Chapter 10

143 15 2
                                    

🏢🏢🏢

Jungkook datang lebih awal hari ini. Alasanya sepele, ia tidak mau diminta menjemput ayahnya dibandara terlebih dahulu sebelum berangkat. Bukanya apa- apa hanya saja Sungjin sangat cerewet saat dijalan. Dalam sekali jemput Sungjin bisa berbicara sepanjang 12 km tanpa henti. Entah itu membicarakan tentang pentingnya tepat waktu hingga merembet ke cara dan upaya pencegahan global warming. Yang entah bagaimana Jungkook tidak bisa menemukan korelasi antara keduanya.

Jungkook memutuskan untuk nongkrong dicaffe Seokjin terlebih dahulu. Segelas coklat hangat menjadi teman Jungkook menscroll akun sosial media miliknya.

" Jungkook!" seru seorang pemuda berjas lengkap.

Jungkook tersenyum sekilas kearah Namjoon yang baru saja melewati pintu masuk.

" tumben kau kemari" Ujar Namjoon basa- basi.

" aku berangkat terlalu pagi. Malas ke kantor bau kotoran unggas" sahut Jungkook seadanya. Memang benar kantor sedang tidak nyaman sekarang. Tumpukan karung berisi kotoran unggas tergeletak dihalaman kantor tak terurus. Pantas saja Hoseok sampai mabuk dibuatnya.

" kenapa kau tidak minta bos Kim mu itu untuk  menyingkirkanya" ucap Namjoon sebelum menyesap kopinya yang baru diantarkan oleh sang kekasih beberapa saat lalu.

" wow! maaf saja aku masih ingin hidup tuan! kau tidak ingat? setiap usulan yang aku lontarkan hanya akan menjadi bumerang untukku sendiri! tidak! aku tidak sudi untuk ikut campur!" Namjoon terkekeh mendengar ucapan Jungkook yang benar adanya.

" yeah dulu aku pernah mengusulkan untuk menanam pohon didekat tempat parkir agar lebih rindang. Dan alhasil Bos Kim membeli 15  pohon pinus dan menyuruhku menanam semua pohonya sendiri! jika kau merasakan parkiran yang rindang dan asri, ingatlah ada perjuangan darah, keringat, dan air mataku disana!" Jungkook tertawa lebar menertawakan nasib tragis yang dialami temanya itu.

" nah itu dia, jika aku yang usul untuk memindahkan kotoran unggasnya, bisa- bisa dia menyuruhku untuk mengangkat dan memindahkanya satu- satu" kedua orang dimeja paling ujung sukses menjadi pengunjung caffe Seokjin paling riuh pagi ini.

" kalian sedang menertawakan apa?" Jimin datang bergabung. Dan menegak kopi Namjoon tanpa permisi.

" menertawakan bos mu! dasar bos pentium dua" olok Jungkook sebelum kembali tertawa.

" bos mu! kau yang lebih sering bersamanya" Jimin membalikan keadaan.

" apa Hoseok masih cuti?" Namjoon bertanya penasaran. Rasanya ada yang kurang saat formasi bergosip mereka kurang satu. Rasanya janggal, ditambah Hoseok adalah bandar gosip, tanpa Hoseok rasanya tidak ada gosip yang menarik.

Tak berapa lama ponsel Jungkook menerima panggilan masuk. Jungkook menunjukan layar lcd nya yang menampilkan nama bos error disana.

" lihat! baru saja dibicarakan sudah menelphon! panjang umur dia!" komentar Jungkook.

" aku duluan" pamit Jungkook pada kedua rekanya. Jungkook menerima panggilan sambil berjalan.

💸💸💸💸💸💸💸

Langkah Taehyung menggema disepanjang koridor. Beberapa karyawan yang tidak sengaja berpapasan denganya akan membungkuk hormat.

Jungkook kembali keruanganya, duduk dibalik kubikelnya. Punggungnya ia sandarkan pada kursi, rasanya pegal sekali setelah kembali dari pabrik dan menjadi sopir pribadi Taehyung, yang tentu saja menggunakan mobilnya dengan dalih ' pakai mobilmu dulu, besok pakai mobilku' entah besok kapan yang Taehyung bicarakan.

" Jungkook!"

" nde!" Jungkook mendesah lelah sebelum berdiri mendekati bosnya.

" apa jadwalku setelah ini?"

Robin Kook [V.K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang