Part 3

488 82 4
                                    

Merupakan cerita fiksi. Tidak untuk menjelekkan tokoh di dalamnya. Kesamaan alur dan setting adalah ketidaksengajaan. Tidak diperkenankan mengambil konten di dalamnya. Selamat membaca.

OOC ; AU

III - Untold feeling

.
.

Perpustakaan kampus adalah pelarian Sehun setiap kali merasa terpuruk. Tugas yang diberikan dosen sudah ia kerjakan, sudah ia jadikan paper yang siap untuk dikumpulkan. Tetapi beberapa koran yang menampilkan halaman 'lowongan pekerjaan' cukup mengganggu, membuatnya frustasi tanpa sebab. Ia mendesah dan menenggelamkan wajah di tekukan tangannya saat tidak ada satupun part time job yang ditawarkan di koran tersebut.

Sudah dari semester lalu Oh Sehun ingin cari pekerjaan paruh waktu, karna ia rasa mengandalkan uang kiriman ibunya hanya membuatnya makin bersalah. Namun setiap melihat peluang, Sehun tidak pernah tertarik dengan jenis pekerjaan yang ditawarkan. Hasilnya, ia masih stuck dan tidak bergerak sama sekali.

"Mungkin segelas kopi dapat menjernihkan pikiran." Batin Sehun. Ia segera melipat koran-koran tersebut. Mengambil dua buku tebal milik perpustakaan yang hendak ia pinjam. Setelah mencapai counter, petugas perpustakaan mengurus peminjaman buku tersebut.

Sejenak ia menginspeksi isi perpustakaan, mencari keberadaan temannya yang bernama Kim Jongin. Di mana dia? Kai bilang tadi ingin mencari buku metode penelitian. Tapi hampir setengah jam pria itu tidak juga kembali. Sehun mengangkat bahu, mencoba tidak peduli. Lagipula pasti pria itu sadar diri kalau Sehun sudah malas menunggunya.

Oh Sehun sedikit bergeser saat seorang gadis kini bergerak di sampingnya. Mungkin pengunjung perpustakaan yang hendak meminjam buku juga. Sehun menerima buku yang telah 'diurus' oleh petugas perpustakaan. Segera melangkah keluar dari tempat yang menyajikan ketenangan tersebut. Kelas siangnya dimulai satu jam lagi. Sambil menunggu, ia akan pergi ke kantin dan memilih pekerjaan dari koran yang ia beli tadi pagi.

"Astaga." Sehun membelalakan mata saat ingat bahwa korannya masih tertinggal di counter perpustakaan. Ia segera berbalik arah, hendak kembali ke tempat itu lagi. Tetapi langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok gadis yang kini berjalan ke arahnya dengan mata tenang. Sehun membisu.

"Ini punyamu?" Tanya gadis itu, menyodorkan koran yang dari tadi Sehun baca.

Sehun menerimanya. "Ya." Lalu membungkuk singkat sebagai tanda hormat. "Terima kasih."

Gadis itu mengangguk.

Sehun kira percakapannya hanya akan sampai di sini, tapi nyatanya gadis itu justru bertanya hal lain, "Kau sedang cari kerja part time?"

"Ya." Jawab Sehun asal. Astaga, ia tidak pernah menyangka bahwa mengobrol dengan gadis bernama Jung Eunji di hadapannya itu akan terasa secanggung ini. Apalagi setelah kejadian malam itu di mana Sehun dengan mudah menolak bantuan dari Jung Eunji.

"Tempatku kerja sedang mencari tenaga tambahan sebagai pelayan. Jam kerja dimulai dari pukul lima sore sampai sembilan malam. Masalah gaji cukup memuaskan, dan kadang kau bisa mendapat bonus kalau kerjamu bagus."

"Apa?" Sehun mengangkat alis. Dia tidak salah dengar? Jung Eunji baru saja menawarinya pekerjaan?

"Hun!" Tiba-tiba dari arah perpustakaan Kai sudah berlari menghambur. Ia sedikit menyenggol lengan Sehun karena temannya itu seenaknya meninggalkan dirinya. "Kenapa kau tidak menung--" Ucapan Kai terhenti saat ia melihat Jung Eunji ada di hadapan mereka. Selalu dengan ekspresi datar dan tanpa suara. "S-selamat pagi, Sunbae." Sapa Kai pada Eunji. Terdengar kikuk dan dibuat-buat.

SAVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang