(11) Paman Baik Hati

3.2K 243 32
                                    

"Selamat datang, selamat berbelanja."

Sambutan ramah dari seorang kasir mini market saat pintu terbuka berhasil membuat hangat suasana setiap pelanggan yang baru datang untuk berbelanja.

Rak-rak berisi kebutuhan pokok berjajar memenuhi ruangan. Termasuk snack ringan dan ice cream yang menggiyurkan setiap pelanggan, apalagi cuaca di luar sedang panas. Ice cream menjadi salah satu pilihan utama untuk di santap oleh setiap orang. Tak terkecuali gadis kecil berseragam sekolah yang kini tengah berdiri di hadapan freezer box, berjinjit seraya merogoh lebih dalam untuk mengambil ice cream favourite-nya.

"Ah ... dapat," ucapnya saat berhasil mengambil sebuah cup besar ice cream dengan susah payah karena saking dalamnya.

Ia pun menutup pintu freezer dan membawanya ke meja kasir, tak hanya ice cream yang ia bawa. Ternyata ia juga menenteng satu bungkus permen jelly berukuran sedang.

Wanita penjaga kasir itu pun tersenyum manis tatkala Yoora menyimpan jajanannya di meja kasir.

"Yoora kali ini bawa uang tidak?" tanya sang kasir itu dengan sedikit mencondongkan tubuhnya agar bisa melihat Yoora.

"Tidak, Yoora minta bon-nya saja. Nanti Yoora minta ayah mampir ke sini dulu untuk bayar."

"Hmm ... Yoora, begini ... Eonni hari ini 'kan, sedang diawasi atasan. Jadi Eonni tidak bisa berikan ice cream dan jelly-nya ke Yoora kalau Yoora tidak bayar sekarang?"

Yoora merengut. "Kenapa? Yoora, kan sudah biasa beli di sini. Eonni juga kenal ayah dan ibu Yoora, kan?"

"Iyah, tapi Eonni tidak bisa hari ini. Lebih baik Yoora pulang dulu, minta uang sama ibu. Ice cream dan jelly-nya Eonni simpan kok, tidak akan di kasih ke siapa-siapa ...."

"Malas ah balik lagi kesininya, panas tahu~. Biar ayah saja yang bayar nanti pulang kerja."

Sang kasir hanya menghela napasnya kasar. Dia terus memikirkan cara untuk membujuk Yoora agar bisa pulang terlebih dahulu mengambil uang.

"Berikan saja, biar aku yang bayar." Tiba-tiba suara baritone terdengar dari balik tubuh Yoora.

Yoora pun berbalik, mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah pria jangkung dengan setelan jas rapi itu.

Pria itu pun mengambil kantung keresek dari sang kasir. Berjongkok dan memberikannya pada Yoora.

"Ini, ambil saja. Biar Paman yang traktir," ucapnya tersenyum lebar.

"Terimakasih, Paman baik sekali," timpal Yoora seraya mengambil bingkisan dari tangan pria tersebut.

"Namamu siapa?"

"Min Yoora."

"Namanya cantik. Ibumu pasti cantik juga yah?" ucap pria itu sembari mencubit hidung Yoora saking gemasnya.

"Paman mau beli apa?"

Pria itu menunjukan satu botol air mineral berukuran satu liter.

"Air putih saja?"

Pria itu hanya mengangguk.

"Paman, di sini air putih mahal. Lebih baik Paman ikut Yoora saja ke rumah. Air putih di rumah Yoora gratis," jelasnya kelewat polos.

"Memangnya boleh, Paman ke rumah Yoora untuk minta minum?" tanya pria tersebut semakin gemas mendengar penuturan Yoora.

"Boleh dong. Ibu Yoora tidak pelit kok. Ibu pasti mau memberi Paman air putih."

✔️ A Little Min Family S.2 | Yoongi x Nara | BTS FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang