07. Kanaya Sakit!

5.8K 221 0
                                    

Dalam perjalanan pulang Kanaya tertidur pulas, sedangkan Arshaka sibuk menyetir mobilnya.

"Kanaya.. kita udah sampai.." ucap Arshaka, tak ada sahutan.

"Kan.. yah ternyata tidur.." ucap Arshaka bermonolog. Ia akhirnya menggendong Kanaya ala bridal style. Ia membawa Kanaya ke kamar dan membiarkan istrinya tertidur di kasur. Ketika ia ingin beranjak tangan Kanaya mencekal lengannya.

"Mas guru.. jangan pergi.." Kanaya menggigau. Arshaka tersenyum ia kemudian ikut berbaring disamping istrinya. Dilihatnya wajah istrinya yang masih imut bak anak kecil. Ia memegang dahi Kanaya dan dirasakannya rasa panas di tangannya.

"Ya ampun kamu demam.." ucap Arshaka beranjak mengambil air dingin dan handuk kecil untuk mengompres kepala Kanaya. Saat ia menempelkan kain di dahi Kanaya, Kanaya terbangun.

"Mas guru.." panggil Kanaya parau.

"Iya sayang.. kenapa?" tanya Arshaka mengusap pipi Kanaya.

"Panas.." ucap Kanaya terkesan mengaduh.

"Iya sayang.. mas tahu, kamu istirahat ya.." ucap Arshaka yang dibalas Anggukan oleh Kanaya. Arshaka berbaring di samping Kanaya dan memeluk tubuh Kanaya. Tangannya memegang Handphone dan menelpon dokter keluarga Arshaka.

"Halo.. pak dokter...".

"...."

"..."

Tut! Arshaka mematikan sambungan telponnya dan mengusap-usap kepala Kanaya agar istrinya itu tertidur.

"Kasihan kamu Kan.." ucap Arshaka akhirnya Kanaya tertidur kembali di pelukan Arshaka.

***

  Dokter Keluarga Arshaka sudah sampai dirumah Arshaka. Dia langsung memeriksa keadaan Kanaya yang masih tertidur.

"Gimana dok?" tanya Arshaka mengajak sang dokter ke ruang tamu.

"Istri kamu cuma kecapean aja.. ini saya kasih vitamin sama obat demam.. diminum tiga kali sehari ya..?" ucap sang dokter.

"Iya dokter terimakasih.." ucap Arshaka, setelah basa-basi akhirnya dokter itu pergi dari rumah Arshaka. Baru beberapa langkah Arshaka ke kamar, terdengar suara tukang bubur keliling yang menjajakan dagangannya.

"Bubur!!!!! Bubur!!!!". Arshaka mengurungkan niatnya untuk ke kamar dan memilih keluar rumah untuk membeli bubur.

"Bang! beli dong!" teriak Arshaka membuat tukang bubur itu menghentikan gerobaknya.

"Iya.. beli berapa?".

"Satu bungkus aja.." ucap Arshaka, setelah sekian waktu bubur pesanannya pun jadi. Ia kembali kedalam rumah setelah menyerahkan uang Limabelas ribu pada si tukang bubur.

"Aku tuang aja di mangkuk.." ucap Arshaka bermonolog. Ia menuang bubur kedalam mangkuk dan membuat segelas susu untuk Kanaya.

"Kanaya.." ucap Arshaka pelan, ia berusaha membangunkan Kanaya.

"Kanaya.. heiiii.." ucap Arshaka lagi, karena istrinya tak kunjung bangun.

"Heiii.. bangun.." ucapnya lagi dan yang terakhir sukses membuat Kanaya bangun.

"Mas guru kenapa sih bangunin aku?" tanya Kanaya mengumpulkan kesadarannya dan sedetik kemudian ia duduk di kasur empuknya.

"Kamu belum makan.. kamu makan ya.." ucap Arshaka duduk didepan Kanaya dengan membawa nampan berisi bubur dan susu.

"Aku mau cuci muka dulu.." ucap Kanaya.

"Yaudah sini.." ucap Arshaka turun dari kasur dan berjongkok.

"Sini apa?" tanya Kanaya tak mengerti.

"Aku gendong.." jawab Arshaka.

"Siap.." dan Hap! ia sudah berada di punggung Arshaka.

"Aduh.. badannya aja mungil tapi beratnya Ma shaa allah.." ucap Arshaka yang langsung disambut cubitan oleh Kanaya.

"Aduh.. jangan dicubit pinggang nya.." ucap Arshaka.

"Rasain.." ucap Kanaya.

"Nakal!" ucap Arshaka menurunkan Kanaya di kamar mandi.

"Udah sana keluar, nanti aku ke kamarnya bisa sendiri kok.." ucap Kanaya.

"Oke.. aku ke kamar duluan.." ucap Arshaka.

Selang beberapa menit Kanaya keluar dari kamar mandi dan betapa terkejutnya dia melihat Arshaka yang masih setia menungguinya di depan kamar mandi.

"Katanya mau kekamar duluan.." ucap Kanaya.

"Enggak tega ninggalin kamu sendirian.." ucap Arshaka menggandeng tangan Kanaya.

"Ayo makan.. aku suapin.." ucap Arshaka duduk di tepian kasur dengan Kanaya.

"Kok ada susu juga? emangnya aku hamil apa? pake susu segala?" ucap Kanaya melihat semangkuk bubur dan segelas susu di depannya.

"Kamu mau hamil?" tanya Arshaka menggoda istrinya.

"Mau tapi nanti kalau udah lulus.." ucap Kanaya, pipinya bersemu merah bak kepiting rebus.

"Sekarang aja gimana?" goda Arshaka mendekati istrinya agar lebih dekat.

"Hah? enggak.. mau.." ucap Kanaya gugup saat Arshaka merangkul pinggangnya posesif. Arshaka semakin memperdekat jarak antara dirinya dan Kanaya.

"Mas guru... mau apa?" tanya Kanaya jantungnya seakan tak karuan.

Semakin dekat.. semakin dekat dan lebih dekat. Cup!

Arshaka mencium Kanaya tepat di bibirnya, membiarkan beberapa saat lamanya Bibir Arshaka menempel di bibir Kanaya.

"Aku tahu kok.." ucap Arshaka tersenyum.

"Sebenarnya tadi itu aku cuma ngerjain kamu.. hahaha!" Arshaka tertawa melihat Kanaya yang sangat malu.

"Mas Guru!!!!!!!" teriak Kanaya.

Arshaka&KanayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang