35

464 51 1
                                    

Di Fronte
.
.
.
.
.

Busan, 15:58 KST

Hari sudah sore tapi Jaemin dan Jeongin baru saja pulang, mereka berjalan perlahan dan menikmati obrolan ringan mereka dijalan.

"Haha.... kak Jaemin ternyata orangnya lucu ya." Jaemin yang mendengar pujian Jeongin hanya mengusap tengkuk lehernya. "Ah, nggak kok. Kamu bisa aja".

Mereka berdua menikmati perjalan pulang, setelah dari Café suasana hati Jeongin sudah lebih baik, "Hah~, kak Jaemin, menurut kakak kalau aku ikut pergi ke Seoul dan ikut menolong kak Hyunjin. Apa aku bisa?".

"Pertanyaan itu lagi!?." Jaemin menoleh ke Jeongin di sebelahnya dan jalan sedikit lebih cepat untuk mendahuluinya, Jaemin berjalan mundur dan terus menatap Jeongin yang mulai murung lagi. "Hey, raut wajah macam apa itu. Kamu bisa. Pasti bisa. Jadi murung lagi, tadi kan udah janji".

"Iya kak, tapi apa kakak bisa berhenti melakukan itu?." Jaemin memasang wajah binggung berbeda dengan Jeongin yang terlihat khawatir. "Kamu suruh aku berhenti melakukan apa?".

"Jalan mundur, itu bahaya kak. Kalo kakak jatuh atau menabrak orang gimana?." Jaemin tidak mendengarkan Jeongin dan terus bercanda dengan Jeongin yang khawatir.

Jeongin dan Jaemin sudah sampai didekat rumah Jeongin, dan Jaemin masih berjalan mundur. "Kak Jaemin nggak lelah jalan kayak begitu?." Jaemin mengelengkan kepalanya kuat dan diselingi dengan tawaannya.

"Hehehe kamu khawatir kan. Tenang aja aku udah-

Bruk

Karena mereka berdua tidak memperhatikan jalan Jaemin menabrak sesuatu dibelakang tubuhnya dan membuatnya jatuh tersungkur.

"Aduh, kamu gila ya. Melakukan jalan mundur di gang sempit seperti ini." Jaemin menoleh dan melihat seorang pria bertubuh jangkung didekatnya dengan tatapan yang menyebalkan. "Hah?!, jadi anda kira ini salah saya?. Anda sendiri buat apa berdiri depan rumah orang lain?. Apa mungkin.... anda seorang Stalker?".

"Wah, kamu memang sudah gila ternyata. Kamu yang salah bukannya minta maaf malah membuat prasangka buruk." Jaemin dan Pria itu terlibat kesalahpahaman yang lumayan rumit karena keduanya sama-sama keras kepala.

"Ah, sudahlah kalian berdua. Jangan buat keributan disini nanti tetangga bisa marah." Keduanya tidak ada yang memerdulikan Jeongin sampai Jaehyun keluar. "Ada apa ini?".

Jaehyun menoleh ke arah Jeongin, Jaemin dan juga Pria didepan Jaemin. Jeongin yang melihat Jaehyun segera menghampiri Jaehyun. "Kak, tolong lerai mereka berdua".

"Iya. Hey!, kalian berdua kalau mau berkelahi di lapangan aja disana luas." Sama seperti Jeongin kata-kata Jaehyun tidak diperdulikan dan akhirnya dia mendekat untuk memisahkan mereka.

"Sudah aku bilang kalau mau berkelahi dilapangan saja. Kenapa kalia  keras kepala sekali." Jaehyun menarik pundak pria didepan Jaemin yang merupakan temannya sendiri.

"Eh?!. Bang Chanyeol?!." Chanyeol menoleh ke Jaehyun yang ada disebelahnya, "Oh, Jaehyun?!. Maaf aku buat ribut disini." Jaehyun dan Chanyeol saling menyapa dan bertanya kabar.

Sedangkan Jaemin dan Jeongin binggung menghadapi keadaan aneh ini, "jadi kak Jaehyun kenal orang itu?." Jeongin menunjuk Chanyeol dan dibalas dengan senyum Jaehyun. "Dia akan ikut dengan kita untuk bantu menyelamatkan Hyunjin nanti".

"APA DIA?!".

~Di Fronte~

Busan, 16:15 KST

Suasana diruang tengah rumah Jeongin benar-benar aneh. Ada yang sedang mengobrol dengan teman lamanya, dan juga ada sedang diskusi tanpa akhir.

Jaemin dan Jeongin hanya duduk sambil memperhatikan keempat orang yang duduk tidak jauh dari mereka, "Jeongin, seharusnya kita pulangnya lebih lambat lagi".

"Ah, iya." Jaemin dan Jeongin benar-benar merasa tidak nyaman dengan semua ini. "Jeongin, apa kita pergi jalan-jalan lagi aja ya".

"Nggak boleh!." Teriak serentak dari Jaehyun, Young K dan Hoshi yang jelas saja membuat Jaemin dan Jeongin terkejut. "Apa-apaan kalian, kita cuma mau keluar sebentar. Toh disini juga kita nggak berguna".

"Iya kak, kita cuma keluar sebentar aja kok. Nanti kembali lagi, cuma sebentar." Protes Jaemin dan Jeongin hanya dibalas dengan tatapan sinis ketiga makhluk itu, "ya udah iya. Kita nggak akan pergi".

Jaemin menarik tangan Jeongin untuk pergi dari tempat itu. "Hey, kalian mau kemana tadi katanya nggak mau pergi." Teriak Young K dari ruang tengah yang melihat dua bocah itu pergi begitu saja.

"Mau ke kamar. Mau tidur." Jawaban dingin Jeongin membuat mereka semua diam sejenak, Chanyeol yang melihat kejadian itu hanya tersenyum.

"Pasti susah mengurus dua anak yang baru puber." Jaehyun menghela nafasnya setelah mendengar kata-kata Chanyeol, "Hah~, ya begitulah kurang lebih".

"Hahaha banyak bersabar ya, oh iya tadi kamu suruh aku ke sini buat apa?." Young K melirik Chanyeol dan segera berdiri dengan membawa file. Dengan cepat dia melempar file tebal ke meja depan Chanyeol, "Bantu kami menangkap kedua orang ini".

Chanyeol melirik Young K yang berdiri didekatnya sesaat dan kembali melihat file didepannya. "Apa salah keduanya sampai kalian mau menangkapnya?".

"Semua jawaban anda ada didalam file itu jadi tolong bantu kami." Hoshi yang sedari tadi hanya memperhatikan akhirnya berdiri dan memohon ke Chanyeol. Chanyeol memperhatikan cover file itu sesaat dan segera membukanya.

Chanyeol membaca semua dokumen yang ada didalamnya tanpa henti. Dalam waktu singkat Chanyeol menutup kembali filenya dan menatap kearah Jaehyun, Young K dan Hoshi.

Semuanya hening tidak ada yang berani berbicara sepatah kata pun, sampai helaan nafas Chanyeol memecahkan keheningan itu. "Hah~, dari mana kalian dapat semua dokumen ini?".

"Kami dapat dari seseorang kamu tidak perlu tahu." Chanyeol dan Young K saling menatap tajam, dan dalam seketika Chanyeol mengeluarkan sedikit tawa. "Wah~, apa kalian tahu semua data ini sangat sulit didapatkan. Jika ada yang bisa menemukan ini berarti dia orang yang hebat".

Jaehyun dan yang lain baru saja merasa sedikit lega, tapi itu hanya sementara sampai Chanyeol kembali membuka mulutnya. "Tapi ada yang aneh, di data ini anak bernama Jeongin itu sudah meninggal, bahkan ada beberapa photo saat dia ditemukan".

Chanyeol kembali menatap Jaehyun, Young K dan Hoshi tajam secara bergantian. "Jika bukti kalian ini kalian anggap asli. Kenapa anak bernama Jeongin itu bisa ada disini sekarang?".

TBC

Di Fronte (HyunJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang