Merupakan cerita fiksi. Tidak untuk menjelekkan tokoh di dalamnya. Kesamaan alur dan setting adalah ketidaksengajaan. Tidak diperkenankan mengambil konten di dalamnya. Selamat membaca.
OOC ; AU
XII - Summer breeze
.
.Selepas senyuman sepihak yang diberikan Jung Eunji, Oh Sehun ijin pergi mencari toilet karena perutnya yang tiba-tiba melilit. Mungkin akibat saus tteobokki yang ia makan tadi, segera bereaksi memacu usus melakukan peristaltik dua kali lebih kuat. Sehun menggigit bibir, lalu menghela napas lega saat 'urusannya' sudah selesai. Jam menunjuk pukul delapan malam ketika dirinya tengah berjalan kembali ke pohon yang dihiasi lampu warna-warni. Dan saat kakinya mencapai lapangan rumput, kembang api yang semua orang tunggu akhirnya tibaㅡpuncak dari acara ini. Melesat ke atas, meletuskan berbagai warna dan pola yang membuat mata terpana. Sehun adalah satu dari sekian orang yang terpukau, berhenti sejenak untuk memperhatikan langit yang dipenuhi cahaya.
Indah.
Tetapi saat matanya rehat untuk menginspeksi sekitar, sebuah wajah yang mendongak dengan senyum bahagia tiba-tiba menghipnotisnya. Oh Sehun terpaku diam. Enggan beranjak untuk satu pemandangan yang tidak pernah ia bayangkan akan semenenangkan ini. Astaga, Jung Eunji.. kau harus bertanggung jawab karena telah membuat jantung Sehun berdetak dua kali lebih cepat.
Sehun tidak paham, tidak mengerti. Mengapa dirinya bisa selemah ini setiap kali dihadapkan dengan senyuman Eunji.
"Oh Sehun?"
Sehun mengerjapkan mata. Gadis yang dipandangnya sudah berbalik ikut memandang, melempar tatapan penuh tanda tanya.
"EhㅡYa?" Tanya Sehun salah tingkah. Meratapi kebodohannya karena tertangkap basah mengamati Jung Eunji.
"Sudah selesai dari toilet?"
"Ah, iya. Perutku sudah mendingan."
"Ayo pulang." Ajak Eunji sembari mengaitkan tasnya.
"Hah?"
"Kembang apinya sudah selesai."
"Heh?!" Sehun mengamati langit. Sudah tak seterang tadi, hanya ada sisa asap di udara. Sebagian orang di taman juga mulai beranjak, merapikan barang bawaan mereka dan memunguti sampah untuk dibuang ke tempatnya. Benar-benar sudah berakhir.
Yang ia baca dari brosur kemarin, kembang api direncanakan menghiasi langit Seoul selama hampir setengah jam. Namun kenapa rasanya cepat sekali, hanya seperti lima menit.
"Oh Sehun?"
Sehun buru-buru menoleh. "EhㅡYa?" Di hadapannya, Jung Eunji sudah selesai merapikan barang bawaan. Siap untuk meninggalkan tempat.
"Ayo pulang."
Jam sembilan malam, mereka sudah menaiki bus berwarna kuning. Sesekali Sehun menoleh ke kiri, tempat di mana Jung Eunji duduk diam tanpa suara. Sudah dua halte terlewat, dan tidak ada obrolan di antara keduanya. Gadis itu memilih melempar pandangan ke luar, memperhatikan cahaya lampu jalan yang dibengkokkan kecepatan bus.
Sehun mendesah, menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi. Kalau diingat, ini pertama kalinya ia duduk di sebelah Jung Eunji saat menaiki bus. Padahal ia sering pulang kerja bersama gadis itu. Biasanya Sehun memilih bangku lain, menjaga jarak supaya Eunji tidak terganggu dengan kehadirannya. Namun sepertinya, persepsi semacam itu salah.
Bus melaju semakin cepat melewati deretan kedai dan pertokoan. Sehun baru akan memejamkan mata ketika sebuah tubuh tiba-tiba ambruk di sisi kirinya. Ia menoleh, segera mendapati sosok Eunji yang tertidur dan tak sengaja menimpa dirinya. Kepala gadis itu bersandar di bahu kiri Sehun, sementara tangannya memeluk tas jinjing berisi alas dan beberapa makanan. Sehun terkekeh dalam hati. Wajah Eunji perlu diabadikan, begitu polos seperti anak kelas empat SD, tidur nyenyak meski suasana bus cukup berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE YOU
FanfictionDia bagaikan mendung, begitu pekat dan menyimpan tanya mendalam.