Part 1

2.8K 233 8
                                    

Uchiha Sasuke, sang buronan negara-negara shinobi tengah menyusuri pedalaman hutan bersama team 'TAKA', tim bentukannya yang bertujuan untuk menghancurkan konoha. Setidaknya itu adalah salah satu dari tujuan mereka.

Dia sudah mengetahui segalanya, semua kebenaran tentang kakaknya Itachi Uchiha yang menjadi dalang dalam pembantaian klannya, seorang remaja tanggung yang disuruh untuk menghabisi seluruh klannya untuk desa konoha, menyisakan seorang anak kecil kesepian tanpa mengenal kembali bagaimana rasanya kebahagiaan seumur hidupnya. Mengenalkannya pada dendam dihati sucinya.

Sasuke membencinya, dia sangat membenci kakaknya yang lebih memihak pada desa ketimbang klannya, jika saja ayah ibunya masih ada, jika saja kakaknya tidak melakukan misi gila itu, jika saja klannya masih ada. Mungkinkah dia menjadi segelap yang sekarang, menjadi nukenin tingkat internasional, buronan negara-negara shinobi.

Sasuke sendiri sudah muak untuk berandai-andai. Shimura Danzou lah dalang dari segalanya. Dialah yang harus bertanggung jawab. Dia sangat bersyukur karena sudah berhasil membunuh tua bangka sialan itu, setidaknya satu sampah sudah berhasil dia singkirkan.

Tapi itu tidaklah cukup. Dendamnya terlampau besar hingga rasanya nyawa seorang danzou tidaklah berarti apa-apa. Hatinya tidak puas, tidak akan puas sebelum dia benar-benar bisa meratakan konoha dengan tanah.

Bicara soal Danzou, dia jadi ingat pada kedua rekannya yang sudah dia tinggalkan didesa terkutuk itu. dia tidak menyangka kalau mereka akan sekeras kepala itu, membawanya kekonoha, desa yang menjadi penyebab utamanya kehilangan kebahagiaannya, desa yang menjadi saksi pemupukan dendamnya, dan desa yang menjadi penyebab aktifnya saringan miliknya. Dan mereka ingin dia melupakannya, melupakan segala tawa mereka yang terdengar diatas penderitaannya dan penderitaan klannya. Cih ... jangan bercanda, semua itu tidak akan terjadi, sumpahnya dalam hati. Dia tentu akan kembali kedesa, tapi untuk membalaskan dendamnya, dengan menghancurkan konoha, sudah cukup mereka bersenang senang, 'sekarang akan ku buat tawa itu menjadi jeritan'.

"Sasuke sebaiknya kita beristirahat dulu, jarak dari sini kekonoha lumayan jauh, dan kita sudah berjalan hampir seharian", ucap Jugo, salah satu anggotanya.

Mereka memang berniat untuk menyerang konoha disaat mereka sedang dalam pengawasan yang lemah karena menghadapi perang dunia shinobi yang saat ini tengah berlangsung, dia mensyukurinya, dia malah berharap, kakek moyangnya madara dapat menghabisi semua aliansi shinobi tersebut hingga tuntas.

Sasuke dan tim taka berhenti dipinggir sungai yang mengalir tidak begitu deras. Jugo dan Suigetsu berinisiatif untuk menangkap ikan sebagai menu makan bagi mereka.

"Sasuke-kun, ini ada onigiri makanlah, sejak pagi tadi kau belum sempat makan apapun", seru seorang wanita berambut merah nyentrik yang dulu sempat dia coba untuk dibunuhnya, tapi anehnya wanita ini malah kembali lagi kepadanya. Sasuke tidak mau memikirkannya lebih jauh, terserah dia saja mau bergabung atau tinggal, dia tidak perduli. Sasuke mengambil segenggam onigiri itu dan memakannya perlahan.

Sasuke melirik kearah kedua temannya yang tengah berjibaku dengan air dan penghuni alamnya. Angin berhembus meninggalkan kesejukan disetiap pori-pori kulitnya, membuatnya sedikit menikmati suasana. Mengabaikan seorang wanita merah yang menatapnya dengan mata berbinar.

**Abaikan dia.

Jugo dan Sui sudah membawa hasil pancingannya, mereka mencari kayu bakar disekitar untuk membakar tangkapan mereka.

"hey Karin, jangan menggoda Sasuke terus, cepat bantu kami, tidak ada gunanya kau menggoda Sasuke, dia tidak akan berpaling kepadamu", seru Sui yang tengah membawa ikan-ikannya. Jugo tengah mempersiapkan api untuk membakar ikan hasil tangkapannya.

Wajah wanita itu merah padam, "APA URUSANNYA DENGANMU, KAU BAKAR SAJA IKANNYA DENGAN BENAR. SEKALIAN DENGAN DIRIMU, AKU YAKIN DAGING BAKARMU LEBIH ENAK DARI IKAN TANGKAPANMU", serunya seraya membenarkan kaca matanya gugup.

HappinessWhere stories live. Discover now