DIRIMU BERHARGA

365 11 0
                                    

Seburuk apapun dirimu aku tetap mencintaimu karena kau adalah hidupku
~Devin


Acara hari ini sungguh melelahkan sekali, Setelah membersihkan diri, Gita merebahkan tubuhnya di kasur king size nya memandang langit-langit kamarnya yang berwarna biru serta tumbler kuning yang menghias dinding kamarnya. Teringat dibenak Gita tentang perkataan cewek-cewek yang tadi menghujat tentang perilaku buruknya dulu.

"Apa gue seburuk itu dimata mereka." Gita sedih memikirkan perkataan tadi yang masih terdengar hangat di telinganya.

Memang di hadapan mereka Gita terlihat begitu tidak peduli, namun perkataan tadi masih membekas di hati dan telinganya. Ditambah lagi banyak perempuan yang tadi menghujatnya juga menyukai pacarnya itu membuat ia merasa kesal dan frustasi.

***

Devin sedang santai duduk di kursi dekat jendela kamarnya sambil memandang  benda pipih ditangannya yang terdapat wajah gadis cantik, siapa lagi kalau bukan Gita. Ia mengusap layar ponselnya berkali-kali sambil tersenyum tipis.

"Aku berhasil, berhasil untuk membuatmu menjadi gadis malaikat seperti dulu, meskipun sifat-sifatmu belum sepenuhnya diketahui banyak orang." Devin tersenyum simpul melihat ke arah ponselnya dimana terdapat foto Gita di wallpapernya.

"Seburuk apapun dirimu aku akan tetap mencintaimu karena kau adalah hidupku." Tanpa sadar Devin meneteskan air matanya ke pipi, dan seorang tiba-tiba saja muncul di belakang Devin.

"Jangan lepaskan dia jika kamu benar mencintainya nak, mamah selalu mendukungmu." Lalu tersenyum tipis ke arah Devin yang berbalik badan menatapnya.

"Mamah..."

"Iya mamah tau semuanya tentang kekasihmu itu." Ucap mamahnya datar.

Devin sempat waswas dengan perkataan mamahnya yang datar, jangan-jangan mamahnya setelah tau kelakuan Gita yang dulunya buruk akan menolaknya bahkan menyuruh mereka putus. Pikiran Devin berkecamuk menjadi satu. Dan Devin pun memberanikan dirinya bertanya. 

"Mamah percaya kan sama Devin kalau Gita itu gadis yang baik?" Devin mencoba meyakinkan mamahnya. Mamahnya masih diam sejenak lalu tidak lama kemudian menjawabnya.

"Iya nak mamah percaya kamu bisa membuat Gita kembali seperti dirinya yang dulu, walaupun itu membutuhkan proses."

"Iya mah makasih sudah bisa ngerti perasaan Devin." Devin memeluk mamahnya.

"Yaudah tidur sana, sudah malam besok kamu telat jemput pacar kamu lho."

"Hehehe, Iya mah Devin tidur."

"Anak pintar." Sambil mengusap kepala putranya itu.

Hati Devin pun sedikit lega karena mamahnya sudah mengetahui semua tentang Gita, dan mamahnya pun mendukungnya, itu merupakan sebuah lampu hijau yang diberikan mamahnya untuk merestui hubungan mereka.

Hari sudah semakin malam. Bahkan sudah larut malam. Hembusan angin malam yang semakin dingin, ditambah awan hitam di langit yang sepertinya akan menumpahkan isinya. Sepertinya hujan akan segera turun, membasahi bumi dan seisinya. Sekarang Devin sudah terlelap dalam tidurnya.

                            📎📎📎📎📎 

Hari ini parkiran sangat ramai sekali, seperti tidak ada celah untuk sekedar berjalan saja. Nampak dari jarak 15 meter dari parkiran tampak sosok gadis SMA yang berseragam yang tentunya bukan murid SMA Darma Bangsa sepertinya menunggu seseorang yang akan keluar dari gerbang sekolah ini. Pandangannya mengarah pada sosok Devin yang berada di sebelah Gita merangkul pundak gadis mungil yang ada disebelahnya itu membuatnya tidak tahan dan langsung berjalan menghampirinya.

"WBM"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang