Hari ini nampaknya sekolah Gita mengadakan ritual khas hari Senin yang biasa dilakukan yaitu upacara bendera dan bersamaan dengan Peringatan Hari Kartini. Rencananya ia akan bangun pagi kali ini karena akan mengenakan kebaya, namun gagal lagi dikarenakan masih di alam mimpinya yang menyenangkan. Alarm Gita yang menunjukkan pukul 05.00 berkali-kali berbunyi namun masih saja tidak berhasil menembus gendang telinga Gita, dan kali ini alarm Bi Inah lah yang menerobosnya.
Devin yang sudah berada tepat dirumah Gita tepat pukul 05.30 dengan mengenakan pakaian adat serta blangkon di kepalanya lalu menekan bel rumah Gita yang langsung membuat Bi Inah sontak terkejut dan lari menuju kamar majikannya karena menyadari jika majikannya masih tertidur pulas di kamar sedangkan pacarnya sudah siap menjemput.
"Non Gita mas Devin sudah dateng!!!" Teriak Bi Inah didepan kamar Gita sambil mengetuk pintu.
Gita yang sedang tertidur pulas sontak kaget dan langsung melompat dari king bad nya menuju kamar mandi untuk bersiap.
"Iya Bi bentar, Gita mandi dulu!!!" Teriak Gita dari dalam.
Aduh Gita bego banget si lo, kenapa lo lupa hari ini peringatan Hari Kartini harus pake kebaya mana Devin udah jemput lagi, argghhh sial -batin Gita
Setelah selesai dari ritual mandinya, Gita bersiap mengenakan kebaya yang ia miliki dan berdandan tipis ala kadarnya, tidak tebal namun terlihat elegan baginya. Sedangkan Devin yang sedang duduk manis di ruang tamu menunggu Gita yang masih belum muncul batang hidungnya memutuskan untuk menyusul menuju kamar Gita di lantai 2.
Tok... tok... tok...
"Masuk." Perintah suara dari dalam kamar yang tak lain adalah milik Gita.
Lalu Devin pun masuk ke dalam, betapa terkejutnya ia melihat pemandangan indah yang berada tepat di depannya. Ia terkagum dengan penampilan Gita yang memakai kebaya berwarna merah dengan make up tipis serta rambut di gelung ditambah hiasan mahkota kecil di kepala yang membuatnya terlihat sangat cantik dan elegan saat ini.
"Devin... kok bengong." Ucap Gita menyapa Devin yang sedari tadi mematung didepannya tanpa berkedip.
"Oh i-iya enggak papa kok cuma kagum aja liat bidadari ada depan mata." Ucap Devin yang lalu mengalihkan pandangannya tanpa sadar pipi milik Gita merona merah dengan perkataan Devin.
"Ih Devin mulai deh gombal." Gita memalingkan wajahnya yang sudah merona.
"Tapi kamu suka kan?" Goda Devin sedikit menyenggol bahu Gita.
"Ihh enggak ah apaan sih, ayok berangkat." Elak Gita dan menggandeng tangan Devin untuk berangkat sekarang.
"Eittss bentar dulu dong." Cegah Devin membuat Gita mundur beberapa langkah.
"Apa lagi sih, jangan ngegombal lagi ih ini masih pagi."
"Yeee siapa juga yang mau gombal, orang aku mau tanya penampilannya udah keren apa belum." Devin mengerutkan alisnya.
"Oh bilang dong sayang dari tadi, hahaha." Gita terkekeh melihat ekspresi Devin yang lucu.
"Tadi kan udah bilang sayang...." Ucap Devin dengan suara lembut.
"Hehehe iya kamu udah keren kok mirip kayak..."
Gita sengaja menggantungkan ucapannya untuk membuat Devin lebih penasaran.
"Kayak apa? Manu Rios kan...? " Tanya Devin dengan pede nya.
"Kayak orang mau disunat tuh, hahaha." Ejek Gita
Begitu selesai melontarkan perkataannya, Gita pun lari menuruni anak tangga menuju kebawah sedangkan Devin mengejarnya. Saat mau sampai bawah Gita hampir saja kepleset untung saja Devin berada di belakangnya dan sigap menangkap Gita yang hampir jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
"WBM"
Romance"BAD GIRLS" panggilan yang tak asing ditelinganya. Seantero sekolah pun mengenalnya. Siapa lagi yang tak kenal dengan BIRGITA TALITA ARGANTARA dia tajir, pemilik sekolah, anak hitz, dan NAKAL.