Entah aku harus menjawab apa. Saking bingungnya, aku hanya bilang, "Imelda bukan pacar BoBoiBoy,"
"Hm... Ape Cikgu mesti percaye omongan kau, he?" Papa Zola mengusap-usap dagu seraya menatapku begitu ambigu. Agak lama dia seperti itu, membuatku kurang nyaman dan berusaha mencari topik lain.
"Cikgu Papa! Cepatla!" teriakan Brendan dari jauh terdengar. Di perbatasan pantai, dia sedang melompat dan melambai-lambai menuju kemari.
"O-Oh? Ye, ye! Ha, Cikgu Papa nak berlayar dulu. Babai!" ucapnya sambil melambai padaku dan memegang erat topi pantai di kepalanya.
Aku menghela napas lega. Melihat jempol kanannya terangkat, aku tersenyum. Makasih.
"Mel, Mel!" sapa seseorang dari sebelah kiriku. Suara perempuan. Terlihat perempuan sebaya berambut shaggy sedang menuju ke arahku. "Puan disuruh buat racik untuk ikan nanti, dan mengumpulkan kayu bakor," Aai, yang dahulu satu kelompok dengan Hay.
"Oke. Kat Gubuk Makan Besar, 'kan?"
"Ye. Jom!"
Sesampainya di sana, semua murid dan guru perempuan berkumpul mengelilingi rempah-rempah yang akan diulek.
"Ha. Dah sampai pon. Mel, kau tau tak rempah-rempah untuk buat ikan bakor?" tanya salah satu guru perempuan. Guru Bahasa Inggris, namanya Ms. Aida.
Semua pasang mata tertuju padaku. Aku terkekeh. "En... Ye, saye tau, tapi rempah ala Indonesia je,"
"Itu yang kitorang nak. Kau yang pandu, ye!" ucap Cik Juliya.
Aku mengangguk dan bergabung dalam lingkaran besar itu.
Membuat rempah-rempah dimulai!
"Aku nak kite terbagi jadi lime kelompok," aba-aba pertama telah kukerahkan.
Dengan cepat, mereka membentuk lima kelompok. Guru membentuk kelompok sendiri.
"Kat sini, kite buat lima resepi. Untuk kelompok Nisrina, Charelly, Aai buat resepi kecap. Kelompok Aniyah, Shahidah, Sumayah buat resepi kuning. Kelompok Ana, Cherry, Intan buat resepi rica-rica. Riska, Heni, Mosleema buat resepi pedas manis. Terakhir, untuk kelompok cikgu buat resepi jimbaran," aku membagikan tugas untuk di setiap kelompok. Sengaja tidak kumasukkan namaku pada salah satu kelompok karena aku yang menghandle semua.
Aku menghampiri kelompok Nisrina terlebih dahulu. "Nis, bahan-bahan untuk kau kecap manis, bawang merah, bawang putih, merica, garam, jeruk nipis. Kumpulkan semue tu, baru tanye aku. Oke?"
Kelompok Nisrina paham. Aku tersenyum dan berjalan ke kelompok Aniyah. "Bahan-bahan kau bawang merah, bawang putih, kunyit, kemiri, jahe, lengkuas, merica, garam,"
"Ye. Faham. Tapi, mane satu jahe?" tanya Sumayah sambil memperlihatkan bahan jahe dan kunyit.
"Nah. Yang ini," aku menunjuk tangan kirinya.
"Ooo... Oke-oke. Terima kasih," ucapnya dengan senyuman.
"Same-same. Tanye aku bile ade yang tak faham lagi," aku berjalan ke arah kelompok... mantannya Brendan.
"Ha. Ape die bahan-bahannye?" tanya Cherry ketus.
"Ish. Tak baik macem tu," tegur Intan tegas. Kudengar, dia mantan ketua OSIS. "Mel, ape bahan-bahannye?" dia mengulangi pertanyaan Cherry.
Aku tersenyum. "Kau perlukan bawang putih, kunyit, lada, garam, cabai merah, cabai rawit, serai, dan daun jeruk. Ade soalan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Kecil dari Pulau Rintis (BoBoiBoy) ✔️
FantasyStory of BoBoiBoy X Imelda ✨ Season 1. Previous Story: - Next Story: Surat Kecil dari Pulau Rintis (BoBoiBoy) Season 2. Fan art by: @momo.izuka ✨ Edited by: @gadistujuhwarna 🔥 Read now! 🎵🌀 ***** "Tapi, Bunda..." "Gak ada tapi-tapi. Berangkat dan...