Chapter 17

133 13 1
                                    

🏢🏢🏢

Jungkook menyisir rambut Eunwoo dengan telaten. Rencananya ia akan menurunkan Eunwoo diday care sebelum pergi bersama bos pentium duanya itu.

" mau kemana kita hari ini?" Tanya Jungkook teringat ia belum tahu kemana bosnya membawanya pergi.

" ke daegu" mata bulat Jungkook melebar mendengar balasan santai atasanya itu.

" tunggu dulu, ini bisa memakan waktu sampai besok kalau begitu"

" santai saja besok minggu. Kau libur" Jungkook memasang poker facenya. Memangnya siapa juga yang ingin bekerja?.

" lalu bagaimana dengan adiku? Tidak ada yang menjemput diday care kalau begitu!"

" ya sudah ajak saja" Jungkook menghela nafas berat. Pemuda itu mulai berdoa semoga saja Eunwoo tidak rewel sepanjang perjalanan.

" ah aku harus menghubungi appa kalau begitu" Jungkook mulai meraba sakunya mencari entitas benda pipih kesayanganya. Namun nihil. Meraba saku jeans belakangnya namun tetap kosong.

" AAAAAA....." teriak Jungkook heboh sendiri. Taehyung sampai menjauhkan telinganya guna menghindarai suara menggelegar itu meskipun sia- sia.

" hust! Apa- apaan kau ini? Teriak- teriak tidak jelas"

" mungkin ada kecoak, Jungkook suka teriak kalo melihat kecoak" Eunwoo menyahut sok tahu.

" pake hyung!" Jungkook menyentil kening Eunwoo main- main.

" ponselku tertinggal dirumah ayo kita kembali!" Ucap Jungkook memburu. Haish bagaimana bisa ia ceroboh begini?. Semua gara- gara Eunwoo yang rewel saat berangkat tadi hingga Jungkook lupa membawa barang yang sudah ia packing untuk dibawa pergi.

" tidak. Putar balik lagi? Ini sudah terlalu jauh Jeon! Pemborosan. Bensin mahal" disaat- saat seperti inilah Jungkook berharap ada psikopat gila yang menyerang mereka dan menghabisi Taehyung seketika.

Kenapa bosnya pelit sekali. Astaga mereka baru pergi sejauh lima kilo meter. Bahkan jika mereka putar balik itu tidak akan memakan bensin sampai satu liter.

" biar aku bayar! Aku akan belikan bensinya!" Jungkook berbicara meyakinkan.

Pemuda Jeon sangat membutuhkan tasnya sekarang. Tanpa ponsel dan uang, bisa apa ia sekarang? Ditambah ia pergi dengan Eunwoo yang setiap lihat mainan akan merengek minta dibelikan.

" tidak. Aku malas, buang- buang tenaga saja"

" tapi ini penting bos! Aku harus menelphon ayahku tidak bisa menjemputnya dibandara. Aku juga harus memberitahu ibuku Eunwoo pergi bersamaku" Jungkook mencoba meyakinkan atasanya itu agar mau berputar balik menuju rumahnya.

" tidak mau! Sudah pakai saja ponsel ku!"

" mana bisa? Aku tidak hafal nomer ponsel orang tuaku!"

" ya terserah, itu urusanmu!" Cuek Taehyung membuat Jungkook semakin dongkol.

" sebenarnya untuk apa kita ke daegu?" Heran Jungkook kenapa bosnya itu kelihatan keukeh sekali.

" mengangarkan pupuk ke peternakan. Masih bagus kau hanya mengantar. Kemarin anak- anak kantor kerja bakti menaikan pupuk dalam mobil" Taehyung mencoba meyakinkan Jungkook bahwa pemuda itu sangat beruntung.

Jungkook diam mencerna ucapan bosnya itu. Sejenak Jeon Jungkook bisa membayangkan wajah Jimin yang kelelahan ataupun wajah Namjoon yang hampir muntah menahan aroma pupuk. Ya Jungkook memang sangat beruntung.

" pinjami aku ponselmu, aku harus menghubungi seseorang!" Pinta Jungkook, teringat masih ada yang bisa dihubungi.

" tunggu dulu, orang yang ingin kau hubungi ini masih satu oprator atau beda oprator?"

Robin Kook [V.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang