Mata Sasuke mengerjap pelan, rasanya kepalanya pusing bukan main. Dia mengedarkan pandangannya pada segala penjuru, dia mendengus kala mendapati dirinya masih berada ditempat yang sama, 'sial'. Dia mencengkram erat seprai rumah sakit. dia belum kembali ke dunia nyata. Atau hanya dirinya yang mengira jika semuanya masihlah ilusi semata?
CLEK
Pintu ruangan terbuka, Sakura masuk kedalam ruangan, "selamat pagi Sasuke-kun", sapa Sakura padanya.
Sasuke tidak mengindahkan sapaan Sakura. pria itu tetap diam menatap kearah lain.
Sakura mendekatinya, dia hendak menyentuh kening Sasuke, namun tangannya ditepis dengan kasar oleh Sasuke. pria itu masih tetap tidak mau menatapnya.
Ekspresi wajah Sakura memasam, "Sasuke-kun", dia kembali memanggil Sasuke dengan lembut. Dia menyentuh tangan Sasuke. namun tindakan penolakan kembali dia dapatkan.
"ada apa Sasuke-kun", Sakura terus mencoba untuk berkomunikasi dengan Sasuke.
Namun Sasuke masih tetap mengacuhkannya.
"pergilah",
Sakura menatap Sasuke. pria itu berkata tanpa memalingkan wajahnya.
Tangan Sakura menggenggam paksa tangan Sasuke, "katakan padaku ada apa",
Sasuke menepis kasar tangan Sakura, untuk pertama kalinya Sasuke mau menatap wajah Sakura.
Pria itu sedikit terdiam menatap manik mata Sakura. sebenci apapun dia dengan konoha, namun tetap saja dia tidak bisa membenci pemilik manik mata hijau emerald itu. Perasaannya selalu goyah jika dia menatap dalam mata hijaunya. Apalagi raut wajah menyendu itu.
Sasuke membulatkan tekadnya, dia melepaskan genggaman tangan Sakura, "aku ingin sendiri", ucapnya kemudian.
"aku tidak akan meninggalkanmu sendiri. Aku tahu kau butuh seorang teman untuk menemanimu sekarang Sasuke-kun. dan aku akan selalu ada untukmu disini, bersamamu",
Sasuke menilik raut wajah Sakura, dia kembali mengeraskan hatinya, "aku tidak butuh kau atau siapapun", ujarnya dingin.
Perempuan itu tidak mau mengalah, "jangan membohongi dirimu Sasuke-kun",
Sasuke mendengus, "tahu apa kau tentang diriku", onyx kelamnya menatap sinis Sakura.
Sakura merasakan dadanya sesak seketika, entah mengapa tatapan Sasuke padanya benar-benar menyakiti perasaannya.
'...', dia terdiam.
Sasuke berdecih, "pergilah", dia kembali mengusir Sakura.
"kenapa?", mendapati sikap Sasuke yang kembali mendingin membuat Sakura bersedih. Dia ingin Sasuke yang dulu kembali. bukan Sasuke yang seperti sekarang.
"bukan urusanmu", lagi-lagi ucapan Sasuke mengetus padanya.
Sakura memeluk Sasuke erat, "ku mohon jangan seperti ini. Kau menyakiti dirimu sendiri Sasuke-kun",
"...."
Sasuke tetap diam ditempatnya. Tangannya terkepal disamping tubuhnya. Dia membiarkan Sakura memeluknya. Entah sihir apa yang dimiliki oleh Sakura sehingga pelukannya selalu membuat perasaan Sasuke menjadi tenang kembali. Dendamnya surut seketika. Yang dia rasakan saat ini hanyalah keinginan untuk membalas pelukan Sakura sama eratnya. Dia ingin menumpahkan perasaannya yang tertahan selama ini. Perasaan kesepiannya. Dia yang selalu mendamba kasih sayang. Dia menginginkan semua perasaannya meluap keluar. Terlalu lama dia memendam segalanya sendiri selama bertahun-tahun. Rasa sakitnya, amarahnya, dan rasa rindu yang kian membunuhnya peralahan-lahan.
YOU ARE READING
Happiness
FanfictionHidup itu tak lebih dari 'take and give' Menerima dan memberi Menerima dengan memberikan sesuatu yang sepadan Mungkin, sekarang kau merasa jika apa yang kau miliki bukanlah hal yang berarti Hingga kau rela menukarkannya Namun lihatlah... Suatu hari...