Pintu kamar terbuka, seseorang masuk kedalam kamar, "astaga Sasuke-kun", suara Sakura memekik kala melihat Sasuke yang terduduk dilantai dengan matanya yang mengeluarkan darah. Dengan sigap Sakura menghampiri Sasuke mencoba untuk membantu Sasuke kembali keranjangnya.
Tapi perlakuan kasar kembali diterima oleh Sakura, Sasuke yang kembali mendorong dirinya.
"ya ampun , si teme ini benar-benar membuatku geregetan sekali", geram Naruto pada Sasuke.
Si keras kepala itu terus berusaha untuk bangkit berdiri sendiri. Sesekali ringisan kecil keluar dari mulut Sasuke karena tubuhnya yang terasa lemas dan kaku luar biasa. padahal tadi dia merasa baik-baik saja. kemana seluruh chakranya. Mengapa dia merasa selemah ini.
Sakura menatap cemas dengan Sasuke yang sekarang. Merasa jengkel dengan perlakuan Sasuke yang tidak jelas membuat Sakura geram sendiri.
"Naruto, bantu aku membawa Sasuke keatas ranjang kembali", bisik Sakura padanya.
"ck, si bodoh itu sedari tadi menolak terus Sakura-chan, bahkan aku terus dikata-katai olehnya. Sedari tadi dia mengoceh hal-hal yang tidak ku mengerti sama sekali. Dia terus mengatakan jika desa konoha begitu jahat kepadanya karena menyuruh Itachi-nii membunuh seluruh klannya, bahkan Baa-san dan Jii-san juga. Anehkan", cerita Naruto padanya.
Alis Sakura mengerut, "mungkin dia bermimpi seperti itu kala dia koma", asumsi Sakura, dia menggeleng-gelengkan kepalanya, "yang pasti kita harus membantunya saja sekarang, kasihan dia",
Naruto mengangguk setuju. dengan nekat kedua orang itu memegangi lengan atas Sasuke menyeretnya berdiri dengan cepat dan menghempaskannya keatas tempat tidur. Tidak memperdulikan raungan penolakan dari Sasuke. memang apa yang bisa dilakukan orang sakit, pikir mereka. Persetan dengan umpatan yang Sasuke layangkan pada mereka.
Sakura menghela napasnya lega setelah berhasil memaksa bungsu uchiha itu berbaring dengan tenang diatas ranjang pasien, "dengar Sasuke-kun. aku tahu mungkin sekarang kau sedang dalam keadaan yang tidak baik", Sakura mencoba berbicara baik-baik dengannya, " semua yang kau tuduhkan pada desa benar-benar tidak benar. Tak ada pembantaian apapun dalam klan Uchiha, semuanya hanyalah bunga tidur Sasuke-kun. Itachi-kun dan lainnya masih tetap hidup hingga sekarang. Kaa-san, tou-san, semuanya masih hidup hingga. Semua yang kau bicarakan itu tidaklah benar", jelas Sakura padanya.
Sasuke masih menatap Sakura dengan mata merahnya.
"jika kau tidak percaya, lihatlah siapa yang berbaring disebelah ranjangmu", Sakura menyibak tirai yang membatasi ranjang Sasuke dengan ranjang pasien disebelahnya.
Mata Sasuke terbelak kala menemukan kakaknya terbujur disana dengan beberapa selang dan kabel yang menempel padanya.
"lihatlah, Itachi-kun masih koma tak sadarkan diri persis sepertimu sebelumnya. Tapi dia masih hidup, Kaa-san dan Tou-san sebentar lagi akan kemari, kau bisa melihat tidak ada yang meninggal dalam klan Uchiha seperti mimpi burukmu Sasuke-kun. semua hanyalah bunga tidur", Sakura menutup tirai itu kembali. Perlahan dia mendekatkan dirinya pada Sasuke yang terdiam ditempatnya.
Tangannya merengkuh kepala Sasuke untuk dia sandarkan pada dirinya, mengelusnya perlahan. Sasuke tidak memberikan perlawanan seperti sebelumnya. Dia hanya diam, tanpa tahu harus berbicara apa, "tenanglah Sasuke-kun, semua akan baik-baik saja. tak ada yang berani mencuri kebahagiaanmu sekarang. Semua ada dalam rengkuhanmu. Semua yang kau sayangi masih hidup untukmu", bisik Sakura berusaha menenangkan jiwa Sasuke.
SREEG
Pintu kamar kembali dibuka. Sasuke mengulirkan tatapannya pada pintu yang terbuka.
Jantungnya kembali dipukul begitu keras kala melihat seseorang yang begitu dirindukannya tengah berdiri menatapnya penuh sayang. Ibunya, Mikoto Uchiha tengah berdiri dihadapan Sasuke. wanita paruh baya itu berjalan mendekat kearahnya. Mengambil alih Sasuke dari dekapan Sakura. wanita itu berkali-kali mengucapkan syukur pada kami-sama karena salah satu putranya sudah siuman sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/185348695-288-k882415.jpg)
YOU ARE READING
Happiness
FanfictionHidup itu tak lebih dari 'take and give' Menerima dan memberi Menerima dengan memberikan sesuatu yang sepadan Mungkin, sekarang kau merasa jika apa yang kau miliki bukanlah hal yang berarti Hingga kau rela menukarkannya Namun lihatlah... Suatu hari...