16

62 4 2
                                    

Happy Reading♡

Follow and voment♡

____________________________________

"PELANGI!!!!"

Selimut yang menutupi wajah Pelangi itu terbuka. Ia mendengus melihat Melly yang masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu tapi malah disertai teriakan. Apa gadis itu tidak sadar, jika suaranya itu nyaring membahana seperti toa.

"Bisa gak sih gak usah teriak Mel? Tambah pusing nih"

Melly hanya nyengir lalu naik ke tempat tidur Pelangi dan berbaring di dekat gadis itu tak peduli jika dia akan tertular penyakit karna Pelangi belum sembuh total.

"Habisnya gue kangen sama lo. Dua hari gak masuk"

"Lebay"

"Eh ya besok tim basket sekolah kita tanding sama sekolah sebelah. Lo ikut nonton gak?"

"Maksud lo tim yang dikaptenin Revan?" tanya Pelangi pelan. Melly mengangguk antusias.

"Kemarin gue di chat sama Kak Firman. Dia suruh gue nonton ngajak lo sekalian. Sumpah ya gue baru sadar kalo kak Firman itu ganteng. Kenapa gue gak sadar dari dulu sih?"

Pelangi bergidik ngeri melihat perubahan Melly beberapa hari ini beda gara gara ikut gabung dengan siswi SMA Garuda pecinta cogan cogan disekolahnya.

"Mending lo keluar deh dari grup gak jelas itu. Pasti bahasannya gak penting semua"

Melly melotot kearah Pelangi. "Nggak! gue udah nyaman di grup itu. Lagian lo gak ada hak buat larang gue keluar dari grup itu ya"

Pelangi memutar bola mata. "Ya udah terserah"

"Oh ya gue juga baru tau Pel. Ternyata kak Firman masuk salah satu cogan disekolah kita. Anak anak di grup banyak yang bahas mereka. Walau gak sebanyak Revan sama Arjun" Ucap Melly menggebu gebu menceritakan bagaimana antusias para pecinta cogan di grupnya. Sedangkan Pelangi mendengar dengan malas.

"Jadi gimana? Lo mau ikut ke pertandingan besok? Mumpung hari minggu pagi. Ikut ya. Entar kita ajak Najwa sekalian"

"Emang Najwa di Jakarta?" tanya Pelangi heran. Pasalnya Najwa sedang bersekolah di Bandung dan menetap disana. Ia hanya ada di Jakarta jika ada perlu. Sama seperti dulu saat merayakan hari persahabatan mereka.

"Gampanglah tinggal telpon suruh ke Jakarta"

"Kasian Najwanya kalo bolak balik Jakarta-Bandung" Meski bisa dibilang Bandung dan Jakarta lumayan dekat. Tapi tetap saja bolak baliknya membutuhkan tenaga. Pelangi tak bisa jika melihat Najwa kelelahan karna datang ke Jakarta hanya untuk menonton pertandingan basket lalu setelah selesai ia kembali lagi ke Bandung.

"Yaudah kalo gitu lo, gue sama Dani aja. Gimana? Dani udah setuju kok"

Pelangi diam. Ia menimbang nimbang antara ikut atau tidak. Jujur selama dua hari ini ia hanya tiduran di kamar. Jika ingin makan selalu mamanya yang bawakan ke kamarnya. Untuk masalah makanan Pelangi, memang mamanya yang turun tangan. Bukan tak mempercayai pembantunya disini hanya saja pembantunya sudah tua sering lupa kebutuhan Pelangi. Sarah takut apa yang tidak bisa dimakan Pelangi malah diberikan oleh pembantunya. Seperti dulu, saat umur Pelangi 5 tahun pembantu mereka malah memberikan Pelangi udang goreng padahal Pelangi alergi dengan udang. Jadilah tubuh Pelangi gatal gatal. Sarah marah besar tak menerima maaf dan langsung memecat pembantunya.

Pelangi bosan jika terus berdiam diri di kamar. Ia ingin keluar. Lagi pula Pelangi merasa ia sudah sembuh meski masih agak pusing tapi ia yakin besok rasa pusing ini pasti sudah hilang. Tapi kejadian kemarin, saat Revan mempermalukannya di depan teman sekelasnya membuat Pelangi berfikir dua kali akan menonton pertandingan persahabatan ini. Ia hanya belum siap melihat Revan. Pelangi tau, Revan bersikap seperti itu karna salahnya dimasa lalu. Revan kecewa terhadapnya.

TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang