Part 4

478 77 17
                                    

Merupakan cerita fiksi. Tidak untuk menjelekkan tokoh di dalamnya. Kesamaan alur dan setting adalah ketidaksengajaan. Tidak diperkenankan mengambil konten di dalamnya. Selamat membaca.

OOC ; AU

IV - Dont questioning

.
.

Jung Eunji tahu bahwa Oh Sehun mulai menjauhinya karena kejadian kemarin malam. Saat pria itu dengan lantang mengungkapkan pandangannya terhadap Eunji, menyerukan poin menyebalkan yang selalu Eunji pasang akibat ketakutan atas penolakan. Dua hari ini, Sehun tidak mau mengajaknya bicara, padahal ada banyak hal mengenai pekerjaan yang mungkin perlu ditanyakan pria itu pada Eunji. Seperti di mana letak buku menu, pekerjaan apa yang harus dilakukan setelah mengelap meja, atau bagaimana cara menghadapi komplain dari pelanggan. Dibanding itu, Sehun justru bertanya pada orang dapur, yang jelas-jelas pekerjaan mereka tidak pernah bersentuhan langsung dengan pelanggan.

Eunji tidak menyalahkan kalau Oh Sehun bersikap demikian terhadapnya. Karena ia sadar bahwa sikapnya kemarin malam memang menjengkelkan. Namun ia juga tidak punya peluang untuk menjelaskan, karena setiap kali berhadapan dengan Jung Eunji, Oh Sehun selalu membuang muka dan memilih jalan lain. Eunji mendesah.

"Oh Sehun terlihat aneh dua hari ini." Bisik Park Chorong yang baru selesai dengan urusan kasir. Ia kemudian menatap curiga ke arah Eunji. "Kalian tidak sedang bertengkar, kan?"

"Tidak, Eonni." Jawab Eunji. "Meski sebenarnya ada sedikit kesalahpahaman." Yaitu tentang tawaran Eunji yang dianggap Sehun sebagai basa-basi belaka.

Chorong menghela napas. "Yah, apapun itu kuharap tidak mempengaruhi kinerja kalian."

Park Chorong benar. Kalaupun masalah interen yang terjadi antara dirinya dan Sehun masih berlanjut, setidaknya jangan sampai ada orang lain yang terlibat atau terkena dampak. Ia selalu menjaga itu, mengontrol diri agar terlihat 'baik-baik saja' di depan Chorong atau pekerja lainnya. Sayangnya Sehun tidak setipe dengannya. Pria itu jelas memperlihatkan ketidaksukaannya pada Eunji setiap berpapasan dengannya. Meski kekanakan, Eunji tidak bisa mengelak kalau semua bukan salahnya.

"Yak, Oh Sehun!" Park Chorong tiba-tiba berseru. Setengah melambai agar pria yang dipanggilnya itu mau mendekat.

Jung Eunji mengedipkan mata. Oh Sehun, pria yang setahun lebih muda darinya itu berjalan mendekat dengan ekspresi datar dan sorot mata yang dijaga agar tak berpapasan dengan milik Eunji.

"Ya?"

"Kebetulan kedai sedang sepi, bagaimana kalau kalian membantu bagian dapur mengupasi kentang?" Tanya Chorong.

Oh, itu terlalu jelas. Chorong yang setengah tersenyum jahil di hadapan Eunji nampak menyebalkan, walaupun sebenarnya Jung Eunji tahu kalau niat gadis itu adalah menghilangkan kecanggungan antara dirinya dan Oh Sehun. Tapi melihat ekspresi kurang antusias dari pria itu, Eunji menghela napas. "Biar kukerjakan sendiri, Eonni."

"Eh?! Tapi.."

"Baguslah kalau itu maunya." Kata Sehun tak mempermasalahkan hal tersebut. Pria itu kembali ke sudut kedai, mengelap meja-meja.

Sayangnya Jung Eunji salah pilih. Seharusnya ia membiarkan Oh Sehun membantunya tadi. Kotak kentang ada di atas lemari, dan ia tidak sanggup untuk menurunkannya mengingat tinggi badan yang di bawah standar. Jung Eunji mencoba berjalan ke dapur, mencoba meminta bantuan siapapun yang memiliki waktu untuk membantunya. Sayangnya mereka tengah kacau, karena beberapa masakan yang menjadi menu utama kedai belum selesai diracik. Eunji berjalan ke depan. Tidak ada Park Chorong, dan hanya ada.. Oh Sehun yang sedang duduk menatap keluar jendela.

Ia menggigit bibir. Sepertinya hanya pria itu yang bisa membantunya. Melawan rasa gengsi, Jung Eunji menghambur ke pria itu, sedikit berdehem agar Sehun menyadari kedatangannya. "Bisa kau bantu aku menurunkan kotak kentang?"

SAVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang