Ternyata kehidupan kampus tidak seperti yang kukira. Aku pikir akan seperti di drama-drama yang sering ditonton Chompo (gadis yang memuja Perth, temanku dari fakultas teknik).
Aku kira seindah yang terpampang di feed Instagram 'anak kampus' yang ku ikuti sebelum benar-benar berada disini. (Ku unfoll karena aku merasa ditipu)
Tapi setahun di kampus, yang aku dapatkan hanyalah setumpuk tugas setiap minggunya dari berbagai matakuliah yang kuambil.
Beruntung aku mempunyai banyak teman yang menyenangkan (?)
"Rajin sekali kau Gun"
Aku hanya menatapnya tajam ketika buku yang kupegang sudah dilemparkannya ke meja sebelah. Tanpa berucap, aku mengambil bukuku dan meneruskan pekerjaanku. Tugas ini harus dikumpulkan sebelum jam 3 dan ini sudah lewat dari jam 2.
"Perth, jangan ganggu dia."
"Jadi kau memihaknya sekarang Saint? hah?"
"Bukan, bukan sepert... Perth lepaskan, lepaskan Perth.... banyak orang"
"Oooooiiiii aku harus berkonsentrasi. Apa perlu aku pinjamkan kunci kamar asramaku agar kalian pergi dan tidak menggangguku?" Ucapku dengan terus meneruskan tugasku, tapi aku hanya mendengar keheningan.
Akhirnya aku mengangkat kepalaku karena heran kenapa mereka tidak merespon. Aku melihat Perth menyodorkan telapak tangan dan mengangkat alisnya. Yang benar saja, apa dia serius?
"Serahkan kuncimu, aku tidak akan mengganggu lagi".
"Perth, kau punya kamarmu sendiri" protesku. Tapi sepertinya Perth tidak tertarik untuk mengubah pikirannya.
"Aku janji tidak akan 'melakukan' dikamarmu, aku hanya ingin menemani Saint istirahat. Dikamarku ada si mesum itu, kau pasti tau."
Aku menarik nafas panjang, salahku yang asal bicara padahal tahu bagaimana keras kepalanya temanku ini. Dengan berat hati kuambil tasku, kumasukkan tanganku mencari kunci kamar asramaku, kutemukan boneka kuning kecil menggantung disana.
"Aku tidak percaya padamu Perth" Sambil ku serahkan kunciku di tangannya. "Tapi aku percaya padamu, Saint" Aku menatap Saint dan dia tersenyum manis lalu mengangguk.
"Hei jangan menggoda pacarku" Dengan sigap mencondongkan tubuhnya didepan Saint. Terserahlah.
"Yes Mr. Overprotective" Aku melanjutkan tugasku lagi, mereka berdua menyita waktuku yang sangat berharga ini.
Aku melihat mereka berlalu, sambil Perth terus menggoda Saint. Tiba-tiba aku tidak mempercayai keduanya.
"Hey, aku serius melarang kalian. Aku baru mengganti sprai tadi pagi" Teriakku yang aku yakin bisa di dengar mereka tapi tetap diabaikan.
------
Aku berlarian dikoridor, 300meter lagi sampai di pintu ruangan dosen dan dua menit lagi sebelum jam 3.
Bruk !!
Sial, di situasi seperti ini bisa-bisanya ada yang menabrakku.
Aku bergegas merapikan bukuku yang berserakan, juga membantu merapikan kertas-kertasnya yang ikut terjatuh
"Maaf P', maaf aku tidak sengaja" Ujarnya setelah menerima sebagian kertas yang ku kumpulkan.
Gadis ini terus meminta maaf, ekspresinya terlihat.. lucu. Aku tidak bisa menahan senyum melihatnya, dia mengingatkanku pada seseorang tapi aku tidak yakin siapa.
"Tidak apa Nong, P' juga salah, P' terburu-buru" Kataku meyakinkannya bahwa ini bukan hal yang besar.
(Nong = adek/dek, P' = Phi = kakak)
Ah aku melupakan sesuatu. Aku melihat jam di tanganku dan sudah lewat 1 menit. Dosenku yang satu ini tidak pernah mau menerima tugas jika telat dari waktu yang sudah ditetapkan.
"Maaf Nong, P' harus pergi. Mengumpulkan tugas" Kataku sambil berlalu dengan cepat. Tapi tiba-tiba dia menahan tanganku.
"P' apa kau ingin mengumpulkan tugas kalkulus 2?" Tanyanya. Bagaimana dia tau?
Dia menunjukkan buku yang sedang kubawa, seolah dia tau yg ada dipikiranku. Aku mengangguk.
"Apa p' dari kelas Sains 0204?"
"Bagaimana kau tau?" Tanyaku heran, apa kami sudah pernah bertemu sebelumnya?
"Mr. Best mengawas ulangan dikelasku, aku diminta membawa kertas tugas kelas Sains 0204 untuk dikoreksi sembari beliau mengawas." Jelasnya sambil tersenyum, aku tahu arti senyumnya.
"Kau sangat baik hati Nong, terimakasih" Ku letakkan kertas tugasku di tangannya.
"Aku harus segera kekelas P'. " Pamitnya, dia bergegas menuju arah yg berlawanan dengan ruang dosen. Aku masih memperhatikan gadis manis itu, lalu dia berhenti dan berbalik.
"P', ini tidak gratis. Traktir aku sarapan, kutunggu jam 7 di kantin fakultas teknik" Lalu berlari tanpa menunggu jawabanku.
Dug.. dug.. dug..
Aku memegang dadaku, kurasa dalam radius beberapa meter orang-orang pasti juga akan bisa mendengar detak jantungku.
------------
Yang nungguin Mark, yang sabaaar 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk With You [MarkGun] - COMPLETE -
Fiksi PenggemarAku membencinya. Sangat membencinya. Dia terlalu tampan dan terlalu manis secara bersamaan, terlalu kaya, terlalu menyenangkan dan dia mempunyai segala alasan untuk disukai semua orang. Tapi aku membencinya. "Kenapa? Apa dia melakukan kesalahan pada...