"Ya! Berikan uang jajanmu itu!"
"Ma- maaf, Hyung. Aku tidak punya uang lagi." Anak laki-laki bertubuh gempal itu terus menundukkan kepalanya.
"Terus apa yang kau pegang di belakangmu?"
"Ini ... bekalku .... oh! Hyung jangan ambil bekalku!"
"Ya! Kau ini harus banyak diet bodoh! Kau tidak lihat perutmu itu?" Gelak tawa dari tiga orang siswa SMP Busan itu menggema di koridor belakang sekolah yang sepi.
"Berikan bekalnya, Taekyon. Kau ini tidak ada jeranya yah?" Suara dari balik tubuh ketiga siswa itu berhasil menginterupsi.
"Ah ... kau lagi, kau lagi. Kau tidak usah ikut campur," ucap siswa bernama Taekyon itu pada seorang gadis cantik dengan surai sebahu yang kini tengah menengahi.
"Berikan bekalnya. Atau aku adukan lagi pada kepala sekolah," ancam sang gadis tanpa rasa takut.
"Cih ... dasar tukang adu. Kalau bukan anak kepala sekolah sudah aku habisi kau."
"Kenapa? Kalau mau habisi aku habisi saja. Aku tidak takut padamu."
Taekyon sudah geram dengan sikap sok pemberani gadis tersebut. Matanya begitu nyalang menatap mata bulat sang gadis di hadapannya. Ia maju sedikit demi sedikit menghapus jarak di antara mereka berdua.
"Hyung, jangan sakiti Noona." Halang anak laki-laki gempal itu takut jika Taekyon melakukan hal yang tidak-tidak.
"Diam kau! Dan jangan panggil aku Hyung. Aku bukan Hyungmu!" Taekyon mendorong kuat anak laki-laki itu hingga tersungkur.
"Hey, Jang Nara. Lihat saja nanti, suatu saat aku akan membalasmu," ucapnya pergi sambil membuang wadah bekal yang ia rampas sampai isinya berserakan di lantai.
Nara, gadis berusia lima belas tahun itu pun mencoba membantu anak laki-laki gempal tadi untuk bangun.
"Terimakasih, Noona."
"Aku tidak mungkin selalu ada untuk menolongmu. Jadi lain kali, beranilah untuk melawannya. Kau mengerti?"
Flasback off
.
.
.Makan malam di restoran bersama keluarga memang menjadi hal yang jarang bagi keluar Min. Dibandingkan makan malam di restoran, keluarga Min lebih senang untuk makan camilan-camilan manis di sebuah cafe kecil atau berburu jajanan pasar di sekitar daerah Myeondong.
Seperti halnya malam ini. Mereka sedang menghabiskan malam minggu bersama di daerah Myeondong. Tempat favourite bagi keluarga Min untuk berjalan santai sambil menikmati beberapa jajanan di pinggir jalan.
"Bu, Yoora mau makan shortcake."
"Kenapa Yoora tidak bilang saat di rumah? Kan, kita tidak ke sini tadi."
Gadis kecil dengan setelan mantel bulu warna kuning itu hanya merengut kesal sambil membawa bingkisan berisi kue kacang walnut kegemarannya.
"Kenapa berhenti?" tanya Yoongi yang muncul dari belakang bersama Jongwon.
"Ini, Yoora bilang mau makan shortcake. Kan, cafe jauh dari sini."
Yoongi berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Yoora yang masih marah karena ingin makan shortcake.
"Anak Ayah jelek kalau cemberut begitu. Kita cari makanan lain saja bagaimana?"
Yoora menggeleng dengan cepat, kakinya ia hentakkan berkali-kali merengek ingin pergi ke cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ A Little Min Family S.2 | Yoongi x Nara | BTS Fanfiction
FanficKelanjutan dari serunya cerita keluarga Min Yoongi dan Min Nara dengan anak-anaknya. ~ Min Yoongi ~ Min Nara ~ Min Jongwon ~ Min Yoora © - J_Ra21