Desahan dari mulut Yoongi keluar sesaat setelah menutup sambungan teleponnya dengan pihak kepolisian. Polisi bilang kasus ini bisa saja ditutup karena tidak juga menemukan titik terang. Ini sudah hampir sepekan, tapi tanda-tanda keberadaan Nara masih belum juga terendus.
"Ayah?"
Suara Jongwon membuyarkan lamunan Yoongi yang tengah duduk di tempat kerjanya. Yoongi tersenyum hambar pada anak sulungnya.
"Paman Namjoon ada di ruang tamu. Katanya mau bertemu Ayah."
Yoongi hanya mengangguk dan mulai beranjak dari kursi kerjanya untuk menemui Namjoon.
Jongwon tahu ayahnya sedang tidak enak badan karena kurang tidur dan sulit makan. Jongwon juga merasakan apa yang ayahnya rasakan. Tapi Jongwon berpikir tentang kesehatannya juga, karena mencari ibunya itu butuh tenaga. Jadi, walaupun nafsu makannya berkurang setidaknya ia tetap berusaha makan. Tidak seperti Yoongi yang selalu mengabaikan makanan.
Ia melihat punggung ayahnya yang begitu lemas, berjalan menuju ruang tamu. Miris, tapi bagaimana lagi? Ia takut jika ayahnya itu akan marah jika terus dipaksa makan.
"Hyung, bagaimana? Apa pihak polisi sudah menemukan titik terang?"
Yoongi menggeleng dan menjatuhkan pantatnya tepat pada kursi ruang tamu.
"Hyung, tidakkah kau mencurigai seseorang? Maksudku, mungkin saja ada orang yang tidak suka denganmu ataupun Nara."
"Siapa? Setahuku Nara tidak pernah punya masalah dengan orang. Dia bahkan lebih sering diam di rumah. Bahkan dengan tetangga pun Nara tidak pernah bercekcok. Lalu aku, di tempat kerja siapa yang tidak menyukaiku?" Yoongi mendelik pada Namjoon yang juga sama melirik ke arahnya.
"Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu? Ya! Jangan bilang kau mencurigaiku?" Namjoon gelagapan tak karuan.
"Kau sedikit mencurigakan," timpal Yoongi asal.
"Hyung~ tidak mungkin aku. Untuk apa aku menculik Nara? Aku sudah punya keluarga sendiri." Namjoon sewot.
"Ya terus siapa ...."
"Paman Chan," ucap Jongwon memotong perkataan Yoongi.
Yoongi dan Namjoon serentak memandang Jongwon yang berdiri di sekat ruang tamu sembari membawa dua gelas teh hangat.
"Tidak sopan menguping pembicaraan orang, Min Jongwon."
"Aku tidak menguping. Suara Ayah dan Paman Joon terdengar sampai dapur." sergah Jongwon.
"Benarkah?" Namjoon sedikit terkejut. "Lalu maksudmu Paman Chan? Siapa dia?"
"Kita tidak bisa menuduhnya begitu saja Jongwon ...."
"Tapi Ayah, apa Ayah tidak merasa aneh? Sudah hampir sepekan ibu hilang dan Paman Chan juga ikut menghilang. Paman Chan tidak pernah datang lagi kemari. Apa itu tidak cukup aneh?"
Apa yang dikatakan Jongwon ada benarnya. Yoongi juga sebenarnya sedikit curiga pada pria bermarga Park itu. Tapi ia berusaha menepis karena setidaknya Chanyeol selalu baik pada keluarganya.
"Benar! Aku setuju dengan Jongwon. Paman Chan itu Park Chanyeol, kan?"
Jongwon mengangguk antusias.
"Hyung, bukankah kau pernah bilang kalau dia itu pengganggu di keluargamu?"
"Iya ... tapi, ya walaupun dia memang menyebalkan dan aku tidak suka keberadaannya di sekitar keluargaku. Tapi dia sangat baik pada Yoora, jadi aku pikir ...."
"Ah ... Ayah terlalu banyak berpikir. Ayah ingat saat kita tak sengaja makan di cafe Paman Chan? Aku melihat Paman Chan memandang Ayah dengan tidak suka, dan aku melihat itu juga saat kita liburan di Jepang. Belum lagi, Paman Chan sering sekali memuji ibu cantik. Aku mulai curiga saat itu." Jongwon mencoba meyakinkan ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ A Little Min Family S.2 | Yoongi x Nara | BTS Fanfiction
Fiksi PenggemarKelanjutan dari serunya cerita keluarga Min Yoongi dan Min Nara dengan anak-anaknya. ~ Min Yoongi ~ Min Nara ~ Min Jongwon ~ Min Yoora © - J_Ra21