"Kau yakin paman itu yang menculik ibumu?" Yechan akhirnya bersuara setelah menatap lama pria berjas abu-abu tua di sebrang perusahaan furniture kursi kayu.
"Kau tidak percaya padaku?" tanya Jongwon yang menyipit memerhatikan gerak gerik pria muda yang tengah berbincang dengan pria lain yang lebih tua dan saling berjabat tangan.
"Bukahkah ayahmu sudah pergi kerumahnya dan bilang tidak ada ibumu di sana? Kenapa kau masih juga mencurigainya?"
Wajah Jongwon tiba-tiba berubah datar. Perlahan memutar kepalanya melirik Yechan dengan tatapan malas.
"Kau pernah dengar satu pepatah ini?" Jongwon menegakkan tubuhnya, berdehem lalu megangangkat jari telunjuk kanannya sejajar dengan kepala dan tangan satu laginya ia simpan pada pertengahan perutnya.
"Jika kau ingin menangkap penjahat. Maka kau juga harus berpikir seperti penjahat."
Wajah Yechan yang awalnya terlihat antusias berubah seketika. Ia memutar bola matanya jengah. Pasalnya ia sangat tahu betul dialog tersebut. Dialog yang diucapkan oleh salah satu pemain utama pada serial drama Voice, detektif Do Kangwoo.
"Berhenti bercanda," ucap Yechan bersamaan dengan pukulan keras di kepala Jongwon.
"Aish ... sakit tahu!" Jongwon mebalas pukulan Yechan pada lengannya sembari mengelusi kepalanya sebelum kalimatnya berlanjut. "lagi pula kata-kata itu ada benarnya juga. Coba kau pikir, jika kau menjadi penjahat. Apa kau akan menyekap sandra di rumahmu?"
Pertanyaan Jongwon berhasil menarik perhatian Yechan. Yechan pikir, tidak mungkin menyekap sandranya di rumahnya sendiri. Karena polisi bisa saja menemukannya lebih cepat.
"Jadi maksudmu. Paman Chan menyembunyikan ibumu di tempat lain?"
Jongwon mengangguk membenarkan perkataan Yechan, sebelum getaran ponsel di saku celananya menginterupsi.
Jongwon menatap layar ponselnya. Tertera kontak 'Ayah Yoora'. Dia memberinya nama itu pada Yoongi karena ia pikir ayahnya itu lebih condong menyayangi adiknya.
"Halo?"
"Di mana kau?"
"Aku masih sekolah."
"Jangan berbohong. Kau pikir Ayah tidak tahu semua jadwal sekolahmu? Ayah sudah bilang, pulang segera untuk menjaga adikmu."
"Kan, ada Bibi Mijoo yang jaga Yoora."
"Bibimu itu punya suami. Lagi pula tidak enak terus-menerus meminta bantuannya. Sekarang cepat pulang."
"Tidak bisa. Aku sedang mencari ibu."
"Mencari ibu dimana? Polisi saja sulit untuk menemukannya. Kau pikir kau bisa menemukan ibumu dengan mudah?"
Jongwon terdiam. Dia benci jika Yoongi sudah meremehkannya.
"Urusan mencari ibu sudah tugas ayah dan para petugas kepolisian. Jadi pulang sekarang juga."
Jongwon memutuskan sabungannya. Ia meremas kuat ponselnya, dongkol.
"Lebih baik kau pulang. Jangan sampai hubunganmu dan ayahmu jadi tidak baik. Bibi Min pasti sangat kecewa nantinya jika melihatmu dan ayahmu bertengkar."
Yechan memijat bahu Jongwon dengan satu tangannya. Ia tahu temannya itu sangat menyayangi kedua orang tuanya. Yechan juga tahu pasti Jongwon sedang bimbang sekarang. Antara menuruti perintah ayahnya atau mengikuti kata hatinya untuk terus melanjutkan memata-matai pria di seberang sana.
"Jika kau yakin Paman Chan-lah yang menculik ibumu. Biar aku saja yang mengikutinya."
Jongwon mengadah, tak percaya dengan ucapan Yechan yang ingin membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ A Little Min Family S.2 | Yoongi x Nara | BTS Fanfiction
FanficKelanjutan dari serunya cerita keluarga Min Yoongi dan Min Nara dengan anak-anaknya. ~ Min Yoongi ~ Min Nara ~ Min Jongwon ~ Min Yoora © - J_Ra21