43

399 36 4
                                    

Di Fronte
.
.
.
.
.

Seoul, 23:26 KST

Sehun menatap Taeyong dan Hyunjin secara bergantian, "Apa rencana kamu kali ini. Lee Taeyong?." Taeyong diam sesaat merundukkan kepalanya.

"Kalian mau berencana kabur?. Dalam keadaan seperti itu?, apa kalian yakin?." Sekali lagi pertanyaan Sehun membuat Taeyong benar-benar bungkam. Suasana dikamar Hyunjin seketika menjadi aneh, satu sisi ada yang ketakutan dan satu lagi terus menyerang dengan fakta.

Karena tidak kunjung mendengar jawaban dari Taeyong, Sehun membuang nafas berat seraya berdiri hendak meninggalkan kamar Hyunjin. "Kalian tenang saja. Kakak akan membantu kalian, untuk sekarang fokus ke pemulihan kalian saja. Kalau begitu kakak permisi dulu".

Sehun berbalik dan berjalan menuju keluar tapi saat tangannya baru saja memegang gagang pintu dia berhenti sejenak dan melirik Taeyong. "Taeyong. Setelah ini kita harus bicara. Kakak tunggu di ruangan kakak".

Sehun pergi dari kamar Hyunjin meninggalkan Hyunjin dan Taeyong. "Wah. Kak Sehun, luar biasa. Baru beberapa menit dia perhatian ke kita dan sekarang lihat sikapnya benar-benar berubah".

"Sudah lah, Tuan muda Istirahat saja dulu, saya mau keluar sebentar." Taeyong menguatkan kedua kakinya dan berjalan keluar dari kamar Hyunjin. Baru dia keluar ternyata Sehun sudah menunggunya. "Kamu!. Ikut saya sekarang!".

Taeyong berjalan pelan mengikuti Sehun yang ada didepannya. "Kak. Ah, maksud saya Senior kita mau kemana?." Sehun hanya melirik Taeyong yang berjalan dibelakangnya tanpa menjawab pertanyaan Taeyong.

Sehun dan Taeyong berjalan menyusuri lorong rumah Hyunjin, ketika melewati ruang tamu terlihat beberapa pengawal sedang berkumpul. Salah satunya Dowoon. Sehun yang curiga menghentikan langkahnya dibalik dinding.

Berusaha untuk menguping pembicaraan Dowoon, Taeyong yang ada didekat Sehun hanya mengikuti apa yang Sehun lakukan. "Senior?. Kita sedang apa?".

"Diam." Sahut Sehun tanpa menoleh ke Taeyong. Disebelahnya. Sehun sedikit demi sedikit mendekat dan terus berusaha mendengarkan apa yang sedang dibicarakan.

"Pokoknya kalian harus melakukan yang terbaik. Lakukan tugas kalian. Dan bunuh semua yang berusaha menghalangi. Mengerti!?".

Suara Dowoon tidak terdengar dengan jelas. Tapi Sehun yakin pasti Dowoon sedang merencanakan penangkapan dan penyerangan terhadap Jaemin dan Hoshi. "Sial!." Seru Sehun kesal seraya mengepalkan tangannya dengan kuat.

Taeyong melihat wajah Sehun yang kesal bercampur khawatir. "Kak. Ayo kita bahas masalah Hyunjin." Ucap Taeyong seraya menarik Sehun yang sedang kesal menjauh dari ruang tamu agar tidak dicurigai.

Taeyong menarik tangan Sehun sampai didekat kamar mereka berdua. Saat Sehun sudah membaik dia segera menepis tangan Taeyong kasar. "Cukup, sekarang saya benar-benar sudah muak dengan semua ini".

"Maaf. Sudah banyak merepotkan anda." Taeyong merundukkan kepalanya Sehun yang melihat Taeyong seperti itu hanya berjalan masuk ke ruangannya.

Krek

Sehun masuk bersama Taeyong ke ruangannya dan tanpa disangka ada seseorang yang sedang duduk diatas meja kerjanya. Yang tidak lain adalah Wonwoo.

"Yo. Senior." Salam ramah Wonwoo seraya mengangkat sebelah tangannya. "Apa kamu tidak punya sopan santun?." Tanya Sehun ketus dan disambut tawaan dari Wonwoo. "Ah. Sudahlah senior santai lah sedikit".

Wonwoo berjalan kearah Sehun dan Taeyong. Baru saja tangannya ingin merangkul bahu Sehun, tapi sudah ditepis lebih dulu. "Ah, kejamnya." Ucap Wonwoo seraya mengelus punggung tangannya.

Saat Wonwoo sedang mengelus tangannya matanya melirik Taeyong yang penuh dengan perban dan bercak darah disebelah Sehun. "Oh~. Jadi kau yang namanya Taeyong".

Walaupun mereka sama-sama pengawal mereka semua dibagi dibeberapa divisi. Jadi wajar saja kalau tidak saling kenal.

Taeyong menatap sinis Wonwoo yang sedang menatap rendah Taeyong. "Iya. Saya Lee Taeyong." Jawab Taeyong dingin, mereka berdua tidak hentinya melempar tatapan dingin ke satu sama lain.

Sehun yang ada disana segera memengang pundak Wonwoo dan mendorongnya menjauh. "Hey. Wonwoo, bagaimana keputusan kamu?." Sehun menatap Wonwoo dingin dan mengintimidasi.

Suasana diruangan Sehun benar-benar luar biasa. Mereka bertiga sama-sama membenci satu sama lain tapi juga membutuhkan satu sama lain.

Bagaimanapun Sehun adalah pengawal kelas Atas dan juga pembunuh bayaran terbaik yang dipekerjakan keluarga Hyunjin, untuk Taeyong sendiri dia adalah  ketua pengawal VVIP V, yang biasa menjalankan tugas rahasia.

Dan sedangkan Wonwoo, dia pengawal VIP I dan juga ketua tim di divisinya yang memiliki anggota lebih dari 100 pengawal.

"Kak. Kita mau meminta bantuan ke orang seperti dia?. Bukankan dia hanya akan jadi penghalang?." Taeyong tersenyum remeh kearah Wonwoo dan dibalas Wonwoo dengan mencengkeram kerah baju Taeyong.

Wajah Taeyong dan Wonwoo hanya berjarak beberapa sentimeter. Tatapan tajam satu sama lain membuat Segun yang disana hanya membuang nafas berulang kali. "Hey. Sudahlah kalian-

"Kalian ngomongin apa sih gue dari tadi nggak ngerti." Tanpa mereka bertiga sadari ternyata Hyunjin sedang bersandar di ambang pintu ruangan Sehun. Hyunjin masuk dan menutup pintu dengan kasar.

"Jadi. Ada yang mau jelasin ke gue apa nggak?"

~Di Fronte~

Seoul, 23:30 KST

Dowoon sedang berdiri depan dua orang pengawal yang sepertinya bawahannya yang disuruh ke Busan.

"Kalian berdua harus menyelesaikannya. Cari pengawal yang dikirim Sehun dan tangkap mereka. Jika melawan bunuh saja".

Kedua pemuda itu hanya mendengarkan setiap perkataan Dowoon dengan serius. Keduanya diam tidak ada pertanyaan, "Kalau tidak ada. Kalian boleh pergi, tetap berhati-hati. Jangan ceroboh. Saya akan tetap memantau kalian".

Dowoon menutup penjelasannya dan segera pergi meninggalkan pemida itu yang sedang merapihkan barang bawaan nya. Dowoon berjalan masuk kedalam rumah Hyunjin dengan santai seraya memainkan ponselnya.

Ping!

Sebuah chat masuk ke ponselnya, dengan cepat dia membuka chat masuk itu yang tidak lain dari Jae.

Jae

Siapa yang kau kirim ke Busan? |
Dan berapa orang yang kau kirim? |

| Saya kirim dua orang
| Lee Jeno (VIP 2)
| Dan Park Jisung (VIP 3)

Bagus |
Tetap awasi mereka |

| Baik. Saya akan awasi mereka

*

Dowoon kembali meneruskan perjalannya ke dalam dan kali ini dia selingi dengan siulan yang menghasilkan gema diseluruh perjuru ruangan.

TBC

Di Fronte (HyunJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang