06. Dihukum!

5.8K 231 2
                                    

Kanaya menyusuri koridor kelas ditemani dengan suara alunan musik.

"Ahmad ya habibi habibi.." ucap Kanaya menirukan suara merdu sang vokalis, Syubbanul muslimin.

"Kanaya.." panggil sahabatnya, Vera.

"Hai.. Vera si rempong.." sapa Kanaya tertawa.

"Parah lo ya! eh lo dicariin si pak Ketos tuh di ruang OSIS." ucap Vera menjitak kepala Kanaya.

"Ih! tangan lo jail ya mpong.." ucap Kanaya.

"Udah sana!" ucap Vera mendorong Kanaya agar segera menemui Ketua OSIS yaitu Andika.

Akhirnya Kanaya menemui Andika diruang Osis, Andika nampak sedang sibuk di depan laptopnya.

"Assalamualaikum.." ucap Kanaya.

"Wa alaikum salam.." ucap Andika tersenyum.

"Ada apa pak ketos manggil gua?" tanya Kanaya.

"Hari ini si Nazwa, wakil ketos nggak masuk..jadi kamu tolong bantuin saya buat proposal ya?" ucap Andika meminta.

"Iya.. tapi proposal apa nih?" tanya Kanaya duduk di bangkunya yang bertuliskan KANAYA.

"Proposal hari kartini.." jawab Andika.

"Asiyap!" ucap Kanaya.

"Semangat banget kayaknya lo kan!" ucap Andika.

"Etdah.. tadi aja saya anda sekarang lo gua.." ucap Kanaya menghidupkan laptopnya.

"Hahaha.. kita udah lama temenan jadi pake bahasa apa aja kan boleh.." ucap Andika.

"Andika! ini laptop gua kayaknya ada virusnya deh.." ucap Kanaya beberapa kali menekan keyboardnya.

"Masa sih?" tanya Andika menghampiri Kanaya, ia berdiri tepat di belakang Kanaya dan tangannya mengotak-atik keyboard Kanaya dan mereka nampak seperti orang yang sedang pacaran.

"Ekhem!" ucap seseorang yang masuk ke ruang Osis. Kanaya menoleh dan dilihatnya Arshaka dengan muka marahnya.

"Pak Shaka.." ucap Andika menghampiri Arshaka dan mencium punggung tangan Arshaka, yups! namanya juga guru.

"Saya kesini disuruh pak Kepala sekolah buat bikin dokumen penting.." ucap Arshaka.

"Oh ya sudah pak.. bapak silahkan pilih bangku mana dan laptop yang mana.." ucap Andika. Tanpa menjawab Arshaka menuju bangku di samping kanan Kanaya.

"Kanaya .." panggil Andika.

"I.. iya.." ucap Kanaya entah mengapa gugup.

"Saya mau ke kantin terus habis ini saya juga ada ulangan harian .. saya tinggal nggak apa-apa kan?" tanya Andika.

"Iya.." jawab Kanaya. Andika langsung mengambil tasnya dan bergegas pergi dari ruangan OSIS.

"Ciye.. yang berdua-duan.." sindir Arshaka.

"Jangan salah paham dulu.." ucap Kanaya.

"Kenyataannya aja gitu." ucap Arshaka dingin.

"Tadi itu Andika bantuin aku ngilangin virus di laptop aku.." ucap Kanaya.

"Saya tahu kamu bohong." ucap Arshaka marah.

"Astagfirullah.. terserah Mas guru mau nilai saya gimana.." ucap Kanaya malas berdebat. Kanaya fokus pada laptopnya walaupun kepalanya sedikit pusing, entahlah mungkin dia masuk angin. Arshaka pun sama, fikirannya yang sedang tidak enak dan sensi membuatnya diam, sebenarnya ia sedang marah atas apa yang dilihatnya tadi. Kanaya beranjak ingin mengambil Kertas HVS namun kepalanya semakin berat, semuanya terlihat kabur dan BRUK! Kanaya tergeletak tak sadarkan diri. Sontak hal itu membuat Arshaka terkejut dan panik.

"Astagfirullah haladzim.. Kanaya." Arshaka langsung membopong tubuh mungil Kanaya dan membawanya ke UKS.

   Di UKS Arshaka terus membangunkan Kanaya, tak ada yang tahu jika Kanaya di UKS pasalnya semua siswa tengah mengikuti kegiatan belajar.

"Hei.. Kanaya bangun.." ucap Arshaka menggenggam tangan Kanaya dan sesekali mencium nya. Tak ada respon sama sekali dari Kanaya.

"Engh!" Kanaya akhirnya tersadar, Ia melihat Arshaka yang mencium tangannya.

"Mas.." panggil Kanaya.

"Kanaya.. kamu udah bangun? kamu nggak apa-apa?" tanya Arshaka.

"Enggak.. aku nggak apa-apa.." jawab Kanaya memegangi kepalanya yang terasa berat.

"Kayaknya kamu kecapean karena acara kemarin.." ucap Arshaka.

"Enggak tahu.." ucap Kanaya.

Tanpa Ba Bi Bu Arshaka membopong Kanaya dan berjalan keluar sekolah untuk membawa Kanaya pulang.

"Mas guru turunin.. kita mau kemana?" Kanaya terus meronta minta dilepaskan.

"Kita mau pulang.." jawab Arshaka mendudukkan Kanaya di kursi mobilnya.

"Tapi kan.." ucap Kanaya terpotong.

"Nggak ada tapi-tapi an.." ucap Arshaka. Ia berjalan kembali kedalam lingkungan sekolah dan meminta izin pada Wali kelas Kanaya juga mengambil tas Kanaya.

Arshaka&KanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang