"Kaa-san", Sasuke memanggil ibunya yang baru saja memasuki kamar anaknya.
"ah, Sasuke-kun, kau sudah bangun? Ada apa? Ada yang kau butuhkan nak?", tanya Mikoto dengan lembut pada Sasuke.
"dimana Sakura?", tanya Sasuke secara langsung.
"ah, Sakura-chan, dia sedang merawat Itachi-kun diruangannya", jelasnya.
Sasuke diam-diam, mengeratkan genggaman tangannya, "oh ya, ... bagaimana keadaan Nii-san?", tanya Sasuke. dia mencoba untuk menekan amarahnya.
"belum ada perubahan", wajah Mikoto menyendu, "kita doakan yang terbaik saja untuk Nii-sanmu, semoga dia cepat sadar",
'atau cepat mati', Sasuke mengangguk menyembunyikan seringainya.
.
.
.
.
Sudah satu minggu berlalu, dan Sasuke masih belum melihat Sakuranya. Alih-alih melihat Sakura, dirinya malah direcoki wanita merah yang membuatnya teramat geram. Ya, selama satu minggu ini karin intens selalu menemuinya, menggantikan tugas-tugas Sakura dalam merawatnya.
Jangan dipikir Sasuke tidak menolaknya. Dia sudah melakukannya berulang kali, tapi dasar wanita sialan itu memang keras kepala, dia terus saja datang kepadanya dan mengatakan jika itu memanglah tugasnya karena statusnya yaitu kekasih Sasuke.
Bah, mendengarnya saja sudah membuat Sasuke murka dari ujung kaki hingga ujung kepala. Tidak ada wanita lain yang akan menjadi kekasihnya kecuali Sakura. dia mencatat itu baik-baik. tidak karin, tidak wanita manapun. Persetan jika status Sakura sekarang adalah kakak iparnya. Tidak akan lama dirinya akan menjadi miliknya. Hanya menunggu waktu.
"Kaa-san, aku ingin mengunjungi Nii-san", ujar Sasuke pada Mikoto yang tengah menemaninya dikamar.
"mengapa tiba-tiba kau ingin menemui Itachi-kun, Sasuke-kun?",
"aku merindukannya", Sasuke tidak percaya dapat mengatakan hal ini.
"kau benar-benar baik Sasuke-kun, kau ingin mengunjunginya sekarang?",
"Aa", dia menganggukkan kepalanya.
"baiklah, Kaa-san akan mengambilkan kursi roda untukmu",
"tidak usah Kaa-san", dia segera mencegah ibunya, "aku akan menggunakan tongkat saja",
"tapi kakimu kan masih belum bisa dipaksa untuk berjalan Sasuke-kun",
"tidak apa-apa Kaa-san, kakiku baik-baik saja",
Melihat Sasuke yang berkeras begitu, Mikoto tidak bisa mencegahnya kembali.
.
.
.
.
Sasuke memasuki ruang ICU Rumah Sakit ditemani Mikoto. Langkahnya sedikit tersendat-sendat, sedikit kesusahan saat menggunakan tongkat penyangganya. Dia menyeringai senang melihat seseorang yang selama ini dia cari.
"oh, Sakura-chan", Mikoto menyapa menantunya yang tengah duduk disamping anak sulungnya.
Inilah alasan mengapa Sasuke ingin mengunjungi kakaknya. Dia hanya ingin menemui Sakura. gadis itu menjauhinya selama satu minggu, dan itu benar-benar membuatnya frustasi.
Manik gelap Sasuke menjelajahi tubuh Sakura dari ujung rambut hingga ujung kaki. Alisnya sedikit mengeryit tidak suka kala mendapati tangan Sakura yang bertautan dengan tangan kakaknya. 'mine'.
YOU ARE READING
Happiness
FanfictionHidup itu tak lebih dari 'take and give' Menerima dan memberi Menerima dengan memberikan sesuatu yang sepadan Mungkin, sekarang kau merasa jika apa yang kau miliki bukanlah hal yang berarti Hingga kau rela menukarkannya Namun lihatlah... Suatu hari...