlari menuruni tangga rooftop.

"Daniall ikutttt!" pekik qila mengikuti dibelakang danial.

Rumah Sakit Pelita

"Hey tenangin diri lo!" ucap qila lembut

"Lakuin yang terbaik buat sodara saya dok!" pinta danial lemah sambil mendorong brankar daniel. Daniel tampak pucat pasi dengan tubuh berlumuran darah.

"Baik. Akan saya lakukan yang terbaik untuk keluarganya Syahreza" ucap dokter mengangguk patuh

"Siapkan ruang oprasi!" para perawat menggangguk patuh sambil membawa daniel kesebuah ruangan.

"Hey tenang, daniel pasti baik baik aja" Lembut qila memeluk erat tubuh danial.

Danial sudah menumpahkan tangisannya di pelukan Qila. Kenzie menatap kosong ke dalam ruangan oprasi Daniel. Keitaro, Naurah dan Sofi hanya bisa berdoa yang terbaik untuk daniel.

"Om tante lagi otw kesini lo yang tenang" ucap ken

Danial gak kaget ataupun takut. Dia siap nerima omelan atau apapun yang dilakuin mama papa nya. Danial menyeka air matanya, mencoba tegar dengan apa yang terjadi pada kembarannya itu.

Gak lama hp danial bunyi. Ternyata mama nya nelfon. Dengan cepat danial langsung mengangkatnya.

"Ha halo ma"

"Halo bang gimana keadaan daniel? Ko bisa kecelakaan gitu? Lagi gak sama abang kan kecelakaannya? Abang gak papa kan?"

"Engga ma danial baik baik aja. Ma ini gak sepenuhnya salah danial. Dia bilang ke danial mau main dan danial gak tau kenapa daniel bisa balapan mobil lagi"

Mama langsung speechless gitu. Danial keceplosan tadinya mau nanti aja kasih tau kejadian lengkapnya.

"B balapan mobil? Kan mama bilang jagain adiknya! Jangan diizinin balap mobil, kamu gimana sih jadi kaka?! Jangan sibuk sendiri!"

Semua yang denger ucapan Mamanya danial langsung shock gitu. Terutama kenzie sama keitaro selaku sahabat danial sama daniel dari kecil.

Danial gak jawab omongan mamanya. Di sebrang sana terdengar suara papanya yang lagi nenangin mamanya.

"Maaf bang mama kebawa emosi. Mama cuma takut kalian kenapa kenapa. Tunggu mama, mama lagi di bandara, jagain daniel jangan di tinggal"

Seketika danial senyum tipis

"Iya. Sekali lagi maafin danial ma. Danial bakal jagain daniel" kata danial yang duduk di lantai dan kepala bersender di dinding

Tut.. Tutt

"Kita cuma bisa doain daniel semoga gak kenapa kenapa. Lo yang sabar ada kita dan juga ada gue"

Danial langsung memeluk erat tubuh qila. Danial menumpahkan tangisannya, dia sungguh takut kehilangan saudara kembarnya itu.

Tiga jam berlalu seorang dokter keluar dari ruangan tersebut dengan wajah yang sulit diartikan.

"Maaf, tuhan berkehendak lain. Pasien tidak bisa diselamatkan benturan dikepalanya--

"NGOMONG APA LO ANJING! LO DOKTER BUKAN?!" potong danial sambil menarik kuat kerah baju dokter itu

"Danial udah!" ucap qila sambil menarik tangan danial.

"Gak! Gak mungkin dok!" bela kenzi yang matanya sudah berkaca kaca

Keitaro naurah dan sofi yang mendengar kabar duka itu langsung menitihkan airmata.

"Boleh masuk?" tanya danial serak dokter itu mengangguk dan mempersilahkan danial masuk bersama qila.

"Daniel bangun!"

"DANIELLLLL!!!"

"BANGUNNNN DANIELL! WOY BEGO! BANGUN!"

Qila langsung narik tangan danial menjauh dari brankar daniel.

"Yang sabar" kata qila lembut

"Daniel lo kenapa-- Arrggghh" danial meremas rambutnya dengan tangannya

Danial berjalan keluar dari ruang oprasi daniel dengan sedikit tergesa gesa dengan tangan yang sibuk mencari handphone disakunya.

*Nomor yang ada tuju sedang tidak aktif*

Arggghhhhh!!

"Daniell kenapa lo cepet banget pergi!" kata danial dengan tangan yang memukul dinding berkali kali.

Troublemaker ShaqillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang