7

69 4 0
                                    

Lagi demen demennya ngelanjutin nih cerita😁
Sbnrnya sbgian part udh ditulis ya. Udah disimpan juga. Tapi ya bisanya update skrg😁
kuota gak mendukung😁
.
.
.

Happy reading❤

Follow like and koment❤
____________________________________

Kasih sayangmu berpengaruh besar terhadapku

🌈

Melly berjalan keluar meninggalkan Pelangi yang masih terdiam. Bukan tanpa alasan dia mengatakan hal itu. Dia juga sebenarnya tak ingin membuat sahabatnya itu merasa bersalah. Tapi saat apa yang tadi dilihatnya sendiri membuatnya mau tak mau harus mengatakan hal yang menyakiti sahabatnya.

Siapa yang tak sakit hati ketika melihat seseorang yang begitu tulus malah disia siakan. Melly tau Pelangi bukanlah gadis seperti itu tapi tindakannyalah yang membuat Melly bisa berfikiran seperti itu.

Tadi saat berjalan dikoridor sekolah Melly tak sengaja melihat Pelangi sedang mengobrol dengan Revan. Gadis itu menarik tangan Revan. Entah apa yang membuat Pelangi melakukan itu tapi saat melihat wajah Revan mampu menjelaskan semuanya. Bukan hanya itu saat Melly hendak ke uks untuk mengambil minyak kayu putih lagi lagi dia melihat mereka hanya berdua disana. Saling menatap satu sama lain. Melly tau Pelangi masih memiliki perasaan terhadapan es batu itu. Karna dari cara Pelangi yang begitu mengkhawatirkan Revan melebihi khawatirnya terhadap Arjun kekasihnya yang sedang sakit sekarang ini mampu menjelaskan semuanya. Juga Pelangi yang selalu bungkam jika ditanya mengenai perasaannya sekarang. Gadis itu bisa saja mengelak dengan mengatakan 'tidak' tapi tidak dengan matanya yang selalu mengatakan kejujuran. Melly berfikir Pelangi sudah salah. Jika seperti ini Pelangi bukan hanya akan menyakiti dirinya tetapi juga menyakiti hati orang yang sudah menaruh kepercayaan padanya.

Khusunya Arjun

Dan Najwa.

🌈🌈🌈

Disinilah gadis dengan rambut sebahu lebih itu. Berdiri sambil menenteng sekantong keresek hitam berisikan buah buahan dan juga bubur yang tadi sempat dibelinya sebelum datang ke rumah Arjun.

Pintu gerbang rumah besar itu terbuka. Menampakkan bapak bapak bersetelan seragam satpam lengkap membukakan gerbang untuk Pelangi sambil tersenyum ramah.

Pelangi mengangguk sopan tanda mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya masuk ke rumah besar itu.

Pelangi membuka pintu utama berwarna hitam pekat itu. Memang sedari dulu pintu ini hanya akan dikunci jika waktu malam saja tak peduli apakah siang hari pemiliknya tidak ada di rumah.

Sepi. Kata itulah yang mendominasikan keadaan rumah Arjun sekarang. Bahkan rumah ini masih sama keadaannya saat satu bulan lalu. Saat dimana Pelangi diajak bermain ke rumah Arjun.

Beberapa bingkai foto tersusun rapi ditembok juga diatas lemari lemari kecil yang sengaja ditaruh sebagai hiasan ruang rumah. Pelangi melangkahkan kaki menuju tangga dimana letak kamarnya Arjun. Tak perlu meminta izin memang karena Pelangi sudah tau alasannya.

Pelangi membuka pintu kamar cowok itu yang berwarna putih dengan gambar spiderman tertempel disana khas seorang pria. Memang Arjun sangat mengidolakan pahlawan itu.

Tak dikunci. Seperti itulah Arjun. Tak peduli jika tiba tiba ada orang yang berniat jahat atau pencuri yang memasuki rumah.

Pelangi melangkahkan kaki keranjang yang terdapat seseorang yang tengah terlelap. Wajahnya terlihat damai sampai membuat sudut bibir Pelangi melengkung. Dia berjalan mendekati Arjun. Menaruh makanan yang tadi dibawanya lalu duduk disamping Arjun yang tertidur. Punggung tangannya ditempelkan kekening cowok itu. Panas. Kening Arjun  terasa panas.

TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang