16. Fase ngidam.

5.4K 191 0
                                    

Seminggu setelah kepulangan Arshaka dari rumah sakit. Ia sudah bisa beraktivitas seperti sedia kala. Ia sudah kembali mengajar dan kuliah.

"Mas guru!" Panggil Kanaya, ia bertambah manja semenjak kehamilannya.

"Iya bocil, ada apa?" Tanya Arshaka, ia sedang mengetik sebuah dokumen penting. Tanpa disangka, Kanaya menduduk-kan dirinya di pangkuan Arshaka. Hal itu sontak membuat Arshaka terkejut.

"Astagfirullah haladzim.. ada apa sih bocil?" Tanya Arshaka mencubit pipi Kanaya gemas.

"Hari ini kamu nggak ngajar kan?" Tanya Kanaya, pasalnya ini adalah hari minggu.

"Enggak.. ada apa?" Tanya Arshaka membelai pipi Kanaya.

"Aku mau nanti siang kita jalan-jalan.." ucap Kanaya meringis.

"Bentar deh.. kamu tuh pas hamil gini jadi tambah manja.. aku jadi makin cinta.." ucap Arshaka.

"Dari dulu juga udah manja kok.." ucap Kanaya membela diri.

"Sekarang tambah manja.." ucap Arshaka.

"Mas?" Panggil Kanaya memainkan kancing baju Arshaka.

"Hme?" Arshaka hanya menjawab dengan deheman. Matanya menatap layar laptop.

"Aku mau makan bakso beranak.." ucap Kanaya tersenyum.

"Yaudah.. nanti waktu jalan-jalan kita beli.." ucap Arshaka membelai pipi Kanaya.

"Aku mau nya sekarang.." ucap Kanaya merengek.

"Yaudah aku beliin sekarang ya.." ucap Arshaka memenuhi keinginan istrinya, apalagi tidak biasanya Kanaya ingin makan bakso.

"Iya, tapi yang pedes ya?" Ucap Kanaya meminta.

"Nggak boleh pedes-pedes kasihan si baby.." ucap Arshaka menolak.

"Yah.. pokoknya yang pedes.." ucap Kanaya kekeh.

"Enggak boleh!" Ucap Arshaka.

"Yaudah deh.. enggak pedes.." ucap Kanaya.

"Oke.. aku beliin sekarang ya?" Ucap Arshaka mencium pipi Kanaya.

"Iya.. cepet sana!" Ucap Kanaya tak sabar.

"Iya sayang iya.." ucap Arshaka mengambil jaket dan kunci motor.

Kanaya kembali duduk di sofa kala suaminya pergi. Ia menonton acara showtime tentang tutorial make up.

"Aku jadi pengen deh make up tapi nunggu mas guru sampe aja deh.." ucapnya bermonolog.

Kurang lebih lima belas menit, Arshaka pun sampai dirumahnya.

"Assalamualaikum cil!" Panggil Arshaka.

"Wa alaikum salam mas guru.." ucap Kanaya, ia menghampiri suaminya dengan membawa sebuah mangkuk.

"Bhahaha.. kayaknya nggak sabaran banget.." ucap Arshaka. Ia melangkah kedalam rumah dengan Kanaya.

  Kanaya sudah menghabiskan semangkuk bakso dan sekarang ia mengambil alat make up nya.

"Kanaya.. kamu mau dandan buat JJ nanti?" Tanya Arshaka, berpikir jikalau istrinya ingin tampil cantik saat jalan-jalan.

"Siapa bilang.. orang aku mau dandanin kamu.." ucap Kanaya yang mendapat tatapan tajam dari Arshaka.

"Apa!" Teriak Arshaka tak percaya. Bagaimana mungkin!.

"B aja dong jangan teriak-teriak.." ucap Kanaya mendekat ke Arshaka.

"Aku nggak mau sayang!" Ucap Arshaka menolak.

"Harus mau, ini permintaan anak kamu loh!" Ucap Kanaya mengelus perutnya.

"Ta.. tapi.. aku kan laki-laki masak di make up in?" Tanya Arshaka.

"Pleaseee!" Dan pluk Kanaya mulai mempoles pipi Arshaka dengan bedak dan bibir Arshaka dengan lipstick.

"Ya allah.. ya rahman.. ngidamnya kok gini amat sih!" Batin Arshaka, ia hanya bisa pasrah dan menuruti kemauan istrinya.

Arshaka&KanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang