47

513 35 3
                                    

Di Fronte
.
.
.
.
.

Seoul, 09:04 KST

Jeongin baru tiba ke taman dengan membawa berbagai macam obat seperti antiseptik, alkohol, perban, kapas dan lainnya.

Jeongin duduk dengan marah disebelah Hyunjin dan menarik kedua tangan Hyunjin paksa. "Kak. Kalau sakit bilang jangan diam aja, ngerti?!."

Hyunjin sedikit terlihat terkejut melihat Jeongin yang marah karenanya. "Iya, maaf. Kakak yang salah, nanti kalo kakak sakit pasti langsung bilang ke Jeongin".

"Janji ya. Aku nggak mau kak Hyunjin kayak gini lagi".

"Iya janji." Hyunjin melihat ekspresi marah Jeongin membuatnya merasa senang karena semua terasa sangat nyata sekarang.

"Aku buka ya perbannya, kalo lukanya kena bilang".

"Iya." Jeongin membuka perban ditangan Hyunjin perlahan takut kalau lukanya kena.

Perlahan lilitan perban di tangan Hyunjin terbuka dan terlihat luka yang membuat Jeongin diam karena terkejut.

Luka gores, bukan ini luka sayatan. Ditambah lagi dengan lebam di pergelangan tangan sampai ke lengan bagian atas.

"Kak Hyunjin?!".

"Iya, kenapa?".

"Buka baju sekarang!".

Hyunjin kaget saat mendengar kata-kata Jeongin, sedangkan Jeongin sibuk menarik baju Hyunjin untuk membukanya.

"Ey, Tu-tunggu. Jangan Jeongin, kamu mau ngapain?."

"Aku yakin lukanya nggak di tangan aja. Ayo cepet buka biar aku obatin semua sekalian".

Jeongin terus menarik baju Hyunjin sedangkan Hyunjin terus mengelak dan menghalangi tangan Jeongin biar tidak membuka bajunya.

"Ih, Jeongin. Apa-apa sih, sikap kamu kayak gini".

Hyunjin menarik salah satu tangan Jeongin dan menatap wajah Jeongin.

Hisk...

Siapa sangka disaat itu juga Jeongin menangis dihadapan Hyunjin, dan membuat Hyunjin sedikit terkejut.

"Jeong, maaf. Udah jangan nangis".

"Kak Hyunjin aku tau Papa itu gimana. Aku juga pernah disiksa sama Papa sampai aku meninggal".

"Kakak nggak perlu tutupin semuanya, aku itu jauh lebih tau sifat Papa sama Mama, jadi jangan bohong".

Jeongin menangis dan itu karena Hyunjin. Lagi-lagi karena Hyunjin.

Hyunjin menarik kepala Jeongin perlahan ke bahunya. Dia tidak akan bicara dulu, dan membiarkan Jeongin menangis dipelukkannya.

~Di Fronte~

Seoul, 09:34 KST

Jeongin dan Hyunjin masih ada ditaman. Mata Jeongin sebam dan beberapa kali dia menyeka matanya yang sedikit basah.

Sedangkan Hyunjin, dia hanya duduk disamping Jeongin. Binggung mau bicara apa.

"Egh... Jeong, kamu udah baik-baik aja kan?." Hyunjin sedikit melirik ke Jeongin seraya menggenggam tangan Jeongin.

"Iya, aku udah baik-baik aja." Walaupun Jeongin bilang begitu dia tetap terlihat sedih. "Serius?".

"Iya aku serius." Jawab Jeongin tegas tapi di mata Hyunjin dia masih sedikit murung. "Masa?, kok nggak ada senyumnya".

Hyunjin yang jahil menarik kedua sudut bibir Jeongin dengan jarinya agar terbentuk sebuah senyuman, tapi bukannya senyum Jeongin malah menatap sinis kearah Hyunjin.

"Ih, apa sih kak. Jeongin nggak suka tau".

"Ya udah kalo nggak suka makanya senyum dong. Kayak gini." Hyunjin senyum dengan lebar didepan Jeongin dan membuat Jeongin sedikit tersenyum.

Walau sekilas Hyunjin melihat senyum mekar diwajah Jeongin. "Nah gitu dong, senyum. Kan manis".

Blush

"I-ih apaan sih kak. Nggak jelas banget".

"Cie malu. Hahahaha, manisnya Jeongin nya Hyunjin." Hyunjin menarik kepala Jeongin ke bahunya.

"Udah, jangan khawatir ya. Kita pasti bisa selama kita terus bareng. Karena Jeongin itu kesayangannya kakak".

"Dan akan terus begitu, sampai kapanpun." Hyunjin mencium puncak kepala Jeongin pelan dan lembut, untuk menunjukkan betapa pentingnya Jeongin di hidup Hyunjin.

Jeongin diam, semakin dia menyayangi Hyunjin semakin dia takut akan kehilangan Hyunjin.

Jeongin tau waktunya tidak banyak tapi dia lebih memilih terus berjuang bersama Hyunjin dibanding mengingat waktu yang tersisa di dunia.

"Jeongin juga akan selalu disamping kak Hyunjin. Jadi kakak juga nggak perlu khawatir, Jeongin kuat".

Jeongin menggigit bibir bawahnya, untuk menahan tangis. Kenapa rasanya sangat menyakitkan, Jeongin takut tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

'Kak Hyunjin. Maafin Jeongin harus bohong, maafin Jeongin'.

~Di Fronte~

Seoul, 10:04 KST

Di cafe Sehun, Jaemin, YoungK, Younghoon, Wonwoo, Jaehyun dan juga Taeyong sedang sibuk mendiskusikan rencana mereka.

Mereka saling berbagi informasi, dari Jaemin yang sengaja meninggalkan Hoshi di Busan ditemani Chanyeol. Sampai Sehun yang sudah menyiapkan rencana baru.

"Jadi, saya sudah menyiapkan rencana baru. Tapi sebelum itu saya butuh bantuan kau Jaehyun".

Jaehyun yang duduk didepan Sehun sedikit terkejut ketika namanya disebut oleh Sehun. "Ah?!. Saya?".

"Iya, saya sudah mengumpulkan data tentang kamu dari hasil pengamatan Taeyong. Maka dari itu saya tau kalau kamu itu satu dari 5 orang yang berpengaruh di negeri ini".

Sehun melempar sebuah berkas kedepan Jaehyun, dan langsung di lihat oleh Jaehyun.

"Jadi tanpa basa-basi, saya harap kamu mau ikut membantu rencana ini. Kalau ada yang perlu ditanyakan, tanya saja ke Taeyong dia tau detailnya".

Sehun terlihat sangat lelah dengan semua masalah ini, Young K yang melihat wajah lesu Sehun menepuk pundaknya pelan.

"Terima kasih kau sudah berusaha begitu keras".

"Ah~. Terima kasih kembali, tapi ini sudah kewajiban saya. Dibandingkan saya, Taeyong lah yang lebih banyak berjuang melindungi Tuan muda".

"Hey, kalian semua sudah bekerja keras. Dan sekarang giliran kami yang berjuang menggantikan kalian".

Suasana hangat terasa disaat mereka saling mendukung satu sama lain.

"Ih, Bang Brian jijik gua dengarnya".

"Bukan, kak Brian yang Jeongin kenal. Jijiq dedek dengar kak Brian sok melow".

Ternyata tanpa Sehun dan yang lain sadari Hyunjin dan Jeongin sudah tiba dibelakang YoungK dan mendengarkan setiap kata-kata YoungK yang membuat mereka merinding sendiri.

"Dasar bocah biadab, kalo aja lu berdua gua nggak anggep adek sendiri, gua udah lempar lu berdua disungai Han".

"Dih, gua mah males jadi adek lu. Jadi keponakkan aja jijik apa lagi adek. Ih merinding gua bayanginnya".

"DASAR DOWER KURANG AJAR!!!!".

Mendengar candaan Hyunjin dan juga YoungK membuat suasana menjadi jauh lebih menyenangkan, setidaknya walau sebentar ini terasa menyenangkan.

TBC

#StayAtHome #SocialDistancing
Dirumah dulu ya gengs. Corona lagi travelling di indonesia.
Jaga kesehatan buat diri sendiri, dan juga keluarga.
Salam dari aku buat semuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di Fronte (HyunJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang