Part 9

1.6K 189 38
                                    


Sasuke menyentuh hidungnya. Benar saja, dia mendapati darah segar mengalir dari sana. Sasuke menatap horor darahnya. 'shit', dia mengumpati dirinya sendiri.

Buru-buru dia mengelap darah dihidungnya.

Tangan Sakura menyentuh seluruh permukaan wajah Sasuke, lalu ke lehernya.

Sasuke yang masih dalam mode penenangan kaget dengan tindakan Sakura. dia menepis tangan Sakura yang menggerayangi wajah dan lehernya. "apa yang kau lakukan?!", serunya panik.

"mengecekmu baka, pasti aku melewatkan sesuatu saat memeriksamu", wajah Sakura begitu khawatir dengan keadaan Sasuke.

"a-aku tidak apa-apa", elaknya. Dia tidak mau Sakura menyadari penyebab wajah merah dan hidung mimisannya, "h-hanya ... sedikit lelah".

"kenapa tidak bilang", seru Sakura, "ayo sebaiknya kita kekamarmu sekarang. Kau memang butuh istirahat", Sakura membantu Sasuke berdiri. Perlahan dia mendudukkan Sasuke dikursi roda, mendorongnya kearah kamar Sasuke.

.

.

.

.

"istirahat yang banyak Sasuke-kun", Sakura hendak pergi meninggalkan Sasuke sendiri untuk istirahat didalam kamarnya.

Langkahnya terhenti karena tangannya dicekal oleh Sasuke.

"jangan", Sasuke berujar padanya.

Sakura mengeryit, "apa?", dia menunggu penjelasan dari Sasuke.

"temani", ucapnya singkat. pipi pemuda itu sedikit bersemu merah.

Sakura sedikitnya paham apa maksud Sasuke, "kau ingin ditemani?",

"hn",

Sakura mendudukkan dirinya dikursi samping Sasuke.

"baiklah, aku akan menungguimu disini baby boy. Nah sekarang kau harus tidur",

"aku tidak mengantuk", tolak Sasuke. ini masih pukul tiga sore, dan matanya tidak mau istirahat barang sedikitpun.

"apa aku harus menyuntikkanmu bius agar kau mau tidur", ancam Sakura padanya.

"hn",

"ayolah Sasuke-kun, kau bilang kau lelah tadi", bujuk Sakura.

"itu tadi", elaknya.

"tidur sekarang atau ku tinggal kau",

Sasuke berdecak sebal, "kalau begitu usap kepalaku sampai aku tertidur", dia meminta dengan nada memerintah.

Alis Sakura naik sebelah, "kau bercanda?",

Sasuke menatap datar Sakura.

Sakura paham, "kau benar-benar menyebalkan", Sakura berdiri dan mulai mengusap kepala Sasuke seperti permintaannya, "aku pegal jika harus terus berdiri begini Sasuke-kun", rengek Sakura. ranjang pasien yang cukup tinggi tidak memungkinkan dirinya duduk dikursi seraya mengusap kepala Sasuke.

"kau bisa duduk disini", dia memberikan ruang disampingnya cukup banyak hingga Sakura dapat duduk seraya mengusap kepalanya.

Pipi Sakura bersemu merah, "kau gila",

"kalau begitu kau berdiri saja terus, usap kepalaku sampai aku tertidur", tantang Sasuke padanya.

Sakura mengedip-ngedipkan matanya, menatap Sasuke dengan ekspresi tidak percaya, "kau...",

Sasuke menatap Sakura tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Sakura menghela napas kesal, lebih baik dia mengalah sekarang, "sana minggir lagi", Sakura mendorong-dorong tubuh Sasuke agar ketepian ranjang. Beruntungnya ukuran ranjang Sasuke sangatlah besar, jadi muat untuk menampung tubuh besarnya dan Sakura yang kini duduk bersila diatas ranjang.

HappinessWhere stories live. Discover now