Part 16

2.6K 189 18
                                    

Sudah dua hari sejak Sasuke sudah bisa dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit. pemuda itu tidak bisa mengelabui Sakura lebih lama lagi, maka dari itu dia memutuskan untuk menghentikan semua sandiwaranya. Dia memerlukan strategi baru untuk mendapatkan Sakura. keadaan kakaknya yang masih belum jelas benar-benar membawa keuntungan baginya.

Sasuke kini tengah berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan tenang. Dia mencari ruang praktek Sakura. rencananya dia ingin mengajak Sakura untuk makan siang bersamanya. Sasuke membuka pintu ruangan Sakura tanpa sungkan. Dia mendapati ruangan tampak sepi. Matanya mengedar keseluruh penjuru. Dia menemukan Sakura yang tengah tertidur pulas diatas sofa ruang kerjanya. Raut wajah gadis itu tampak kelelahan.

Perlahan dia mendekati Sakura. Sasuke membungkukkan badannya berjongkok mengamati wajah damai Sakura. pemuda itu menyunggingkan senyum kecil. cukup menatap Sakura yang seperti ini mampu membuat hatinya terasa nyaman. Tangannya terangkat hendak menyingkirkan sejumput rambut yang melintang diwajah Sakura. gerakannya begitu halus dan penuh perasaan.

Sasuke melihat Bulu mata Sakura bergetar, tak lama mata hijau itu terbuka terbelak menatapnya. Sakura buru-buru terduduk tegak mendapati Sasuke yang berjarak sangat dekat dengannya tadi.

"Sasuke-kun! ... ada apa kau kemari?!", Sakura masih mencoba menata kesadarannya kembali.

Sasuke bangkit dari jongkoknya, "hn",

Satu hal yang membuat Sakura sedikit kesal dengan pemuda ini. kebiasaannya yang selalu menggunakan kata 'hn' sebagai jawabannya. Dia masih tidak bisa mengartikan itu maksudnya apa.

Sasuke menahan kedutan disudut bibirnya karena melihat ekspresi kesal gadisnya. 'menggemaskan'.

"makan siang".

Sakura semakin mengeryitkan dahinya, "apa?",

Sasuke tidak menggubris pertanyaan Sakura, dia langsung menggandeng sebelah tangan Sakura, "ayo",

"hei hei hei tunggu tunggu, lepaskan aku",

Sasuke berhenti sejenak. Sakura menyentakkan tangannya dari cekalan Sasuke. pemuda itu masih menatap datar padanya, "kau mau membawaku kemana?!", Sakura kesal dengan tingkah adik iparnya, mengapa dia selalu berprasangka buruk dengan Sasuke akhir-akhir ini. dia selalu merasa ada yang tidak beres dengan tingkah Sasuke. seakan ada sesuatu yang salah dengannya.

"mengajakmu makan siang", ujar Sasuke menghentikan segala pikiran buruk Sakura.

"aku bisa makan dikantin Sasuke-kun, maaf aku tidak bisa menema_aah", belum sempat Sakura menyelesaikan kalimatnya. Sasuke sudah menyambar kembali tangannya. Pemuda itu menggengamnya erat-erat, hingga Sakura kesusahan untuk melepaskannya.

"cerewet", Sasuke terus menarik tangan Sakura menuju kantin rumah sakit.

.

.

.

Sakura mengedipkan matanya, dia agak linglung kala mendapati dirinya terseret ke kantin rumah sakit.

Sasuke sudah mendudukkan dirinya dengan nyaman. Dia memperhatikan Sakura yang masih terbengong berdiri disebelahnya.

"Cepat duduk",

Sakura menurut secara tidak sadar. raut wajahnya masih sukar untuk dijabarkan.

Sasuke menghela napas bosan, "kau bilang ingin makan siang dikantin kan, aku sudah mengabulkannya".

"tapi aku bisa kesini sendiri", runtuk Sakura dengan suara kecil.

"kau tidak suka aku mengajakmu makan siang bersama?", mata tajamnya menyorot lurus kearah Sakura. membuat gadis itu sedikit merinding.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 09, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HappinessWhere stories live. Discover now