Chapter 2

238 18 3
                                    

🏢🏢🏢

" hai pemalas!" sapa suara khas appa Jeon memasuki runggu.

" bangun!" tegas tuan Jeon sambil menarik jatuh selimut Jungkook.

Jungkook mengerang kesal sambil bergumam tidak jelas. Sungjin terkekeh melihat kelakuan putra sulungnya yang tidak pernah berubah.

" ayo bangun! ini sudah siang dude" sering kali Sungjin menggunakan bahasa anak muda saat berbicara dengan anaknya. Jiwa mudanya memang masih membara.

" ayolah appa! ini hari minggu! jangan mengangguku!" erang Jungkook dengan suara parau khas bangun tidur.

" kau tidak mau oleh- oleh. Ya sudah biar Eunwoo yang mengambil semuanya" mata Jungkook terbuka lebar mendengar kata oleh- oleh. Bahkan pemuda tersebut langsung bangun dari tidurnya dan berlari keluar menuju ruang tamu.

" EUNWOO! LEPASKAN IRONMAN HYUNG! JANGAN SENTUH!"

" HYUNG PELIT! INI PUNYA EUNWOO!"

" INI PUNYA HYUNG! LEPAS! LIHAT KARDUSNYA PENYOK GARA- GARA KAMU! LEPAS!"

" INI PUNYA EUNWOO HUEEEEE HUEEE EOMMAAA"

" JUNGKOOK!" teriak Seung Yoon dari dapur.

Sungjin hanya tersenyum maklum dengan kelakuan keluarganya. Dasar tidak jelas, selalu saja begitu. Harusnya ia tidak menyebutkan kata oleh- oleh didepan Jungkook. Anak itu sangat sensitif tiap kali Ironman miliknya disentuh orang lain.

" APPAA HUEEE" Eunwoo yang melihat appanya mendekat semakin mengencangkan suara tangisnya untuk menarik simpati. Licik memang anak satu ini.

" Ngalah sama adikmu Kook!" nasehat Sungjin lembut.

" enak saja. Dia sudah dapat satu koper penuh mainan, aku hanya minta action figur satu saja masih suruh mengalah?" protes Jungkook tidak terima.

" Eunwoo main sama yang lain ya? ini kemarim Eunwoo appa belikan mobil remot! ayo kita main keluar!" Sungjin menggendong Eunwoo keluar, menghiburnya dengan mainan lain.

Jungkook mendengus sebal, sejak ada Eunwoo selalu saja ia menjadi pihak yang dinomer duakan.

" kamu ya, bangun tidur bukanya mandi justru bertengkar dengan adikmu! apa eomma harus membangun pembatas jeruji besi sepanjang rumah agar kalian berhenti bertengkar?" ketus nyonya Jeon saat melihat Jungkook mengeluarkan satu botol air putih dari dalam kulkas.

" aku hanya mengambil miliku? apa itu masalah?"

" adikmu hanya pinjam! apa kau tidak bisa mengalah sehari saja?"

" bela saja terus! bela! memang dasar disini aku anak tiri!" Jungkook pergi meninggalkan dapur dengan langkah menghentak kesal. Dasar satu rumah tidak ada yang perduli padanya. Selalu saja menyuruhnya mengalah dari Eunwoo. Terkadang terbesit dalam benak Jungkook untuk menghanyutkan Eunwoo disungai han.

Mood Jungkook sedang buruk. Pemuda itu sedang tidak ingin melakukan apapun sekarang, bahkan ia juga terlalu malas untuk mandi. Memilih menenggelamkan diri menonton anime sebelum ibunya datang merebut remot tv.

Ponsel Jungkook berdering berisik minta diperhatiakan. Jungkook meraba meja didepanya tanpa ada niatan untuk bangun meninggalkan sofanya sejenak.

" halo" jawab Jungkook malas- malasan.

" dimana kamu?"

" sedang dirumah? ada apa anda menelphon?" Jungkook berbicara sopan setelah mendengar suara Taehyung diujung sana.

" datang ke kantor sekarang!" mutlak Taehyung.

" huh? tapi hari minggu pak?"

" memang saya bilang minggu libur?" Jungkook mengernyit mendengar pertanyaan Taehyung. Memangnya ia harus menunggu pengumuman bos dulu baru bisa libur? begitukah? bahkan nenek- nenek buta huruf juga tahu hari minggu kantor libur.

Robin Kook [V.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang