07

1.1K 149 12
                                    

Hyunjin
.
.
.
.
.

Busan, 08:17 KST

Pagi ini gue bangun dengan perasaan lega, langkah kaki gue aja rasanya ringan banget. Gue keluar kamar dan jalan kelantai bawah, lebih tepatnya sih ke dapur.

Gue jalan santai kedapur yang letaknya nggak jauh dari tangga, gue langsung buka kulkas dan ambil 2 butir telor buat sarapan.

"Pagi kak." Suara si behel itu, gue yang lagi fokus masak nggak sempet noleh dan cuma bales sapanya aja. "Oh?!, pagi behel".

"Kak buat sarapan apa?." Nih anak pertanyaannya buat orang mau Auto hujat aja, "Buat kambing guling guling dek." Jawab gue seraya noleh dan senyum palsu.

"Oh." Mancing emosi banget nih anak. Gue tarik napas dalem dan hembusin kasar.

'Bersabarlah hati kecilku yang gampang terpelatuk. Ini bukan cobaan tapi ini ujian. Sabar Hyunjin'. Gumam gue perlahan.

~Di Fronte~

Busan, 08:46 KST

Masakannya udah jadi dan sekarang gue dimeja makan, mau sarapan dengan tenang tapi.....

"Emang gak ada tempat duduk lagi ya." Setan behel duduk di depan gue, diatas meja makan di depan piring gue. "Hehehehe".

"Duduk di bangku yang ada di ujung SEKARANG!." Dia mundur perlahan dan duduk diujung sesuai perintah gue. Gue mulai makan sarapan gue dengan tenang.

"Kak, cuacanya lagi bagus nggak ada niat buat jalan-jalan gitu?." Gue diam sejenak dan noleh ke arah pintu kaca di sebelah gue, cuacanya emang cocok banget buat keluar rumah. Mataharinya nggak terlalu terik dan suhunya cuma 25 derajat Celcius. "Mau sih".

"Ya udah jalan-jalan sana." Ini perasaan gue apa emang nih bocah lagi berusaha nendang gue keluar dari rumah, "Heh!, lu suruh gue jalan-jalan apa berusaha ngusir gue?".

"Hehehe, bercanda kak. Jangan marah." Gue cuma buang muka kesel gue, "Jangan marah kak".

"Iya gue nggak marah, dibanding gue keluar rumah sendiri gimana kalo...." Gue gantung kalimat gue sebentar dan berdiri dari tempat gue duduk. "Kalo apa kak?." Gue jalan kearahnya santai, tapi dia keliatan binggung.

Gue jalan disampingnya dan menundukkan bajan gue buat menjajarkan mulut gue sama kuping si setan behel. "Gimana kalo kita main berdua aja." Setelah itu gue langsung jalan kearah wastafel dibelakang si setan behel dan meletakkan piring kotor disitu.

Dia masih belum bergeming gue noleh sesaat, "Gimana mau nggak?." Tapi dia masih belum bergeming,"Terserah lu deh. Gue capek." Gue ke kulkas buat ambil sekaleng cola dan jalan kearah dia lagi.

"Woy!." Gue sedikit buat dia sedikit kaget, dan dia langsung noleh ke gue. "GAK TAU AH!." Si behel tiba-tiba aja langsung ngilang.

"Hah~, kali ini salah gue apa lagi sih?".

~Di Fronte~

Busan, 13:57 KST

Gue ada diruang tengah lagi main Hp gue, gegara kejadian tadi suasananya jadi canggung lagi. "Akh!, bodoh banget sih gue." Gue acak-acak rambut gue sendiri.

Bahkan sekarang Jeongin nggak tau ada dimana, dari tadi belum muncul-muncul. Mata gue nggak bisa berhenti merhatiin setiap sudut ruangan, kadang gue kesian sama dia tapi kadang kalo dia kayak begini gua suka kesel sendiri.

"Woy!, Yang Jeongin. Jangan marah doang, lu tau gak kalo lu marah kayak gini sama kayak cewek lagi pms tau." Gue yakin dia denger tapi entah dia ada dimana, tunggu aja bentar lagi juga dia jawab.

"Ih, apa sih kak Hyunjin. Aku ini cowok." Kan dia jawab, buat kesel aja deh sekalian biar muncul, "Masa sih?, kalo emang cowok kok gampang nangis sama gampang ngambek sih." Gue tunggu lagi jawabannya.

"Nggak tuh, aku nggak ngambek sama nangis." Kayaknya dia mulai kesel deh, ayo keluar ikan kecil. "Bohong banget sih, terus yang kemaren disebut apa?, terus tadi disebut apa?."

Buat beberapa saat dia nggak jawab. Tapi nggak lama dia muncul perlahan di depan gue, dengan muka super serem. "Wo-woy lu kenapa?." Gue kaget dia muncul tapi serem begitu.

"Aku.... Aku......" Kok gue merinding ya kalo liat tuh setan kayak gitu. "Ke-kenapa?, lu kenapa?." Dia noleh ke gue dengan muka sekalian tatapan kayak mau ngebunuh gue.

"Aku....  MAU BUNUH KAK HYUNJIN." Gue kaget, dia langsung lari kearah gue, dan gue juga langsung kabur. "JANGAN KABUR LU KAK."

"AMPUN JEONG"

~Di Fronte~

Busan, 17:04 KST

Gue sama Jeongin ada di ruang tengah, kita sama-sama kecapekan. Gue tiduran di lantai dan dia duduk di sofa panjang. "Udah ah Jeong, capek gue".

"Iya kak, aku juga capek." Dia ikut tiduran tapi di sofa panjang, "Lah, Jeong lu kan setan. Bisa capek juga lu?." Dia langsung duduk dan balik natap tajam gue.

"E-eh?!, bercanda juga Jeong." Dia balik tiduran lagi, sedangkan gue cuma duduk sambil natap dia, "Nggak ke rasa ya Jeong udah sore aja." Dia cuma buang muka.

"Iya deh iya. Gue minta maaf ya." Dia noleh dan akhirnya duduk di atas sofa, "Permohonan maaf diterima." Dia bergaya nggak peduli, dan gue cuma senyum seneng.

"Sembah sultan Yang Jeongin." Gue bercanda buat mencairkan suasana, dan itu berhasil. "Apa sih kak. Mandi sana".

"Gue peluk lu dulu ya." Gue jalan kearahnya, dan dia langsung mundur. "Gak!, kak Hyunjin bau." Gue kaget dan langsung sedih.

"Teganya kamu. Ya udah, abis mandi aja aku peluknya." Gue langsung pergi tanpa rasa bersalah, "GAK MAU".

"Tunggu ya, bentar lagi juga wangi. Hehehe"

"KAK HYUNJIIIIIIIIN!!!!".

TBC

Di Fronte (HyunJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang