Memori

507 52 1
                                    

Flashback On

"Ayah! Ajarkan aku main piano?" pinta gadis kecil itu. Dia sudah bersiap dan duduk di kursi pianis.

"Imelda, lihat sini! Berpose. Satu, dua, tiga!

Pria itu tertawa. "Oke. Kamu harus tau tangga nada dulu, ya. Hafalin. Do, re, mi, fa, so, la, si, do. Dibalik, do, si, la, sol, fa, mi, re, do."

Lalu, ada seorang bocah laki-laki menertawakan gadis kecil itu. "Emangnya kamu bisa main piano? Enakkan main pedang, panah! Lebih keren!"

"Ih, aku, 'kan, pengen kayak Ayah. Bisa semua alat musik," gadis kecil itu marah.

"Wle! Pokoknya kamu gak bakal jago!"

/////

"Ayah, aku udah hafal tangga nadanya!" ucap gadis kecil itu riang. Rambutnya diusap oleh pria yang dipanggil Ayah itu.

"Pintar anak Ayah. Besok Ayah belikan buku not piano lagu anak-anak, ya. Oya, Kakak udah jago belum manahnya?"

"Huft. Masih di garis kuning, Yah. Harusnya merah,"

"Gak pa-pa. Terus mencoba, ya!"

/////

"Em, makanan Ibu enak! Ibu suka makanan apa?" tanya gadis kecil itu.

"Masakan Indonesia, dong, sama kayak Ayah kamu," jawab Ibu.

"Kalau aku suka makanan apa aja asal gak dimintain sama kamu," ejek kakaknya.

"Aku gak nanya, Kak!" dengus gadis kecil itu. "Kalau aku suka yang manis-manis. Biar aku tambah manis,"

"Aku juga gak nanya,"

"Ih, Kakak!"

Surat Kecil dari Pulau Rintis (BoBoiBoy) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang