Chapter 9

167 18 3
                                    

🏢🏢🏢

Kau tahu apa yang paling menyebalkan setelah bangun pagi, hari senin, dan tugas yang bertumpuk? yaitu berdiri berjam- jam dipinggir jalan tengah hari sambil menggunakan kostum beruang tebal. Setidaknya itulah menurut Jungkook.

Haish berkat tugas dadakan dari Kim Taehyung- membagikan pamflet- membuat Jungkook memiliki satu alasan tambahan untuk membunuh bosnya sendiri.

" jangan  diam saja! bagikan pamfletnya dengan benar! kau ini mau pulang tidak?!" Taehyung berbicara melalui ht yang ia pinjam dari dua sekuriti mall.

" ini sudah dibagikan!"

" dibagikan darimana? dari tadi orang- orang hanya melewatimu begitu saja"

" lalu saya harus bagaimana?"

" ya lakukan sesuatu. Menari mungkin" usul Taehyung jenius. Astaga berdiri saja sudah panas apalagi menari?. Jika tidak ingat sedang diawasi sudah pulang Jungkook dari tadi. Namun bos pentium dua itu sedang duduk manis dibawah pohon sambil menyesap es kelapa muda. Keparat memang, disaat anak buahnya kepanasan ia justru enak- enakan bersantai.

Jungkook mulai menggerakan kakinya, menari- nari tidak jelas yang penting pamfletnya habis dan ia bisa segera pulang dan berendam.

Berhasil pamflet Jungkook berkurang banyak, ia bahkan diajak berfoto bersama oleh beberapa pejalan kaki.

Jungkook mendudukan dirinya saat diliriknya Taehyung sudah pergi meninggalkan singgasananya.

Jungkook melepaskan kepala beruangnya, mengibas- ngibaskan pakaian beruangnya guna mengurangi rasa panas yang menyelimuti tubuhnya.

Jungkook merogoh kantong celana bahanya, salah satu pesan membuat senyum Jungkook mengembang sempurna. Itu pesan dari ibunya, Seung Yoon mengatakan ia sudah menitipkan uangnya dimeja resepsionis. Ibunya benar- benar bisa diandalkan. Jungkook sangat bersyukur untuk yang satu itu.

" aaarrrgghh" teriak Jungkook, terkejut saat seseorang menempelkan minuman dingin dilehernya.

Jungkook sudah bersiap mengumpat seandainya ia tidak melihat wajah orang yang mengisengnya.

" kau..." ucap Jungkook terkejut.

" hai asisten Jeon! ingat aku?"

" yak! Joshua ssi, kau menganggetkanku saja" Jungkook memukul bahu Joshua main- main pura- pura merajuk.

Sedang yang dipukul hanya terkekeh geli.

" kau sedang apa?" tanya Joshua setelah tawa diantara mereka sudah mereda.

" bosku menyuruhku membagikan pamflet" balas Jungkook setelah menegak soda kaleng pemberian Joshua.

" apa? kenapa kau?"

" itu dia, aku juga tidak tahu! jujur saja bosku aneh"

" hahaha. Memang belum afdol disebut bos kalau belum menyusahkan hahaha"

" kau sendiri sedang apa?"

" kebetulan lewat. Aku baru selesai rapat dengan kolega, kebetulan lokasinya tidak jauh dari sini" Jungkook beroh ria mendengar penjelasan dari Joshua.

" ah boleh aku minta nomer ponselmu?" Lanjut Joshua.

" untuk apa?"

" karena kau tidak menghubungiku. Kita patner sekarang, sekali- kali makan bersama kurasa tidak masalah" ungkap Joshua.

Jungkook seperti kejatuhan durian sekarang. Astaga demi apa? pemuda setampan Joshua mengajaknya berkencan. Yeah walaupun Joshua tidak mengajaknya berkencan secara gamblang.

Robin Kook [V.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang