chapter 3

225 17 2
                                    

🏢🏢🏢

Jungkook kembali keperaduanya pukul tiga sore. Pemuda itu bisa merasakan tulang- tulangnya hampir lepas dari tubuhnya. Sialan Kim Taehyung itu, bisa- bisanya ia diperbudak untuk mencabut rumput halaman depan kantor.

" sudah pulang?" sambut Nyonya Jeon saat melihat putranya melewati ruang keluarga.

" jangan tanya!" tukas Jungkook cepat saat melihat ibunya mengernyitkan dahi melihat putranya kembali dengan keadaan baju kotor penuh noda.

Nyonya Jeon menelan kembali pertanyaan yang sempat hinggap difikiranya.

Jungkook langsung membersihkan diri begitu masuk kamar. Sudah tidak ada yang ingin Jungkook lakukan. Yang Jungkook inginkan hanya tidur!, tidur!, dan tidur!.

💸💸💸💸💸💸💸

Jungkook merasakan adanya beban berat yang menindih tubuhnya.

" hyung! hyung! bangun!" racau seorang anak berusia tiga tahun yang bertengger dipunggung Jungkook sambil melompat- lompat gembira.

" bangsat..." umpat JungKook lirih. Jika ibunya dengar ia mengumpat sudah pasti ia akan dapat seminar motivasi dari nyonya Jeon.

" YAK SETAN KECIL! TURUN! TURUN SEKARANG!" Jungkook naik pitam.

" SHIREO!"

" EOMMA!!!" kali ini Jungkook yang mengadu pada ibunya.

" ada apa?" balas nyonya Jeon santai.

" bawa dia pergi!"

" astaga! bangunlah kook! ini sudah waktunya makan malam! eomma yang meminta Eunwoo membangunkanmu!" jelas Nyonya Jeon. Jungkook melirik jam dinding sekilas. Sudah selama itukah ia tertidur hingga tidak menyadari langit sudah berwarna gelap.

" aku tidak mau makan!" putus Jungkook.

Terdengar suara langkah mendekat menuju kamar Jungkook.

" sini sayang! Eunwoo kerjakan pr dulu ya sama ayah!" titah Nyonya Jeon menurunkan Eunwoo dari punggung Jungkook. Eunwoo menurut dan berlari turun menuju ruang tamu sambil membawa mainan pesawat miliknya. Mulut kecilnya bergumam menirukan suara pesawat.

" kenapa huh?" Nyonya Jeon memiliki firasat tidak enak. Insting seorang ibu.

" sudahlah. Toh eomma juga tidak akan perduli" tegas Jungkook.

" yak! kau yang melarang eomma bertanya! sekarang kau bilang eomma tidak perduli! dasar! ayo bangun makan!"

" eomma!" Jungkook semakin berang saat nyonya Jeon memukul punggungnya.

Nyonya Jeon menyingkap baju Jungkook keatas hingga memperlihatkan lebam didekat pinggulnya.

" sebenarnya apa yang kau kerjakan heuh? kenapa bisa lebam begini?" Jungkook mendudukan diri dan menurunkan kembali kaos miliknya.

" bosku menyuruhku menacabut rumput dihalaman kantor, dia juga menyuruhku membersihkan langit- langit kantor. Hari ini aku menyapu lantai, mengelap meja, dan turun membersihkan selokan yang tersumbat" cerita Jungkook akhirnya. Rasanya ia seperti dapat karma, akhirnya ia yang biasa menolak menyapu rumah hari ini dipaksa melakukan sesuatu yang lebih parah dari itu.

" bos mu pasti sudah gila. Kenapa tidak melawan? kau datang untuk bekerja sebagai asisten bukan tukang kebun! mana bisa dia menyuruhmu melakukan hal yang tidak seharusnya" Nyonya Jeon geram mendengar putranya diperlakukan tidak adil.

Pernahkah kau mendegar istilah sebaik- sebaik dokter adalah ibu?. Tangan ibu sangat ajaib, ia selalu bisa menemukan obat untuk anaknya.

Jungkook langsung membalikan badan saat nyonya Jeon datang dengan hotpack ditanganya.

Robin Kook [V.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang