Author's pov
"Ai'Gun !! Kenapa sih?" Tanya Third yang sudah tidak tahan mendengar umpatan-umpatan tak jelas dari mulut Gun.
"Anak itu benar-benar menyebalkan !!!"
"Kenapa lagi??" Tanyanya menggeram kesal.
Ini sudah sebulan dan sudah menjadi rutinitasnya setiap pagi mengeluh tentang teman sekamarnya. Third awalnya mendengarkan semua keluhan sahabatnya itu, tapi akhir-akhir ini sudah tak tertarik, mereka seperti ...apa ya? Anjing dan kucing? Bukaaan. Entah lah tidak penting.
Gun yang memang tidak menyukai Mark dari awal, selalu menganggap semua yang dilakukannya adalah salah, meskipun kadang sebenarnya itu hal yang wajar dilakukan teman sekamar.
Misalnya, saat Mark memakai sabun mandi/ sampo/ hal2 lain milik Gun karena miliknya habis, memakai bantalnya, pennya, dan barang lainnya tanpa izin. Tapi itu sangat wajar kan? Selama dia tidak memakai barang-barang pribadimu, seperti... celana dalam?
Ya tapi Mark juga sering seenaknya sendiri. Dia tidak pernah membersihkan ruangan, bahkan merapihkan tempat tidurnya pun tidak pernah. Ya ini juga sering jadi umpatan yang sering ada di 'rutinitas paginya'.
"Apa lagi kali ini?" Tanya Third lagi karena Gun belum menjawab tapi masih tetap saja mengumpat sambil menyalin jawaban tugas dari buku Third.
"Dia memakai sendokku."
"Aisshhh Gun, hanya sendok? Kau ini benar-benar ya." Third menggaruk2 kepalanya yang tidak gatal dengan kedua tangannya.
Gun berhenti menulis, dan menatap tajam kearah sahabatnya. Ini serius.
"Kau bisa memakai sendok yang lain." Third memutar bola matanya.
"Bukan begitu Third." Bantahnya. "Dia memakan sarapanku dengan sendok yang sedang ku pakai. Padahal aku sudah sering memberitahu bahwa aku tidak suka berbagi gelas apalagi sendok dengan siapapun. Itu menjijikan."
Gun kembali ke bukunya dan mulai menyalin lagi.
"Ya kau tinggal mengambil sendok yang baru."
"Sudah ku lakukan, tapi dia menggunakan lagi dengan sendok yang baru kuambil."
"Kau ambil baru lagi."
"Sudah. Bahkan sampai ada 5 sendok di mangkuk." Jelas Gun. "Lalu kau tau? Sebelum selesai makan, dia pergi mandi begitu saja. Meninggalkanku dengan mangkuk dan 5 sendok kotor itu. Padahal aku yang menyiapkan sarapan, dia seenaknya ikut makan dan bahkan aku juga yang harus mencuci alat makannya. Aiiissssh sialan memang." Dan disusul umpatan kesal lainnya.
"Tunggu..." Third sepertinya menangkap sesuatu yang menarik. "Maksudnya kau menyiapkan sarapan untuknya dan kalian makan semangkuk berdua? Aiiiih Gun, aku baru tahu kau bisa seromantis ini." Third menatap dan tersenyum meledek. Lalu tertawa.
Mendengar itu, Gun reflek memukul kepala sahabatnya itu.
"Aku menyiapkan untuk diriku sendiri. Dan bocah menyebalkan itu memakan lebih dari setengahnya."
"Sepertinya ini kesempatanmu punya pacar." Kata Third mengangkat alisnya.
Yang didepannya mengerutkan kening, tidak mengerti apa yang dikatakan sahabatnya.
"Sialan kau Third !! " Teriakkan Gun akhirnya mengerti, mengagetkan anak-anak dikelasnya. Gun menendang tapi sayangnya meleset. Dan Third langsung keluar kelas sambil tertawa terbahak-bahak.
Awalnya Gun ingin mengejar dan menghajarnya. Tapi dia ingat tugasnya belum selesai dan 15 menit lagi kelas dimulai. Akhirnya dia hanya bisa memaki sahabatnya dalam hati dan melanjutkan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk With You [MarkGun] - COMPLETE -
FanfictionAku membencinya. Sangat membencinya. Dia terlalu tampan dan terlalu manis secara bersamaan, terlalu kaya, terlalu menyenangkan dan dia mempunyai segala alasan untuk disukai semua orang. Tapi aku membencinya. "Kenapa? Apa dia melakukan kesalahan pada...