05. Mas Guru!

5.9K 227 0
                                    

Arshaka dan Kanaya sedang menyantap sarapan paginya di pinggir jalan, tepatnya di gerobak mang gado-gado.

"Eum.. enak banget.." Kanaya terus mengomentari gado-gado yang ia masukkan ke mulutnya.

"Mas guru kita harus sering-sering kesini.." ucapnya lagi.

"Ini enak banget.." Kanaya terus saja berkomentar, hingga membuat Arshaka jengkel.

"Sst.. jangan banyak bicara.." ucap Arshaka.

"Iya.. iya.." ucap Kanaya kesal.

"Kok gua punya suami kayak gini banget sih! ganteng sih ganteng tapi hish! nyebelin!" Batin Kanaya.
 
Setelah puas sarapan, keduanya berangkat ke sekolah. Di dalam mobil mereka terus berbicara ngalor ngidul.

"Kamu anggota OSIS bukan?" tanya Arshaka.

"Iya.. aku sekretaris OSIS.." jawab Kanaya, ya Kanaya merupakan murid penting dan bermanfaat bagi yang lain, jabatannya sebagai sekretaris OSIS sudah cukup membuktikan segalanya.

"Wow.." ucap Arshaka manggut-manggut.

"Apanya yang Wow mas guru?" tanya Kanaya yang fokus pada Handphone nya.

"Bukan apa-apa.." Jawab Arshaka melirik Kanaya yang sedang main Handphone.

"Kamu ngapain sih main Hp terus?"tanya Arshaka menatap Kanaya tak suka.

"Aku lagi chatting-an mas guru.." jawab Kanaya membuat Arshaka nge-rem mobilnya mendadak.

Cit!

"Aduh.. mas guru ngapain sih ngerem mendadak?" tanya Kanaya memegangi kepalanya yang terbentur. Arshaka merebut Handphone Kanaya dan mengecek Whatsapp Kanaya. Arshaka melihat beberapa chat teratas milik Kanaya dan nama yang tertera adalah Andika dan grup-grup penting.

"Mas guru balikin!" ucap Kanaya merengek dan mencoba merebut kembali Handphone nya.

"Enggak..." ucap Arshaka meninggikan Handphone Kanaya hingga berada di atas kepalanya.

"Mas guru... itu penting loh." ucap Kanaya.

"Siapa yang penting? Andika?" tanya Arshaka memberikan Handphone Kanaya dan kembali melanjutkan perjalanannya. Kanaya melirik Arshaka yang terkesan marah.

"Mas guru marah?" tanya Kanaya.

"Marah? kenapa saya harus marah kan kita nikah juga nggak sama-sama cinta." ucap Arshaka cuek.

"Iya.." ucap Kanaya sedih.

"Tapi saya juga nggak mau kamu dekat sama cowok lain selain saya.. karena kamu istri saya.." ucap Arshaka.

"Bilang aja cemburu.." ucap Kanaya menjulurkan lidahnya.

"Enggak.. oh iya, nanti kamu pulangnya naik angkut ya.. soalnya saya habis ngajar langsung ke kampus.. pulangnya nanti jam enam sore.." ucap Arshaka.

"Hah? aku sendiri dong?" tanya Kanaya.

"Iya.. manjah!" jawab Arshaka tertawa.

"Mas guru, aku takut dirumah sendirian.." ucap Kanaya.

"Udah jangan takut.." ucap Arshaka..

Arshaka&KanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang