Merupakan cerita fiksi. Tidak untuk menjelekkan tokoh di dalamnya. Kesamaan alur dan setting adalah ketidaksengajaan. Tidak diperkenankan mengambil konten di dalamnya. Selamat membaca.
OOC ; AU
IX - Something different
.
.Berbagai pemikiran menghantui Oh Sehun sore itu, memberikan nyeri berintensitas ringan di kepala. Selepas mengkonfirmasi ponsel pemberian Jung Eunji dengan 'si tersangka' di ruang ganti karyawan, pria itu jelas segera keluar menuju ruangan utama kedai, langsung disuguhkan pada puluhan meja-kursi yang masih kosong, belum ada pelanggan. Namun sosok gadis yang berjalan dari pintu masuk kedai, buru-buru menghambur ke arah Oh Sehun yang masih mematung di depan pintu berwarna merah, membuatnya tak bergeming. Membelalakan mata karena Kang Seulgi datang kemari, seolah tahu bahwa bangunan ini adalah tempat kerja Oh Sehun. Tentu ia terkejut, bagaimana Seulgi tahu kalau dirinya bekerja di sini? Namun ingatannya segera melayang ke kejadian beberapa malam yang lalu, saat ia tidak sengaja berpapasan dengan Seulgi di perjalanan pulang, saat sebuah papan iklan jatuh dan melukai lengan Jung Eunji di halte bus.
Sehun mempersilahkan tamunya duduk di salah satu bangku kedai. Memberikan menu agar Kang Seulgi bisa memesan.
Sayangnya bukan itu tujuan Seulgi kemari.
"Kau masih ingat obrolan kita di apartemenmu kemarin?" Tanya Seulgi setelah Sehun menuntut penjelasan mengapa ia kemari.
Dan Oh Sehun mengangguk. Ia tahu arah pembicaraan ini. Kang Seulgi tengah menunggu jawabannya atas permintaan yang ia ajukan kemarin.
"Eomma rindu Eunji Eonni, dan kupikir mereka butuh bertemu, membicarakan banyak hal. Sudah lama sekali mereka tidak bertemu, aku tidak tahan melihatnya. Jadi.. bisakah aku meminta bantuanmu lagi kali ini?"
Itu yang Kang Seulgi katakan kemarin, dan hari ini ia tahu maksudnya. Gadis itu meminta Oh Sehun menjadi pihak ketiga yang harus membujuk Eunji agar secara diam-diam gadis itu bisa bertemu ibu kandungnya. Memang bukan permintaan sulit. Tetapi ia takut kalau keputusannya untuk membantu Seulgi justru pilihan salah. Bagaimana kalau Jung Eunji tidak nyaman bertemu ibunya, karena hubungan mereka memang sedikit rumitㅡberdasarkan cerita Kang Seulgi. Atau bagaimana jika Sehun justru memperburuk keadaanㅡmeski ia tidak yakin dengan mekanismenya. Di samping itu, ia juga sudah tidak mau mencampuri urusan orang lain, tidak mau terlibat pada sesuatu yang bukan kewenangannya. Intinya, kemarin malam, ia sudah memutuskan untuk absen dulu membantu Kang Seulgi.
"Apa permintaanku terlalu menyebalkan, Hun?" Seulgi kembali bertanya setelah Oh Sehun mengatakan keputusannya.
"Bukan begitu." Sergah pria itu, mendesah. Sulit untuk menjelaskannya.
"Baiklah." Kang Seulgi bangkit berdiri, meraih tasnya. Senyuman kecewa jelas terlihat di sana. "Tidak apa kalau kau belum bisa membantuku. Kalau begitu aku permisi."
Ini jelas bukan keinginan Sehun. Ibunya dulu pernah bilang bahwa ia harus membantu orang lain, selama permintaannya mampu dikabulkan serta tidak merugikan. Sehun menerapkan itu dalam hidupnya. Jadi menolak 'niat baik' Kang Seulgi adalah hal yang tidak sesuai dengan prinsipnya. Pria itu mendesah.
Berhitung cepat, mempertimbangkan berbagai point; Oh Sehun segera bangkit. Mencegah Kang Seulgi yang sudah di ambang pintu keluar.
Kang Seulgi bertanya dengan keterkejutan, "Ada apa, Hun?"
"Aku berniat pergi ke bioskop besok minggu bersama Kai, tapi dia ternyata ada urusan. Jadi kupikir aku akan mengajak Jung Eunji." Kata Sehun. Sama sekali tidak menjawab pertanyaan gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE YOU
FanfictionDia bagaikan mendung, begitu pekat dan menyimpan tanya mendalam.