38

409 45 0
                                    

Di Fronte

.

.

.

.

.


Busan, 19:30

Jeongin, Jaemin, Young K dan Jaehyun masuk kedalam mobil Jaehyun yang ada didepan rumah Jeongin dan diantar oleh Chanyeol dan Hoshi, "Kalian hati-hati!. Aku dan Hoshi akan mengurus yang ada disini." Chanyeol dan Hoshi mengantar yang lain sampai depan mobil Jaehyun. "Iya, terima kasih. Kalian juga hati-hati, kalau ada sesuatu segera hubungi".

"Iya, sudah sana kalian pergi. Kita sudah kehabisan waktu." Hoshi segera menutup pintu mobil Jaehyun. Tidak lama setelah itu Jaehyun segera menyalahkan mobilnya dan bersiap untuk pergi. "Kak Chanyeol sama Kak Hoshi hati-hati. Kita berangkat dulu." Jaemin dan Jeongin melambaikan kearah Hoshi dan Chanyeol, Chanyeol yang melihat itu tersenyum dan membalas lambaian tangan Jaemin dan Jeongin.

BREM....

Mobil Jaehyun perlahan pergi dari rumah Jeongin meninggalkan Hoshi dan Chanyeol disana. Chanyeol dan Hoshi masih ada didepan rumah sampai mobil Jaehyun sudah tidak terlihat lagi, "Jadi, apa kamu yakin mereka akan aman dirumah Jaehyun?".

"Entah, pokoknya kita harus lakukan tugas kita dulu disini terus kita susul mereka di Seoul." Chanyeol dan Hoshi berjalan masuk kedalam rumah Jeongin. "Gue mau ambil sesuatu dulu dikamar atas." Hoshi pergi ke kamar di lantai atas sedangkan Chanyeol berjalan di ruang tengah untuk duduk sampai kembali melihat dokumen yang tadi diberikan Hoshi.

Chanyeol kembali membuka dokumen tadi tanpa disangka dia terlihat beberapa kali mengeluarkan senyuman, "Haha, bagaimana bisa mereka membuatku merasa terpojok seperti tadi?. Benar-benar luar biasa." Chanyeol tertawa cukup keras karena ingat kejadian tadi. disaat yang bersamaan Hoshi turun dari lantai atas dengan membawa sebuah tas.

Suara tawa Chanyeol membuat Hoshi menoleh seraya menatap Chanyeol aneh, "Wah, udah gila kayaknya."Hoshi terus menatap Chanyeol aneh sampai dia tiba di ruang tengah dengan tas besar dipunggungnya.

BRAK

Hoshi melempar tas yang dia bawa ke meja didepan Chanyeol dan membuat Chanyeol sedikit tersentak, tapi tawanya belum berhenti yang membuat Hoshi semakin merasa aneh dengan Chanyeol. "Bisa kita bicara serius sekarang?." Chanyeol menghapus air matanya kasar dan perlahan menenangkan dirinya.

Hoshi duduk di sofa yang berbeda dengan Chanyeol, "Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?. nggak mungkin kita cuma duduk dan menunggu." Hoshi terlihat serius dan sangat berbeda dengan Chanyeol yang masih sedikit tertawa.

Chanyeol menoleh kearah Hoshi dan diselingi tawa renyahnya, "Memang apa yang kamu harapkan?, disini kita hanya harus menangkap anak buahnya Jae. jadi duduk dan bersantailah sejenak, jangan terlalu diambil pusing." Chanyeol bersandar santai dan membuat Hoshi sedikit terkejut.

"Hah?!, jadi sekarang kita cuma harus nunggu aja?." Pertanyaan Hoshi hanya dibalas dengan anggukkan kepala Chanyeol dan membuatnya kehabisan kata-kata. "Fyuh~ terserahlah. gue ikut aja." melihat reaksi Hoshi yang kesal hanya menimbulkan tawa Chanyeol lagi.

~Di Fronte~

Busan, 19:56 KST

Didalam mobil terlihat Jaemin sibuk dengan ponselnya sedangkan Jeongin yang duduk disebelahnya hanya memandang langit malam Busan melalui kaca mobil Jaehyun. Jeongin terlihat sedikit sedih dan lesu, Jaemin yang menyadari itu menonaktifkan ponselnya dan menepuk pundak Jeongin pelan.

"Kamu kenapa?, khawatir ya?." Jeongin menoleh Jaemin dan menggelengkan kepalanya keras, "Nggak kok kak. Aku Cuma sedikit nggak percaya aja bisa pergi dari rumah dan ketemu papa sama mama lagi." Jaemin mengusap punggung Jeongin pelan berulang kali.

"Udahlah jangan sedih terus, kita ke Seoul bukan Cuma mau ketemu orang tua lu. Kita kesana kan ada tujuan jadi jangan lupa, kita kesana mau nolong Hyunjin." Young K menoleh ke kursi belakang dan tersenyum kearah Jaemin dan Jeongin. "Jadi lu nggak boleh sedih, kita harus semangat. Oke?".

Jeongin menganggukkan kepalanya dan diselingi senyum diwajahnya, "Kalian berdua tidur aja, biar kakak sama bang Brian yang bangunkan kalian kalau sudah di stasiun." Tidak lama setelah mendengar perkataan Jaehyun, Jaemin dan Jeongin perlahan tertidur dikursi belakang. "Wah, berasa punya anak dua aja".

Jaehyun tertawa mendengar kata-kata Young K begitu juga sebaliknya, Jaehyun kembali fokus berkendara dan Young K sibuk memotret Jaemin dan Jeongin dan dikirim ke Hoshi melalui Ponselnya.Dalam perjalanan beberapa kali Jeongin dengar mengigau dan sempat membuat Young K dan Jaehyun cukup panik, tapi untungnya itu hanya sebentar dan suasana kembali tenang.

Mobil Jaehyun melaju dengan cepat membelah malam di Busan dan membuat perjalanan mereka menjadi lebih singkat. Perlahan mobil Jaehyun masuk ke parkiran didepan Stasiun Busan, "Bang, tolong bangunin mereka. Aku mau telpon Sekertaris aku dulu." Jaehyun keluar lebih dulu dari mobil meninggalkan Young K, Jaemin, dan Jeongin.

Jaehyun mengaktifkan ponselnya dan segera menelpon Sekertarisnya, saat dia sedang berusaha menelpon Sekretarisnya tiba-tiba saja ada seseorang yang tidak sengaja menabraknya.

BRUG

"Aduh maafkan saya, saya tidak memperhatikan jalan." Pemuda yang menabrak Jaehyun dengan cepat mengambil ponsel Jaehyun yang jatuh dan membersihkannya. "Sudah tidak apa-apa." Pemuda itu memberikan ponsel Jaehyun dan terus-terusan meminta maaf. "Saya benar-benar minta maaf, oh iya kalau ada kerusakan telpon saja saya. Ini kartu nama saya".

Sebenarnya Ponsel Jaehyun Jatuh dan sempat mati beberapa saat dan membuat Pemuda itu merasa bersalah. Pemuda itu menyodorkan kartu namanya ke Jaehyun dan mau tidak mau dia terima. "Ah, sudahlah aku tidak apa-apa." Melihat keributan yang dibuat oleh Jaehyun membuat Young K dan yang lain datang menghampiri. "Ada apa nih?."

"Bukan apa-apa kok, Cuma masalah kecil." Jaemin dan Jeongin menghampiri dan entah kenapa Jaemin terlihat tidak asing dengan Pemuda didepan Jaehyun. "Saya minta maaf atas kejadian barusan." Jaemin yang mendengar suara yang cukup familiar ditelinganya segera menghampiri Pemuda itu dan menarik bahu Pemuda itu.

"Kak Younghoon?!."

TBC

Di Fronte (HyunJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang