3

82 7 0
                                    

Happy Reading❤

🌈

Ini tentang keadaan yang mempertemukan kita dalam waktu yang tidak tepat

🌈

"Gak papa kan jalan jalannya kesini?" Tanya Arjun pada Pelangi.

"Gak papa Jun. Daritadi kamu nanyanya itu mulu deh"

"Aku cuma gak enak aja Pelangi. Kita jarang keluar hari hari ini. Eh sekalinya keluar malah makan dipinggir jalan. Aku janji nanti kalo udah dateng transferan kita makan di tempat yang mewah"

Pelangi tersenyum tulus kearah Arjun. Arjun benar benar pria yang baik. Pelangi bahkan merasa benci pada dirinya sendiri karna sampai saat ini tak bisa menaruh hati pada Arjun selain rasa sayang.

"Aku gak pernah peduliin yang begituan. Aku cuma pengin menjalin hubungan yang selalu ada kabar"

"Makasih untuk pengertiannya dan maaf untuk kesibukan aku hari hari ini. Aku sayang kamu"

Pelangi tersenyum lalu membalas usapan tangan Arjun yang sedari tadi memegang tangannya. Pelangi pun melanjutkan makannya. Saat ini dia dan Arjun sedang makan ketoprak dipinggir jalan.

"Aku udah kenyang"

Arjun menatap makanan Pelangi yang masih setengah. Arjun tau Pelangi memang tak bisa makan banyak. Gadis itu cepat kekenyangan.

"Cari tempet lain yuk. Kayanya aku pengen es krim deh. Kita kesana aja tuh deket taman"

Arjun menyudahi makannya lalu meneguk air yang tersisa setengah sampai kandas. Diapun mengangguk atas permintaan kekasihnya.

"Yok"

"Kamu diem aja disini. Biar aku yang pesen. Lagian disana rame. Nanti kamu kecapean ngantrinya. Rasa yang kek biasa kan?"

Pelangi mengangguk. Lalu Arjun pergi untuk membeli es krim yang memang kebetulan malam ini begitu ramai. Bahkan tempat yang disediakan saja hampir penuh.

Pelangi patuh. Dia diam berdiri di dekat pohon sakura yang memang sengaja ditaruh disana untuk menarik para pengunjung dan merasakan kenyamanan. Apalagi sekarang masyarakat Indonesia khususnya para remaja sedang deman demamnya Kpop. Dan korea juga identik dengan bunga sakura. Bahkan tak sedikit dari mereka yang datang hanya sekedar untuk berfoto. Dan memang tempat ini terkenal akan rasa es krimnya yang nikmat

Pelangi diam menunduk menatap sepatu sneackers putih polos miliknya. Sepatu itu mengingatkannya pada seseorang. Entah mengapa malam ini sosoknya selalu muncul.

🌈🌈🌈

"Bang Tasya pengen beli es krim"

"Kamu belum sembuh total Sya. Badan kamu aja masih panas"

"Yah abang gak seru ihh... Ayok kita beli es krim. Tasya pengen makan es krim" rengek Tasya pada Revan.

Malam ini mereka, Revan Tasya dan Tania sedang berjalan jalan sebentar. Sebenarnya ini kemauan Tasya yang tak bisa ditolak oleh Revan. Meski menolak Tasya pasti melakukan apapun agar kemauannya terpenuhi.

"Sya, abang turutin keinginan kamu jalan jalan bukan berarti abang izinin kamu beli es krim"

"Abang ih! Pokoknya Tasya mau es krim! Kalo enggak Tasya mogok makan!" Ancam Tasya membuat helaan nafas pada Revan. Keras kepala pikirnya.

"Liat deh bang tempetnya bagus banget. Ayo bang!!" Rengek Tasya lagi sambil menarik narik tangan Revan yang tak bergeming di tempat.

"Mending turutin aja. Daripada dia mogok makan Van. Lagian Tasya udah sembuh kok" kata Tania berusaha ikut membujuk Revan.

TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang