Ch 16 Fakultas Teknik

3K 299 104
                                    

Gun's Pov

Seperti biasa, kantin teknik masih ramai meskipun sudah jam 10. Aku tidak tahu apakah memang anak-anak itu tidak ada kelas atau mereka membolos seperti seseorang disebelahku.

Aku melihat kesamping. Kedua tangannya diluruskan di atas meja dengan kepala diletakkan diantara lengan. Diatas tumpukan buku yang dikira bantal tidur. Sepertinya sangat lelah.

Sekilas aku mengintip wajahnya, khawatir tanpa sengaja dia menggambar peta diatas cover bukuku. Tapi untungnya tidak, mulutnya tertutup rapat.

"Phi Gun?" Seorang memanggilku dengan ragu. Hanya mendengar suaranya saja aku sudah tahu siapa dia.

"Hey Nong, sedang apa disini?"

"Biasa Phi, mencari mangsa. hehe" Jawabnya lalu terkekeh.

Beberapa hari ini aku sering melihatnya datang kesini. Bukan apa-apa sih, hanya saja jarang sekali anak fakultasku yang datang ke kantin teknik apalagi perempuan. Meskipun dia punya alasan kuat, mencari mangsa. Maksudnya untuk dijadikan model pemotretan di klub kami.

"Sudah sampai mana persiapannya?"

"Kacau, masih belum ketemu model yang cocok phi." Katanya duduk didepanku dan memasang wajah frustasi.

"Bukankah kemarin sudah ada Phi Pha dari fakultas kedokteran?"

"Batal, dia diminta menemani profesornya, seminar di kampus X." Jelas Fay.

Gun mendesah, padahal susah sekali mencari model untuk pemotretan kali ini.

"Jadi kau kesini untuk mencari penggantinya?"

"Errgggh, untuk melihat-lihat saja sebenarnya." Jawabnya. Lalu pandangannya berubah serius. "Phi, kalau boleh aku memberi saran, untuk selanjutnya berhentilah membuat konsep yang sekiranya akan menyusahkan divisiku."

Aku hanya tertawa, sarannya sudah sering ku dengar dalam seminggu ini. Kami berada di divisi berbeda di klub pemotretan kami, Nation Photography. Aku berada di divisi yang bertugas menentukan tema, konsep dan tempat pemotretan, sedangan divisi Fay bertugas mencari model, urusan make up, fashion dan segala macamnya.

Karena divisi kami lebih sering berhubungan, aku jadi lebih sering bertemu dan berdiskusi dengannya. Kebetulan kami dari fakultas yang sama dan dia adalah perempuan yang sangat humble, jadi sangat mudah bergaul dengannya. Dan ada kebetulan lainnya lagi yaitu kedekatan kami selalu membuat Mark kesal, dan itu sangat menyenangkan.

"Aaarrggh, aku serius Phi. Aku sangat kesulitan mencari modelnya." Katanya dengan rasa frustasi.

"Phi sudah bilang akan membantumu mencarikan modelnya kalau kau mau." Kataku, dia menggeleng dengan cepat. Dia tidak pernah mau menerima tawaran bantuan dariku.

"Biar aku saja, ini mudah." Katanya.

Mudah? Sebelum ini, aku baru mendengar dia mengeluh kesulitan. Terserah saja lah.

"Phi, apa kau kenal Phi Perth?" Tanyanya setelah beberapa lama kami sibuk dengan dunia masing2, aku dengan tugasku yang menumpuk dan Fay dengan kesigapan matanya mencari mangsa.

Aku melirik sebentar orang yang sedang tidur disampingku.

"Ya, dia anak teknik. Tapi lupakan saja, dia tidak akan mau menjadi model kita." Kataku dengan yakin. Anak seperti dia tidak mungkin mau terlibat kegiatan yang merepotkan.

"Bukan, bukan tentang model." Kata Fay. "Mmmm apa kau bisa menceritakan padaku tentangnya?".

Kali ini aku sedikit terkejut. Sejak kejadian di toko buku. Fay selalu menanyakan tentang Plan, segala sesuatu tentangnya. Yang tentu saja tidak kuberitahu. Kecuali membenarkan kalau Plan sudah bersama Mean (lagi). Aku tidak mengurusi urusan orang lain.

Walk With You [MarkGun] - COMPLETE -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang